Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Saturday, February 22, 2014

"MIRROR" teaser

"Jangan lari, aku sudah terlalu jauh dari kalian..."
"Sudahlah, jalan saja dan kejar kami, jangan banyak mengeluh!"
"Tapi kalian sudah terlalu jauh melangkah, dan aku rasa ini bukan jalan yang tepat."
"Sudahlah, jika memang tak ingin mengikuti, berhenti, atau berbaliklah!"
"Tapi, aku masih bagian dari kalian kan?"
"Tidak, aku tak pernah menganggapmu ada, karena kau cuma bayangan buat kami."
"Hey... Tunggu aku..."

----------------------------------Jam weker berdering------------------------------

   Pukul 03.00, dan aku terbangun seperti biasa. Dengan bayang-bayang mimpi buruk itu masih tersisa di kepala. Kuambil segelas air minum dan kuteguk cepat-cepat, dan "uhuk uhuk..." aku tersedak. Kutenangkan diriku, sembari menormalkan detak jantung yang sedari bangun memang tak menentu. Adakah orang yang pernah kukecewakan sebelumnya hingga setiap malam aku memimpikan orang-orang yang tampaknya tak senang denganku, dan selalu meninggalkanku di belakang jejak mereka. Mengapa juga selalu ada penyesalan di akhir setiap mimpi itu. Apa artinya ini?

   Namaku Rafi, aku seorang mahasiswa di sebuah kampus yang tak begitu terkenal mungkin. Aku mempelajari ilmu yang sangat jarang diminati oleh orang-orang seumuranku, aku belajar tentang manusia. Bukan secara sosial ataupun fisik, bukan juga tentang mentalnya. Aku mempelajari manusia dengan cara tersendiri. Ilmu ini tak lazim memang, tapi aku tertarik padanya. Achrodiag, begitu kami menyebutnya. Ya, aku belajar di sebuah rumah pemikiran tanpa ujung, yang mungkin di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pun belum mengetahui tentang adanya ilmu ini. Achrodiag Major of speciality, kira-kira seperti itulah kami menyebut bidang keahlian kami.

   Aku sudah menginjak semester 6 di kampus ini, dengan segala macam dinamikanya aku mulai nyaman berada di sini. Di sebuah bidang "aneh" yang tak terbayang sebelumnya oleh orang lain. Dan di sini aku belajar ilmu yang benar-benar baru, ilmu yang tak semua orang paham, karena terkadang dosenku pun mempertanyakan ilmu yang diajarkannya. Tapi dari namanya saja sudah cukup menjelaskan keabstakan ilmu ini. Aku mengambil sebuah tema tugas akhir tentang refleksi. Di sini aku tenggelam dalam proyek yang aku ciptakan sendiri, hingga terbawa ke alam bawah sadarku. Mimpi-mimpi aneh tentang mereka, mereka yang selama ini aku merasa sangat familiar tapi aku sendiri tak ingat pernah mengenal mereka.

---------------------------------------------------------------------------------------

   Sore itu aku memandang ke arah cermin, cermin kecil di sudut kamar kosku tampak menarik untuk dipandang. entah apa yang membuatnya seperti itu. Dan tanpa sadar aku menyetuh permukaan benda halus itu. Aku mual, otak dan perut terasa keluar, terkocok-kocok hingga aku tak bisa lagi merasakan mana tubuhku dan mana nyawaku. Aku terus bergerak mendekati dimensi yang sama sekali tak kukenal, dimensi achro, kata dosenku artinya colorless atau tak berwarna. Yang aku pun tak paham apa maksudnya, yang aku tahu aku ada di sini sekarang. Berputar putar sambil melihat copyan diriku terbang ke arah berlawanan dari arah tujuanku. "Tunggu!! Aku? Copyan? Tak mungkin, ini tak mungkin," kataku dalam hati. Aku lahir tanpa ayah ibu, aku adalah hasil rekayasa bayi tabung dari kelebihan sperma di bank sperma, yang memang sudah overload dengan berbagai macam sperma, yang dikombinasikan dengan ovum seorang wanita yang juga lahir dengan takdir sepertiku sebelumnya. Rumit bukan? Ya inilah yang terjadi di zaman ini, zaman yang aku sendiri sudah tak bisa lagi membedakan mana yang nyata dan mana yang digital.

----------------------------------------------------------------------------------------

"Hah... hah... hah..."
   Ada seseorang yang mengejarku dengan terengah-engah, seseorang yang mengaku bahwa dia pernah mengenal baik diriku, tentu saja di masa lalu, masa di mana aku tak mengenal diriku sendiri. Hal ini rumit, sungguh rumit, tapi aku tak peduli, aku terus berlari. Entah sejak kapan aku seolah tak mengenal dunia ini, semenjak terakhir kali kuingat aku berada di sudut kamar kosku dan menyentuh cermin itu, hidupku menjadi tak lagi normal. Aku ingin tahu apa yang terjadi, aku ingin kembali ke kehidupan lamaku, yang entah dimana, entah kapan pernah aku rasakan, dan sampai kapan aku alami. Aku ingin keluar dari dunia asing ini...

-----------------------------------------------------------------------------------------

>> Ada kalanya kerumitan pikiran menjadikan diriku tak lagi berada di dalam jasad ini, diriku yang sekarang ini mungkin saja bukan diriku yang sebelumnya, ada diriku yang lain yang menghuni jasad ini, yang mungkin saja sangat berkebalikan dengan diriku yang sebelumnya. Sama halnya seperti diriku yang kulihat di depanku sekarang ini bukanlah diriku yang menghuni jasad ini, melainkan diriku yang menghuni dunia yang lain lagi.

"MIRROR"

Wanna support???