Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Friday, June 30, 2017

Versi Blog dari "Tour de Taoyuan with Drone Pilot"

PROLOG
"Pasca KARDIO series makin ngilang aja nih writer-nya..."
Hahaha, ada aja kalimat semacam itu yang terlontar dari kawan-kawan reader setia yang beberapa hari lalu sempat menikmati seri Kisah Ramadhan di Negeri Orang. Yah, meski di post-nya juga nggak faedah-faedah amat, setidaknya bisa release (lumayan) rutin, nggak kaya akhir-akhir ini.

Jadi, di posting kali ini aku ingin bahas sedikit tentang vlog yang beberapa waktu lalu rilis di #KotakAjaib Channel tentang jalan-jalan keliling Taoyuan. By the way, udah nonton videonya belum? Kalau belum, tenang aja nih langsung aku kasih lihat


Jadi beberapa hari lalu itu, abis sholat Idul Fitri 1438 H dan sesi foto-foto bersama yang dilaksanakan di mushalla pusat kampusku (selengkapnya di Kardio 13 ya!), aku sama mas Fei langsung ngegas jalan-jalan. Rutenya sih nggak terlalu jauh, cuma di sekitaran Taoyuan aja.

Nah, untuk lebih tahu tentang rute yang kami tempuh, berikut adalah tampilan peta perjalanannya:

Taoyuan city tour map Cihu route (click to enlarge)
Yang warna pink itu rute yang bisa kami tempuh dengan tiket yang muncul pertama banget di vlog. Di tulisannya sih NT$170, tapi ternyata kami cukup bayar NT$100 aja untuk trip seharian pakai tiket terusan tersebut, hihihi. Entah memang promo atau apa, yang pasti memang di web ini pun daftar harganya tertulis demikian.

Karena aku rasa di vlog ceritanya sudah cukup jelas, di tulisan kali ini aku hanya akan membahas tentang list pengeluaran yang kami habiskan untuk nge-trip seharian itu.

PERJALANAN
中央大學 - 中壢: NT$18
Tiket perjalanan terusan: NT$100
中央大學 - 中壢: NT$18

MAKAN (actually cuma jajan sih)
Traditional bubble tea: NT$40
Es krim potong: NT$50
Waffle: NT$35
(tambahan untuk mas Fei)
Kue sus: NT$40
Mochi: NT$50

Dan totalnya silakan diestimasi sendiri ya, hihihi. Lalu mengapa di beberapa posting aku bilang cukup NT$100 aja untuk menikmati jalan-jalan ini? Itu semua sebatas bahasa marketing, hahaha. Karena pada dasarnya untuk nge-trip (biasanya) tetap ada jajan-jajannya kan ya? Minimal beli sesuatu di sevel (7-11) atau fami (family mart) dan nggak perlu dihitung sebagai pengeluaran wajib. Tapi intinya tetap, di perjalanan Taoyuan city tour baik rute Cihu, Xiaowulai, maupun Theme Park, harganya hanya berkisar NT$100-200 (atau bisa 'sedikit' lebih mahal tergantung paket tour apa yang kita ambil).

Tuh, udah bisa jadi travel ambassador-nya Taoyuan city tour dong ya. Hihihi.

Oke, biar nggak boring bacanya, tulisan kali ini aku sudahi aja ya.
Terus sisanya?
Bonus beberapa hasil capture-nya aja lah...

Foto pertama ini diambil dari drone punya mas Fei di area sekitar Cihu Mausoleum
Penanda daerah Cihu
Oke, yang ini abaikan, lewati!!!
Yang menarik di foto ini cuma satu: bendera Taiwan (R.O.C.) pas berkibar, udah itu aja
Ini di depan tempat jasadnya Chiang Kai Shek disemayamkan
(di dalamnya no camera allowed)
Masih di area Cihu, patung ini sengaja dipilih karena kami berdua lagi pakai topi,
dan yang lain patungnya pas Chiang Kai Shek lagi nggak pakai topi
Satu-satunya foto asik di ujung Daxi old street berlatarkan jembatan yang lagi padat kendaraan
Sesaat sebelum balon mengembang, dan mas Fei jadi sales drone dadakan
(sebelah kanan: mbak Dinda)
Yeay, balon udaranya ngembang semua!!!
Komuk udah nggak banget, but at least beberapa balonnya nggak cuma ngembang, tapi nyala :)
EPILOG
Yah, udah berakhir ya. Dan karena sejak awal judul perjalanan kami adalah double vlogger, jadi ini hasil tandem vlog dari mas Fei juga aku tampilkan. Enjoy!!!
Sampai jumpa di posting selanjutnya...


