Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Saturday, August 21, 2010

Kisah Sebuah keluarga (Sabtu, 21 Agustus 2010)

Sore itu,
saat senja mulai turun...

sebuah keluarga kecil yang baru saja mendapat sedikit kebahagiaaan,
Ingin mewujudkannya dengan kegiatan yang menyenangkan...

Perjalanan itu dimulai dari rumah mereka,
seorang wanita setengah baya sedah berbenah diri untuk mempersiapkan keberangkatannya,
Baik memasak untuk menu berbuka puasa,
maupun bersiap untuk kepergiannya..

Seorang lelaki yang berumur lebih dari setengah abad,
Telah keluar rumah lebih dahulu untuk menyalakan mobil...
Tak lupa seorang remaja lelaki yang tak lain adalah anaknya,
membantu untuk memandu...

Beberapa saat berlalu,
mereka telah siap,
dan keberangkatan mereka dimulai dengan sedikit ketidaklancaran...

Yah, tapi mereka tetap berdo'a...
Kebetulan hari itu hari sabtu...
Yang biasa disebut 'malam minggu'

Aktivitas di pusat kota pasti lebih ramai dari biasanya...
Jadi mereka pun memutuskan untuk melakukan perjalanan mereka ke wilayah barat...

Keberangkatan mereka tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menikmati suasana sore di bulan Ramadhan ini...

Sampailah mereka di sebuah desa,
di mana di desa tersebut mungkin jauh dari peradaban pusat kota...

Tapi lebih tepat disebut surga investor...

Mereka berhenti tepat di depan sebuah bengkel yang sudah tutup,
Dan disitulah mereka ingin berhenti sejenak,

Meskipun awalnya bukan untuk berhenti,
tapi perjalanan pulang mereka terhenti karena adanya ketidak beresan pada mesin mobil mereka...

Turunlah sang ibu menanyakan tentang pemilik bengkel pada sebuah warung yang tepat bersebelahan dengan bengkel...

Tak berapa lama setelah dihubungi,
pemilik bengkel pun datang dan mendiagnosa ketidak beresan pada mesin mobil,

Tak terasa adzan maghrib pun berkumandang...
Dan berbukalah keluarga kecil itu dengan segelas teh manis,
yang walaupun hanya sekedar ta'jil...
Sudah dapat melegakan dahaga mereka...

Setelah, mobil mereka beres...
Pulanglah mereka bersama dengan perasaan entah bagaimana...

Karena dalam kisah ini akulah yang menjadi seorang remaja yang merupakan anak dari wanita setengah baya dan pria yang berumur lebih dari setengah abad itu...

Mungkin aku tidak dapat menjelaskannya...

Dan hanya dapat aku kisahkan di dalam kata - kata kias yang aku tuliskan pada blog ini...

Ya, itulah kesenangan kecil dari sebuah keluarga kecil yang ingin merasakan sedikit kebahagiaan di sebuah sore di bulan Ramadhan...

Friday, August 20, 2010

Probability

Mungkin itu...
Dan mungkin juga ini...

Mungkin dia...
Atau mungkin mereka...

Mungkin aku bisa...
Dan mungkin juga aku tak sanggup melakukannya...

Mungkin aku tak bersinar seindah mutiara,
Dan mungkin saja aku memancar seperti matahari...

Mungkin aku egois...
Walau mungkin terkadang aku pengertian...

Mungkin kalian akan menjadi temanku,
Mungkin juga menjadi musuhku

Kemungkinan memang tak akan selalu menjadi ketidakpastian...

Seperti mungkin,
Esok matahari kan terbit dari barat...
Dan mungkin 1 detik lagi aku akan mati...

Mungkin saat ini kau berpikir tentang aku...
dan mungkin kau sedang tidak berpikir tentang apapun...

Mungkin kau pernah menangis karena ku...
Tapi mungkin juga aku pernah membuatmu tersenyum...

Mungkin kau mengacuhkanku saat ini...
Dan mungkin juga beberapa tahun lagi kaulah yang akan menjadi pendampingku...

Mungkin kalianlah sahabat terbaikku selamanya...
Tapi mungkin juga kelak kalian akan melupakan aku...

Mungkin sekarang kalian membenciku...
Tapi mungkin kalian akan merindukan aku esok...
begitu juga aku...

Kemungkinan memang tak dapat ditentukan,
Baik kapan, dimana dan bagaimana kejadiannya...