Sunday, June 25, 2017

Kardio 13: Seri Pamungkas dengan Edisi Baper Berkualitas

PROLOG
Ah, Ramadhan telah berakhir, Ramadhan telah berganti menjadi Syawal. Dan hari ini tepat di awalnya. Satu Syawal 1438 Hijriyah, yang artinya Kardio Pamungkas harus release! And here it is...

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ - 108:1
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ - 108:2

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak(1) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah(2)

(Al-Kautsar/108: 1-2)
Dalam ayat tersebut telah jelas bahwa kita dianjurkan untuk mensyukuri nikmat dari Allah SWT yang sejak kita lahir telah kita nikmati bersama. Salah satunya adalah kenikmatan dalam merayakan hari raya Idul Fitri (setelah menjalani bulan Ramadhan). Bagaimana sih merayakannya? Salah satunya adalah dengan melaksanakan shalat Idul Fitri. Saking pentingnya pelaksanaan shalat Id, bahkan wanita-wanita yang biasanya tidak dianjurkan untuk melaksanakan shalat di masjid/di luar rumah pun disarankan oleh Rasulullah SAW untuk berkumpul di tempat pelaksanaan sholat. Karena melaksanakan Shalat Id (Idul Fitri dan Idul Adha) hukumnya adalah sunnah mu'akkad, kecuali madzhab Abu Hanifah yang mengatakannya fardhu kifayah.
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ كُنَّا نُؤْمَرُ أَنْ نَخْرُجَ يَوْمَ الْعِيدِ حَتَّى نُخْرِجَ الْبِكْرَ مِنْ خِدْرِهَا حَتَّى نُخْرِجَ الْحُيَّضَ فَيَكُنَّ خَلْفَ النَّاسِ فَيُكَبِّرْنَ بِتَكْبِيرِهِمْ وَيَدْعُونَ بِدُعَائِهِمْ يَرْجُونَ بَرَكَةَ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَطُهْرَتَهُ - رواه البخاري

Dari Ummu Athiyah ra berkata, kami diperintahkan untuk mendatangi tempat shalat, bahkan perawan di pingitannya dan wanita yang haid diperintahkan untuk mendatangi tempat shalat Ied. Hanya mereka berposisi di belakang shaf kaum muslimin. Mereka bertakbir dengan takbir kaum muslimin, dan berdoa dengan doa kaum muslimin, dengan berharap keberkahan dan kesucian hari tersebut.

(HR. Bukhari)
Dan itulah yang kami lakukan hari ini, sholat Idul Fitri berjamaah di mushalla pusat National Central University (bagi para perantau NCU yang tak bisa pulang saat lebaran). Lalu bagaimana keseruannya? Yang pasti tetap khidmad lah ya. Hihihi...

Oh iya, di Kardio pamungkas kali ini, Kardio ke-13, aku akan membagikan beberapa pengalaman dari kawan-kawan kita yang sedang menempuh studi di sini, dan tak bisa pulang baik saat Ramadhan maupun Idul Fitri. Sehingga jelas sekali mereka akan membagikan Kisah Ramadhan di Negeri Orang pada reader sekalian. Yuk kita simak!!!



Tuh kan, seru-seru bin baper gimana gitu pengalaman mereka, gimana? Udah tergambarkan suasana macam apa yang kami rasakan saat Ramadhan dan Lebaran di negeri orang? Duh, kayanya udah terlalu jelas sih ya penggambarannya.

Jadi nggak perlu basa basi lagi aku jelaskan deh, intinya lewat posting pamungkas Kardio 13 kali ini, aku ingin mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mengikuti serial Kisah Ramadhan di Negeri Orang sejak awal sampai akhir. Karena tulisan apapun jika tanpa pembaca tak kan ada gunanya, jadi bagaimanapun juga, aku sangat amat berterima kasih kepada semua reader setia blog ini, juga bagi para penanya #FrequentlyAskedQuestion sehingga menambah warna di postingku selama lebih dari 29 hari ini.

Akhirul kalam:

Taqabalallahu mina wa minkum, Taqabbal ya kariim...

Di hari yang fitri ini aku mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada siapapun yang pernah sakit hatinya, terluka fisiknya, ataupun tak enak hidupnya karena perbuatan, perkataan, maupun diamku. Intinya, aku minta maaf ya. Dan InshaAllah kalian semua juga sudah kumaafkan. Seperti layaknya background layout blog ini yang telah luntur warna hitamnya menjadi putih bersih, begitupun hati kita yang menjadi putih bersih tanpa noda dosa (aamiiiiin) setelah perjuangan kaderisasi Ramadhan 1438 Hijriyah. Semoga Idul Fitri ini menjadi sebenar-benarnya hari kemenangan bagi kita semua.

Selamat Idul Fitri!!!

EPILOG
Meski seri Kardio berhenti sampai sini dan akan bersambung di tahun-tahun mendatang (InshaAllah), jangan lupa tetap ikuti posting-an lainnya dari blog ini maupun #KotakAjaib Channel ya!!!
Sampai jumpa di lain kesempatan!
Semoga bermanfaat...

Bonus nih, foto-foto lebaran di NCU bareng mas mbak BMI juga

Kalau ini conference call sama keluarga di Indonesia

Dan ini video call sama (bismillah) calon keluarga, hahaha

Wednesday, June 21, 2017

Kardio 12: Lho, Edisi "Buka Bersama" Lagi?

PROLOG
Hai semuanya, sudah memasuki penghujung Ramadhan lho, gimana nih puasanya? Ibadahnya lancar kan ya? Semoga tak ada kekurangan suatu apapun ya. Oh iya, kali ini Kardio the series udah mencapai angka belianya nih, ke-12, ciyeee... Nah, apa yang akan diulas kali ini? Yang jelas nggak jauh-jauh sama aktivitas Ramadhan di Negeri Orang kok. Yuk disimak!!!

Tetap, seperti biasanya, ijinkan aku mengutip ayat dan hadits untuk membuka ulasan kali ini.

قُلْ إِن تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ - 3:29

Say, “Whether you conceal what is in your breasts (heart) or reveal it, Allah knows it. And He knows that which is in the heavens and that which is on the earth. And Allah is over all things competent.”(Q.S. Ali Imran: 29)
 ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا  فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.”
(HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Dan kutipan ayat dan hadits kali ini adalah tentang niat! Mengapa mengangkat niat? Karena satu hal yang paling susah untuk dipertahankan dan wajib untuk selalu diperbarui dalam diri seseorang adalah niat. Sengaja hadits yang kukutip kali ini adalah versi panjang dari hadits favoritku, إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ (inna maal a'malu bin niyyat). Di mana dalam hadits ini Rasulullah memberikan perumpamaan pentingnya niat dengan analogi "hijrah" (yakin ini kata populer banget akhir-akhir ini, sampai-sampai branding Pemuda Hijrah - Shift punya ustadz Teuku Hanan Attaki, Lc. aja pakai kata ini). Di sana telah jelas Rasulullah Muhammad SAW mengatakan tentang balasan dari niat hijrah seseorang. Jikalau siapapun yang hijrah hanya karena Allah SWT, maka pahala yang besar telah menantinya di kehidupan akhirat kelak. Bahkan sebaliknya, jika niatan hijrah itu hanya untuk balasan duniawi, maka "kemungkinan besar" si pelaku hanya akan mendapatkan balasan di dunia seperti yang diharapkannya, dengan meninggalkan "sedikit sekali" dan bahkan tidak ada sama sekali pahala untuk bekalnya di akhirat kelak.