Tapi kemungkinan selalu menjadi teman hidup kita...
Kemungkinan tak bisa dihilangkan,
Ada yang terus - menerus terpelihara (baca: su'udzan)

Tapi ada pula yang hanya akn berlalu menjadi angin lalu...
Kemungkinan tak selamanya menjadi kenyataan...
Tapi kenyataan bisa kita wujudkan dari kemungkinan...

Yah, banyak sekali kemungkinan yang kita hadapi...
Baik dalam kehidupan kita...
Maupun dalam kematian kita nantinya...
Seperti surga dan neraka...

Itulah kemungkinan...
Kita tak akan pernah bisa menentukan kebenaran akan kemungkinan...

Tapi kita pun juga tidak dapat sepenuhnya menyalahkan kemungkinan...

Mungkin, mungkin, dan mungkin...
Hanya itu...

Thursday, August 19, 2010

Unknown Feeling

Kepenatan dalam diri...

Itu yang aku rasakan sekarang, hari ini, detik ini...
Rasanya apa yang aku perbuat bukan merupakan aktifitas yang spesial...
Mungkin karena fisik...
Ataukah pikirankulah yang membuatnya seperti itu...

Tunggu...
Coba kutelaah,
Aku bercanda dan tertawa dengan mereka?
Membuat lelucon kecil yang aku anggap bodoh,
meskipun bagi mereka itu lucu,

Aku menyerap setiap kata - kata itu...
Setiap kata - kata guruku,
Dan kurasakan rasa cemas dan hati yang berdebar,
Ketika beliau sang guru bahasa inggris datang...

Semua itu aku rasakan tanpa terkecuali...
Tanpa adanya ketidak sadaran,
ataupun ketidak fokusan...

Lalu apa yang membuatku merasakan kepenatan,
kebosanan,
dan tak bersemangat untuk melakukan apapun hari ini...

Atau karena hari hari yang lalu??

Kemarin mungkin,
Aku mendengar kata - kata sang wali kelas,
Aku menyerap ilmu matematika yang diajarkan di pelajaran slanjutnya...

Atau mungkin karena kalimat dari ibu pengajar mata pelajaran Fisika,
yang membuat aku seperti ini...
Patah semangat...

Ah,
mungkin hanya perasaanku saja...

Tapi jika tidak itu semua...
Lalu apa yang membuatku seperti ini??

Apa karena dia,
yang tiba - tiba masuk ke kelasku,

Seorang gadis cantik berkerudung,
Yang tak lain adalah teman seangkatanku...
Hanya bersebelahan kelas...

Hmm...
Kurasa juga bukan itu,

Entah apa yang terjadi hari ini...
Sehingga membuatku seperti ini,
Bertindak tak jelas tanpa kontrol...

Bahkan jari - jari yang sedang mengetikkan tulisan ini pun...
Tak tahu siapa yang menyuruhnya...
Dan otak yang menciptakan kata - kata yang kuketik sekarang ini...
Entah dari mana datangnya inspirasi itu...

Tapi bukankah semua yang kutulis itu semua tanpa membutuhkan inspirasi...

Oh, iya...
itulah sebabnya...

Hey, sadarlah...
Aku rasalah seperti ini karena memang apa yang aku lakukan,
apa yang aku pikirkan,
dan apa yang aku luapkan adalah tanpa pemikiran panjang,
Juga tanpa pemikiran matang...

Bukan apa - apa...
Meskipun prestasiku baik di sekolah,
Yah, memang...
itu kulakuakan dengan konsentrasi...

Tapi dalam hal seperti ini,
menulis, berpikir, berkata...
Menghasilkan tulisan,
Memikirkan masa depan,
Dan mengatakan kata - kata indah...
Ataupun mungkin tak bermakna...

Itu semua tanpa membutuhkan inspirasi...

Entah mengapa,
Entah kapan dan entah bagaimana aku bisa mendapatkan kemampuan itu...

Tapi dengan begitu aku bisa melakukan dan meluapkan isi pikiranku,
tanpa menghadapi ketakutan,
atau kecanggungan untuk mendapatkan apresiasi dari orang lain...

Biar mereka memujiku...
Biar mereka menyanjungku,
atau bahkan mencemooh karyaku...

Aku tak peduli...
Karena itu semua,
bukan merupakan hasil jerih payahku...
Yang aku kerjakan dengan benar - benar berniat...

Karena itu kukerjakan, semata - mata untuk mengisi kekosongan waktuku...
Seperti ngabuburit mungkin...
(di bulan puasa seperti sekarang ini)

Hmm...
Tapi itu juga bukan kesimpulan mutlak akan apa yang aku rasakan hari ini...

Ya...
Tapi setidaknya aku bisa sedikit mencurahkan isi pikiran dan perasaanku hari ini...

Lewat tulisan tak karuan yang entah siapa yang akan membacanya...
Nanti, esok, atau kapanpun...

Tuesday, August 17, 2010

Memaknai Arti Kemerdekaan Indonesia dengan kalimat - kalimat tak Bermakna dari sebuah pemikiran seorang remaja pencari jati diri

Kobaran api semangat yang terpendam...
Telah terluap seiring nasionalisme yang berkoar...

Hanya bermodal pikiran dan tenaga,
Mereka berjuang demi berdirinya negara...
Kedaulatan mereka perjuangkan,
Tak peduli akan nyawa yang menjadi taruhan...

Bambu runcing tergenggam,
Tak gentar akan tantangan peluru berdebam...

Deruman mobil penjajah,
tak menghentikan langkah mereka bergerilya...
Menelusup di antara lorong - lorong bawah tanah,
Dengan pantang menyerah...

Darah yang telah mereka kucurkan,
Tak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan...
Hanya sepetak tanah pemakaman yang akan menjadi akhir persinggahan...

Itu yang mereka dapat setelah mati,
setelah berjuang membela negaranya,
Setelah peluh bercucuran demi berkibarnya sang saka...

Perjuangan mereka tak pernah mengharap jasa...
Tak pernah pula mengharap penghormatan,

Keluarga dan harta pun rela mereka korbankan...
Demi bersatunya bumi pertiwi...

Lalu, apa yang kita lakukan sekarang???
Sudahkah kita berkorban dengan setetes peluh yang menyertai perjuangan demi bangsa ini???
Sudahkah kita berkorban setetes darah untuk sesama???
dan sudahkah kita berani mengorbankan nyawa hanya untuk mempersatukan negara kita???

Belum,

Itu yang mampu kita katakan...
Hanya "Belum"

Lalu jika belum,
Apa yang akan kita lakukan?

Diam
Stagnan
atau
Konstan

Sungguh menangis mereka,
pejuang bangsa ini,
jika mengetahui akan Indonesia yang sekarang...

Indonesia yang mereka perjuangkan 65 tahun lalu...
Indonesia yang mereka proklamirkan sebagai negara merdeka...

Telah mengalami kemunduran...

Bukan kemunduran pembangunan,
Bukan pula kemunduran perekonomian,

Melainkan,
Kemunduran akhlak dari bangsa ini...
Kemunduran nasionalisme,
dan kemunduran patriotisme...

Bahkan, persatuan dan kesatuan pun sudah mulai terabaikan,

Itukah yang disebut mengisi kemerdekaan,

Pejabat dan aparatur negara telah melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan...

cih...
Itu hanya di depan kita,
Tapi jauh di dalam hati mereka,
jauh di dalam diri mereka..

Terdapat taring tajam yang siap menggerogoti Bangsa...

Memang bukan seluruhnya,

Tapi sebagian besar...
Korupsi besar - besaran di Indonesia,

itukah tujuan para pejunag terdahulu???

Memperkaya diri mereka demi kepentingan pribadi,

Apakah itu tujuan akhir dari proklamasi???

Memberikan tempat dan kedudukan bagi kerabat baiknya...

Dan apakah hanya itu batas kualitas pembangunan Bangsa ini kedepannya???

Tidak,
Bukan itu,

Aku menangis,
menangisi keberadaan Indonesia saat ini...
Bahkan, saat mengetik tulisan ini pun,
Aku sempat meneteskan air mata,
Dan bertanya pada diriku sendiri...
Apa yang sudah aku lakukan untuk mu Bangsaku,
Dan apa yang telah aku korbankan untuk Indonesiaku?

Tidak ada,
Dan belum sempat aku menyelesaikan tulisan ini...
Sebersit pikiran akan urusan pribadiku telah mengusik konsentrasiku...

Itukah pengorbanan?
Aku tidak berperang,
aku tidak berkorban nyawa,
tidak pula berkorban harta...

Hanya berkorban waktu,
untuk mengetik beberapa kata yang sempat menjejal di dalam otakku...
Untuk meluapkan argumentasiku untuk Indonesia...
Serta untuk membuat diriku sedikit berguna,
Di dalam mengisi perjuangan Bangsaku...

Bangsa Indonesia...