Wamaa Indallahi Khair 

Padahal bukankah apa yang ada di sisi Allah, pahala, itu lebih baik? Karena kehidupan kita setelah mati akan jauh lebih panjang dibandingkan kehidupan kita di dunia. Selaras dengan ayat di atasnya, yang mana menjelaskan bahwa segala apapun yang ada di hati ataupun diperlihatkan, Allah SWT akan tetap mengetahuinya, termasuk niat, yang letaknya jauh di dalam lubuk hati kita.

Nah, bahasannya berat kan gegara niat doang?

Eits, kata doang ini penyakit juga lho, hihihi. Padahal niat itu bukan perkara sepele, yang mendasari segala aktivitas kita selanjutnya. Kalau niatnya sejak awal sudah salah, ya bisa dibilang tujuan dari kegiatan kita juga dipertanyakan. Untuk itulah mari kita senantiasa memperbaiki niat kita, seperti niat dari aktivitas mainstream yang sering kita lakukan di tengah Ramadhan: BUKA PUASA BERSAMA (atau populer dengan istilah bukber).

Btw, sebelum dilanjutkan, yuk disimak sejenak seperti apa contoh agenda bukber ala mahasiswa rantau di tanah orang...


Niatan kami untuk mengadakan agenda tersebut ada banyak lho, hihihi. Yang pertama, jelas sekali kami menyambung tali silaturrahim yang beberapa minggu ini terhalang sejenak oleh ujian akhir para pengurus PPI Taiwan. Selanjutnya, karena momentumnya adalah Ramadhan, sepertinya ketua umum PPI Taiwan ingin mengenyangkan (eh menyenangkan maksudnya) para pengurusnya dengan menyisihkan sebagian rezekinya demi bertatp muka dan saling melakukan ibadah termudah: senyum. Tuh, udah dua niat baik kan yang terbersit? Dan selanjutnya, kami juga ingin melakukan koordinasi komunal (gabungan) semua divisi beserta BPH.

Memangnya untuk apa rapat itu?

Lho, yang namanya organisasi ya jelas rapat itu berguna untuk menyamakan persepsi dan juga menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi untuk memperoleh solusi konkret demi program kerja/agenda titipan umat yang terlaksana dengan baik. Do you get the point?

Nah, niatnya berlapis lapis tuh. Dan inshaAllah mulia semua, semoga saja niatannya tadi tersampaikan kepada Allah SWT ya, agar apa yang telah kita lakukan dan usahakan ini berkah.

Oh iya, di akhir video ada satu checklist yang belum tercentang bukan? Kira-kira kebaca nggak apa tulisannya? Hihihi...

Jadi memang akhir pekan Ramadhan ini (mungkin) jadi agenda strategis dari para anggota PPI di seantero Taiwan untuk melaksanakan bukber. Tak terkecuali PPI Taiwan dan juga PPI kampusku, National Central University. Yang penampakan secara lengkapnya aku tak mendapatkan copyright-nya (ngeles nih ceritanya, padahal sebenernya nggak dapet link dokumentasinya aja sih). Hanya saja, ada beberapa momentum yang sempat kami abadikan di acara tersebut, seperti apa sih? Nih, langsung dikepoin aja penampakannya...

Ini tiga cowok Civil-Geology-Material squad yang mukanya sering banget nampang di acara-acaranya PPI NCU, NCU Muslim Club, dan juga PPI Taiwan, mengapa demikian? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang...
Kalau ini catering army dari angkatan NCU Fall semester 2016, mereka mereka ini DPO kalau ada orang kelaparan karena katering mbak Wati dan bu Hasanah belum datang
Kalau ini duo mbak Wati yang kalau udah ketemu obrolan ngehe-nya nggak pernah terhindarkan

Terakhir, bonus aja sih ini, foto bareng mbak Alfin
yang akhir-akhir ini naik daun gegara banyak yang naksir *eh
EPILOG
Kok fotonya dikit banget? Hihihi, maaf ya, sengaja yang dipajang di sini foto istimewa sama sahabat-sahabat dekat selama setahun ini. Untuk yang lain mungkin bisa diminta sama sie dokumentasi acaranya aja ya :3

Dan the last but not least, sampai jumpa di Kardio pamungkas Ramadhan 1438 H nanti ya!!!