(mungkin hanya ini yang bisa aku persembahkan untukmu Indonesiaku)
Beberapa patah kata yang hanya bisa terluap dari pemikiran seorang siswa SMA yang masih belum mengerti apa - apa...
Seorang remaja yang mencari jati dirinya pun belum mampu...
Dan seorang pengarang asal yang berani menyebut dirinya seorang Pujangga Tanpa Inspirasi,
Padahal belum tentu dirinya mampu berfilsafat layaknya seorang Pujangga...

Untukmu Indonesiaku....
Berjayalah selalu!!

Monday, August 16, 2010

Curhat Colongan

Hump...
Puasa dituntut kesabaran...

Entah kenapa!
Puasa tahun ini terasa sangat lamaaaa sekali...

Sebenarnya agak merasakan ketidak enakan...
Tapi bagaimanapun, puasa memberikan beberapa anugerah terindah untukku...

Tapi tetep aja ada hal - hal tidak menyenangkan...

Tapi, yah okelah itu yang membuat bulan puasa dirasa berat oleh sebagian orang...
Tapi bagiku, justru itulah tantangan...

Membuat kita semakin sabar,
membuat kita semakin dewasa...
Dan menjauhkan kita dari sifat pendendam...

Tapi walaupun gitu,
Tetep aja agak sedikit kurang berkenan di hati...

Astaghfirullah...
Astaghfirullah...
Astaghfirullah...

Hanya kata - kata itu yang mampu terucap dari dalam hati hambaMu ini ya Allah!!!
Berikanlah hamba kekuatan untuk menghadapi segala permasalahan...

Amin!!

Hhuuufft,,

Saturday, August 14, 2010

Untitled Monolog

Satu lagi,
Kesulitan dalam mengungkapkan sesuatu,
Seperti mengungkapkan rasa hati melalui ekspresi...

Terkadang aneh,
Tapi juga terkesan wajar...
Karena ekspresi belum tentu mewakilkan perasaan,
meskipun sebagian besar membenarkannya...

Yah, itu tidak penting,
Karena di coretanku kali ini sebenarnya aku ngga berniat menyampaikan apapun selain coretan - coretan kecil tak bermakna yang seperti biasa aku ungkapkan di dalam Blogku...

Hmm...
Tapi, tunggu dulu!
Tak bermakna kau bilang?

Ya, memang tak bermakna,

Hey, itu sudah cukup untuk mewakilkan isi hatiku...

Apakah benar??
Lalu apa maknanya???

Hmm, makna?
Tergantung, jika makna sama dengan tujuan,
mungkin aku bisa menjawabnya...

Tidak, makna bukan tujuan...

Lalu apa?

Makna adalah, sesuatu yang terkandung dan tersirat di dalam suatu karangan...

Lalu?
Apa coretanku ini bisa disebut sebagai karangan???

Mungkin saja bisa,
Karena karangan tak selalu harus bermakna...

Hey, tunggu dulu...
Jika karangan tidak bermakna,
lalu bagaimana pemikiran di dalam karangan itu bisa tersampaikan pada orang lain??

Yah, itu tergantung tujuan dari pengarang...
Jadi, tujuanmu apa???

Hmm...
Tak ada, hanya sebagai penyalur pemikiran yang rancu dan tak bertepi...
Dan aku tak peduli meskipun orang lain tak bisa memahami buah pikirku...

Hey, bukankah itu prinsip seorang egois??

Ya, mungkin...
tapi aku tak peduli...
Karena inilah aku...
Tak peduli orang lain ingin berkata apa tentangku...
Menganggap aku apa,
Dan melihat aku dari sudut pandang manapun...

...

Aku tetaplah aku,
bukan mereka...
Kenapa kau diam???

...

Hey, kenapa kau diam??

...
...
...

Aku hanya bisa diam mendengan argumentasimu...
Mendengan pernyataanmu,
Mendengar ocehan tajam penuh arti darimu...

Lalu?

Karena aku adalah dirimu,
aku adalah bagian dari dirimu...
Dan kaupun adalah bagian dari diriku...

Benarkah???

Ya, karena kita...
Adalah satu kesatuan,
Kitalah satu tujuan,
Dan kitalah satu pemikiran...

Di dalam satu pribadi penuh teka - teki...
Seorang insan pencari arti hidup,
Seorang insan pencari jati diri...

sang Pujangga Tanpa Inspirasi...

Friday, August 13, 2010

Sajak Tak Bermakna dari Seorang Pujangga Tanpa Inspirasi

Memang hidup terkadang sulit dimengerti,
Sama seperti kata - kata dalam tulisanku kali ini yang sedikit tidak kumengerti...
Apa maknanya,
Dan apa maksudnya!

Tapi meski begitu,
aku tak akan menyerah untuk menyampaikan isi dari perasaanku,
buah pikirku,

Biarpun orang lain tidak mengerti akan maksud ungkapan - ungkapanku,
Aku tak peduli...
Karena inilah aku,
inilah hidupku,
Dan ini caraku...

Terkadang akupun tak paham akan cara yang aku gunakan untuk mengungkapkan sesuatu...
Melukiskan perasaan...
Dan mengutarakan pemikiran!

Tapi, dari situ aku tersadar...
Bahwa di dalam kehidupanku...
Tak ada yang sesempurna yang aku harapkan,

Hidup, cara pandang dan metode di dalam menjalaninya,
tak akan pernah bisa sinkron antara orang yang satu dengan orang yang lain,
Karena hati mereka tak sama, pikiran kalian tak sama, dan maksud kami pun tak sama...

Sudah terbukti,
Penggunaan kata mereka...
Kalian, dan juga kami...

Itu sudah menyiratkan suatu ketidakseimbangan di pikiranku, pikiran kita, dan pikiran mereka...
Nah, itulah perbedaaan...

Dari ketiga 'kata ganti orang' yang berbeda itu,
aku yakin, bahwa kalian pun tak akan paham maksud dan isi dari tulisanku...
Meskipun, aku juga begitu...
Tak sedikitpun paham dan mengerti akan tujuan dari tulisan yang ku'ketik' sekarang ini...

Tak banyak orang yang mengecamku, karena aku banyak bicara...
Tapi tak sedikit pula yang menganggap tindakanku itu mengagumkan...

Tapi aku sendiri juga berfikir kadang - kadang...
Dari sisi mana mereka bisa memandang dan mengagumi tindakanku,
Sedangkan aku tidak penah menganggap 'berarti' apa yang kalian perbuat...

Yah, seringlah aku dipandang sebelah mata,
Dan tak jarang pula aku menggap remeh mereka...

Hidup memang tak selamanya berjalan,
Seperti apa yang selalu kita harapkan...

Tapi apakah pernah??
Kita mengharapkan agar bisa mengikuti jalannya kehidupan,
yang diberikanNya, yang dititipkanNya, dan yang dianugerahkanNya kepada kita...

Tidak...
Tidak akan...
Dan tidak akan pernah...

Pernahkah kita bersyukur ketika kita diberikan sebuah kesulitan?
Pernahkan kalian bersyukur ketika diberikan sebuah ketidaknyamanan?
Pernahkah kamu bersyukur ketika diberikan ketidakberuntungan?
Dan pernahkah aku bersyukur ketika diberikan ketidakberhasilan?

Dan jawabannya adalah,
TIDAK

Kita manusia memang tidak akan pernah merasa puas,
Tapi, pernahkah Dia menuntut kita untuk menjalankan sesuatu yang lain,
selain taat kepadaNya? menjalankan perintahNya?

Mengeluh,
Dan itulah yang selalu kita perbuat...

Lalu pernahkah kita berfikir,
"Apakah Dia tidak bosan setiap detik selalu kita berikan permintaan, keinginan dan permohonan kita?"

Jawabannya adalah,
TIDAK

Kita selalu meminta, memohon, dan menginginkan apa yang menurut kita baik bagi kita...
Tapi apa yang kita perbuat untuk menyenangkanNya? Agar kita dekat denganNya?

TIDAK ADA...


Yah, memang aku belum bisa melakukan apa yang harus aku lakukan ketika aku menulis keburukan - keburukan tentang manusia...
Tetap saja kau masih melakukannya...

Dan inilah, dan hanya inilah yang bisa aku berikan,
Entah itu untuk siapa,
Aku pun tak tahu untuk siapa tulisan ini kupersembahkan,

Untuk Dia?
Tidak, karena Dia tidak membutuhkannya, selain ketaqwaan kita...

Untuk manusia lainnya?
Tidak pula begitu, karena aku belum pantas untuk menasehati ketika aku masih belum bisa melakukan yang terbaik...

Untuk mereka yang mau membacanya?
Bukan, karena mereka yang membaca tulisan ini pun belum tentu bisa memahami bahasa 'aneh' yang aku tulis ini...

Jawabannya adalah, bukan untuk siapa - siapa...
Dan tidak dipersembahkan untuk siapa - siapa...

Tak perlu diresapi, tapi hanya perlu direnungkan,
Kata - kata yang aku gunakan tidaklah sindah sajak - sajak yang ditulis penyair ternama...
Bukan pula berisi kritik sosial dan keagamaan...