Tambahan bonus: pengurus PPI Taiwan 2017/2018 yang hadir dan rela menembus hujan demi bertatp muka melepas rindu satu sama lain, membahas program kerja/agenda titipan umat mahasiswa seantero Taiwan.



Monday, June 12, 2017

Kardio 11: Malam Ramadhan, Malamnya Beribadah dalam Karya

PROLOG
Halooo. udah berapa hari nih vakum tulisannya? Duh, beneran ternyata kesibukan "nyata" menjadi hambatan dalam menyalurkan kesibukan "tak nyata" ini, saudara-saudara sekalian. Sampai-sampai untuk tulisan kali ini saja aku tak mampu memikirkan topik lagi. Untuk itulah kuputuskan untuk kembali menulis tentang Frequently Asked Question yang ke-2. Di mana FAQ kali ini berisi 2 pertanyaan sekaligus, kira-kira apa sih isi pertanyaanya? Bagi yang udah subscribe di #KotakAjaib Channel pasti sudah tahu apa aja pertanyaannya, karena memang videonya sudah diunggah beberapa hari lalu, hanya saja tulisannya yang terlambat. Yaudah, yuk cusss...

Jadi aku sengaja mengawali tulisan kali ini dengan dua hadits penting yang mungkin membuat pembaca bertanya-tanya, apa hubungannya judul posting kali ini dengan hadits-nya? Oke, dilanjut dulu aja ya...
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku
(Muttafaqun ‘alaih)
Dan juga,
Jabir berkata bahwa ia pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat tiga hari sebelum beliau wafat,
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berprasangka baik pada Allah
(HR. Muslim no. 2877)
Jadi latar belakang ceritanya begini, lima hari ke belakang aku sedang kurang enak badan (ini hari ke-5). Entah karena cuaca di musim panas (summer) kali ini yang galau tiga hari panas terik dan sehari hujan, begitu terus-terusan atau memang karena daya tahan tubuhku yang sedang drop entahlah, yang pasti minggu-minggu ini adalah pekan Final Examination dan juga kemunculan company project tak terduga dari profesor yang diserahkan padaku.

"Tolong diingat ya, Ozha, saya menyerahkan proyek ini padamu nggak main-main, karena ini proyek pertama saya yang durasinya singkat (hanya diberi deadline sebulan), dan saya sebenarnya tak suka dengan proyek model begini. Tapi saya rasa proyek ini bagus untuk mempertajam skill-mu menjelang bahan risetmu datang nanti," ujar profesor saat meeting tertutup dengan mahasiswa-mahasiswa PhD dan postdoctoral saat membicarakan proyek itu (FYI, di situ cuma aku satu-satunya mahasiswa master)

"Hmm, tapi saya kan proyeknya Magnesium-battery prof, kenapa dialihkan kemari (proyek ini untuk Lithium-battery)?" jawabku tiba-tiba, tak terima dengan beban yang datangnya harus setiba-tiba itu.

"Saya sengaja, karena saya anggap kamu mampu mengerjakan keduanya bersamaan. Dan yang perlu kamu perhatikan, dengan mengerjakan proyek ini kamu juga akan belajar bidang lain di luar topik risetmu, yang otomatis akan membuatmu semakin siap untuk membimbing orang lain di masa depan," terangnya serius.

Di akhir obrolan English itu aku hanya mengangguk dan mengiyakan, meski sejujurnya merasa keberatan. Entahlah apa maksud tulisan bercetak miring itu, yang jelas aku mencoba husnudzon dengan pesan dari profesor itu. Dan satu hal yang kuingat, "mungkin pressing ini akan membukakan pintu yang lain untuk pengalaman penelitianku". Yap, istilahnya memaksa diri untuk (sekali lagi) husnudzon!!! Dan setelahnya mayoritas percakapan dalam Chinese yang jelas aku mungkin hanya paham sekitar maksimum 5% dari mimik muka, gesture, dan juga anggukan dan gelengan mereka. Intinya di proyek kali ini hampir semua PhD dan postdoc diturunkan untuk mem-back up kinerjaku, karena pendeknya durasi proyek.