Ini semua ditulis tanpa berfikir,
kuikuti saja kemana jari - jariku akan mengetikkan huruf - huruf yang ada di keyboard...
Tanpa resapan hati, dan tanpa pemikiran panjang nan serius...

Karena tulisan ini,
Coretan ini,
Kalimat - kalimat tak bermakna ini,

Kutuangkan Tanpa Inspirasi



>>> August 13th, 2010

Wednesday, August 11, 2010

Renungan Di Awal Ramadhan 1431 H

Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama - tama aku ingin mengucapkan:

MARHABAN YA RAMADHAN

Di bulan Ramadhan di tahun 1431 H (2010 M) ini layaknya ngga seperti Bulan Ramadhan di tahun - tahun sebelumnya...

Setiap aku menemui bulan Ramadhan setiap tahunnya, selalu ada hal yang berbeda sih memang,
Yah, contohnya saja...
Ramadhan tahun lalu masih ada yang suka sms'in waktu aku sahur (alias bangunin sahur lewad sms),
Tapi sekarang enggak (maklum jomblo.com)

Tapi dengan begitu aku bisa lebih menyelami arti hidup ini...
Meskipun belum bisa sepenuhnya memahami,
Setiap detik, setiap menit, setiap jam dan setiap waktu...
Umur kita bertambah,
Tetapi usia kita berkurang...
Mungkin sebagian orang menganggap kedewasaan dapat diperoleh dengan bertambahnya umur seseorang...
Tapi bagiku,
Kedewasaan justru diperoleh dari pengalaman hidup, bukan dari lama hidup!
Dulu aku berfikir ingin cepat - cepat dewasa,
(yah, harapan masa kecil)
Tapi sekarang?
Apa?
Aku malah ingin kembali ke masa kanak - kanak,

Awalnya, aku mungkin belum terbiasa dengan kehidupan (remaja) baru saja...
(hingga kira - kira 2 tahun lalu)
Ketika aku melalui bulan Ramadhan di tahun 1429 H (2008 M),
Aku mengingat - ingat akan bulan Ramadhan yang aku lalui 9 tahun lalu (saat saya berumur 5 tahun)
Aku selalu menghabiskan waktu di bulan Ramadhan di rumah kakek dan nenek,
Berbuka bersama di ruang makan dengan meja makan berbentuk bulat,
Sehingga kita bisa makan sambil berbincang - bincang penuh kehangatan...

Tapi sekarang?
(atau tepatnya 2 tahun lalu, saat saya berfikir)
Nenek (atau 'ibuk' aku biasa memanggilnya) sudah tiada...
Kakek (atau 'bapak') pun sudah berada di kota lain,
Kakak pun sudah berada di luar kota untuk melanjutkan kuliahnya...
Di rumahpun hanya tinggal aku, Mama, dan Papa...
Ramadhan kala itu aku anggap sebagai bulan kesepianku...

Tapi setelah 2 tahun ini aku menghadapi Ramadhan yang memiliki sedikit perbedaan dari Ramadhan sebelumnya...
Dan itu selalu terjadi...
Yah, dari situlah, aku mulai berfikir akan sebuah masa...
Yang diciptakan Allah untuk manusia...
Untuk kita umat Rasulullah SAW.
Di mana masa itu sudah pernah dilukiskan di dalam surat Al Qur'an...
Surat yang mengingatkan kita, manusia akan WAKTU
yaitu surat Al ashr, yang artinya:

"Demi masa (waktu), Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

Memang arti di dalam surat ini ditujukan pada kita umat muslim...
Tapi jika kita mau menelaah,
Bagi umat agama lain pun...
Mengerjakn amal saleh juga dapat diartikan untuk mengerjakan sesuatu yang bermanfaat.

Jadi apapun yang kita lakukan,
haruslah bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain...
Agar kita tidak menjadi orang yang menyia - nyiakan waktu dalam kehidupan kita!

Selanjutnya adalah tentang kesedihan ataupun kesenangan ataupun kesulitan serta keberhasilan,
yang kita peroleh juga dapat kita pelajari dari implementasi surat Alqur'an,
Yaitu surat Ad Dhuha, yang artinya:

"Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. Dan sesungguhnya hari kemudian (akhir) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan."

Juga Surat Alam Nasyrah, yang artinya:

"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."

Dari kedua surat tersebut mengisyaratkan akan sebuah kesabaran yang harus dibentuk oleh kita, umat manusia dalam menghadapi kehidupan di dunia...
Dan kitapun hendaknya menelaah apa yang terjadi dan menjadikannya sebagai pelajaran...

Jadi, dari ketiga surat tersebut, dan dari posting saya di atas...
Dapat kita ambil beberapa poin penting yang harus kita renungkan, diantaranya:
1. Memanfaatkan waktu sebaik - baiknya,
2. Dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama...
3. Kesabaran, karena Allah sudah menjanjikan di dalam kesulitan pasti akan ada kemudahan...
4. Berusaha dengan sebaik - baiknya, meskipun apa yang kita lakukan pada awalnya idak memperlihatkan kesuksesan, tapi percayalah. Bahwa pada akhirnya nanti akan kita peroleh sebuah kesuksesan...

Yah, mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan di kesempatan posting saya kali ini...
Atas Kurang lebihnya, saya mohon maaf yang sebesar - besarnya!

Wa Billahi Taufiq Wal Hidayah, Wa Ridho Wal Innayah, Fastabiqul Khairat

Wassalamualaikum Wr. Wb.


>>> Herozh inside

Saturday, August 7, 2010

I can't see you, if you're not with me...

Perasaan yang berkecamuk ini entah datangnya dari mana...
Tak jelas sejak kapan datangnya...
Dan tak tahu pula harus aku tujukan pada siapa...

Sejak pertama kulihat paras ayunya...
Sejak kulihat mata indahnya...
Dan sejak kulihat keanggunannya berbalut kerudung...

Juli 2009,
Di mana sebuah jenjang baru aku raih...
Yaitu jenjang SMA...
Di samping kelasku ada dia...

Hingga sekarang...
Agustus 2010,

Dia yang belum pernah mengisi hariku...
Tapi entah mengapa aku menyerah karenanya...
Rasanya tak akan pernah ada wanita selain dia...

Tapi akupun tak tahu,
entah karena dia...
atau karena aku memang sedang tidak bersemangat...
untuk menjalin hubungan dengan wanita manapun...

Dan lebih memilih untuk mengaguminya dari kejauhan...

Awalnya, aku tak tahu...
Dia telah memiliki pacar...

Tapi...

Meskipun aku sudah tahu bahwa dia memiliki seseorang di hatinya...
Aku tetap tak berpaling...
Entah perasaan apa ini...

Hanya kagum,
suka,
sayang,
atau cinta???

Mungkin perasaan seorang remaja bisa dibilang tak ada artinya...
Masih sekedar cinta monyet...
Masih belum bisa mengontrol diri...
Masih belum begitu bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk...
Yang benar atau yang salah...
Dan lain - lain...

Tapi yang aku rasakan berbeda...

Aku adalah seseorang yang paling tidak tahan untuk memendam perasaan...
Perasaan apapun...

Tapi mengapa setelah ada dia,
Setelah aku kenal dia...
Setelah aku kagum dengannya...

Aku menjadi orang yang berbeda...

Jika aku ingin marah...
Dan dia ada di dekatku...
Emosiku berubah menjadi kekaguman akan dirinya...

Ketika aku benar - benar ingin menyatakan perasaanku padanya...
Bukan rasa takut akan penolakan yang kuterima...

Mungkin jika penolakan tak akan menjadi masalah...
Tapi yang kutakutkan adalah aku kehilangan sosok dia di hidupku...
Dia menjauh dariku...
Tak mau lagi mengenalku...

Itulah yang kutakutkan...

Jadi sudah kuputuskan,
Aku tak akan melakukannya!

Meskipun harus membohongi hatiku sendiri...
Aku tetap senang,
Jika dia masih dekat denganku...
walaupun bukan sebagai pacar...

Tapi dia masih di hatiku...

>> Jika dia membacanya, tak usahlah menyimpulkan apapun dari coretan ini... Biarlah Allah yang menyimpulkan melalui takdirnya...

Dan terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk kagum padamu...


>>> Herozh inside

Friday, August 6, 2010

Pengalaman Tak Terlupakan di Sepanjang Tahun 2010

Hmm...
Sejak terakhir posting,
isiannya curhat mulu...

Sekarang bukan curhat,
hanya berbagi pengalaman!!
(hhehehe... ;p)

Kemarin (tanggal 29 Juli 2010 s/d 1 Agustus 2010)
Ada sebuah event seru yang diadakan oleh INKANAS Jawa Timur 2 tahun sekali...
Yak, itu adalah GASHUKU dan UJIAN DAN yang diselenggarakan di Sidoarjo...
Tepatnya di Markas TNI Angkatan Darat, Lapangan Yon Arhanudse-8 Sidoarjo, Jawa Timur

Dimulai pada hari Kamis,
Keberangkatan rombongan bojonegoro yang terdiri dari 5 orang, yaitu:

DAN I menuju DAN II,
> Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha (SMA Negeri 1 Bojonegoro)
> Dea Marta Prantika                                    (SMA Negeri 2 Bojonegoro)

Sabuk Coklat menuju DAN I,
> Agil F.                                                   (Mahasiswa)
> Fresa                                                     (Mahasiswa)
> Rudi Condro        (Mahasiswa UNESA Fak.Olah Raga)

Dan Gashuku yang dimulai hari Jum'at memberikan cukup waktu bagi kami untuk mempersiapkan diri...
Dea yang baru datang hari kedua (setelah mengikuti Popda di Nganjuk) tidak menjalani Gashuku sepenuhnya...
(yah, maklumlah...)

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Jadwal padat yang kami terima adalah, yaitu:

Jum'at, 30 Juli 2010
05.45 WIB Makan Pagi
06.00 WIB Gashuku Pagi
10.00 WIB Upacara Pembukaan Gashuku
11.00 WIB Istirahat (sekaligus Makan Siang)
15.00 WIB Gashuku Sore
17.30 WIB Istirahat

Sabtu, 31 Juli 2010
05.45 WIB Makan Pagi
06.00 WIB Gashuku Pagi
10.00 WIB Istirahat (sekaligus Makan Siang)
15.00 WIB Gashuku Sore
17.30 WIB Upacara Penutupan Gashuku yang dilanjutkan dengan Istirahat

Minggu, 01 Agustus 2010
06.00 WIB Makan Pagi
08.00 WIB Upacara Pembukaan Ujian DAN
08.30 WIB Pelaksanaan Ujian DAN
14.00 WIB Upacara Penutupan Ujian DAN

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari Jadwal itu, sebenernya peserta dari Bojonegoro udah mematuhinya semua...
Tapi ada beberapa kenakalan yang kami buat,
Diantaranya,
Saat dijadwalkan untuk istirahat di malam harinya,
Kami sering jalan - jalan untuk sekedar mencicipi kuliner di sekitar barak (ups... maksudnya asrama) sampe sekitar pukul 22.30 WIB baru kembali ke barak (jiahh, lagi... ;p).
Seperti Tema yang sudah muncul dengan sendirinya...
Yaitu, untuk malam jum'at "Nebeng", malam sabtu "Coba - coba", dan malam terakhir (malam minggu) "Memanjakan Perut".
Hhahaha...
Sedikit berbeda memang,
dengan Gashuku dan Ujian DAN yang diikuti peserta Bojonegoro (juga) di Batu, Malang tahun 2008 lalu...
Meskipun dulu pesertanya 2 kali lipat dari yang sekarang (peserta: Ozha, Dea, Simpey Rudi "tanpa Condro", Simpey Firli, Simpey Putri, Mas Zainul, Mas Yani, Mas Udin "jabrik", Simpey Andreas, and Simpey Ismail) tapi kayaknya malah terkesan lebih rame sekarang...

Yah,
Meskipun gitu, ada kesannya dah sendiri - sendiri...
Termasuk kesan fisik, yaitu:

Ujian DAN I di Batu, Malang tahun 2008 >> Kakiku tertancap duri tanaman putri malu
dan
Ujian DAN II di Sidoarjo tahun 2010 (ini) >> Lebam lengan kanan yang aku kira butuh waktu 2 minggu untuk sembuh... (yah, resiko profesi ;p)

Meskipun begitu,
yang penting (kabar gembiranya)
Dalam Ujian DAN kali ini aku lulus...
Dan resmilah (mulai sekarang) aku menyandang DAN II Karate di perguruan INKANAS!!
Alhamdulillah,
Begitu juga dengan partner - partnerku dari Bojonegoro...

Eh, iya!
Sebelum diakhiri,
ada sedikit dokumentasi tentang keadaan di sana...
Sekalian nampang muka dikit lah!!!
(hhehehe... @narsis.com)


                                        Malem Jum'at


                                         Waktu Tidur


                     Inilah tempat tidur kami (tepatnya @velbed kami)

              Hari Terakhir yang dimanfaatkan untuk istirahat (bohong!!!)




                         @narsis.com (Hhahahaha... ;p)




>>> Herozh inside

Wanna support???