Dan memang benar, ujian untuk mencapai tahapan benar-benar husnudzon diuji di lima hari ke belakang. Selama lima hari ini pekerjaan kulakukan pasca tarawih, sekitar pukul sepuluh malam, dan baru tiba di dormitory atau Mushalla pusat (karena kadang aku juga tidur di Mushalla) pukul 2 pagi. Alhasil, fisik digenjot maksimal, dengan pikiran yang tak kendor. Di hari ke-empat (kemarin) aku ambruk, sampai-sampai untuk mematikan oven yang kugunakan untuk drying elektroda di gedung engineering 3 pun aku tak mampu, saking pusingnya. Lalu bagaimana solusinya? Menitipkan amanah itu pada kawan India yang letak tempat tinggalnya relatif dekat dengan gedung engineering 3. Dan akupun bedrest sampai menjelang shubuh (untung room mate-ku baik hati, rela bangun lebih awal untuk masak nasi dan lauk sahur untuk berdua).

Nah, itulah alasan utama hadits kali ini berisi tentang husnudzon. Dan penjelasan lanjutannya lebih baik ditunda dulu setelah menonton video berikut ya...


Begitulah aktivitasku selama ini, yang pada akhirnya membawa fase pengampunan dosa dari-Nya, selama lima hari kebelakang.

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571)

Sekaligus menyambung dari PROLOG, di mana posting kali ini menjawab pertanyaan dari dua orang yang tak ingin disebutkan namanya:

"Eh, terus eksperimen kalau Ramadhan gitu apa kabar? pressure-nya mengendur kah?" (ini yang pertama), terus yang kedua ada pertanyaan dari anonim lain, "kamu sering bilang coating/pelapisan buat elektroda melulu, emang itu ngapain sih?"

Inilah jawabannya, sebagian besar sudah tergambar jelas di dalam video tersebut. Dan untuk tambahannya, jadi Ramadhan bukan hal spesial di negara ini, karena mayoritas bukan beragama Islam. Jadi mau Ramadhan atau tidak, pressure-nya sama saja. Bahkan bisa saja ditambah (seperti kasus yang sedang kualami). Dan untuk pertanyaan kedua sepertinya memang tak perlu dijalaskan lagi ya, di video kan udah ada :)

Terus terus?

Apanya yang terus?

Itu tadi, yang kamu katanya husnudzon sama proyek yang lagi kamu terima bersamaan dengan teparnya kamu, apa kebaikan yang udah kamu rasakan, sehingga kamu berani memaknainya sebagai bukti "the real husnudzon" akan membawa kebaikan?

Oh iya, jadi gini, dari proyek ini aku menemukan banyak hal, banyak celah yang harus disempurnakan dalam mekanisme coating elektroda dan juga pengaturan formulasi prosentase bahan efektif untuk mendapatkan hasil maksimal (meski masih sangat mungkin dimaksimalkan lagi). Bagaimana tidak? Sampel bahanku ada enam jenis, dan itu semua paling tidak harus di-coating semua dengan kualitas premium, ya otomatis aku bereksperimen terus-terusan dong ya (selama lima hari ini), entah sudah berapa lembar Copper foil yang kusia-siakan dari trial yang gagal, dan juga berapa gram bahan yang sudah aku buang sia-sia, akibat kegagalan berulang (hingga akhirnya berhasil di-punch menjadi elektroda berukuran diameter sekitar 8mm). Kesimpulannya? Pengetahuan tentang pencampuran dan waktu mixing bahan bertambah dong, apalagi jam terbangnya kan ditambah lewat pressure pengawasan dari para PhD dan postdoc yang selalu mengomentari kualitas coating-ku.

Nah, terus kalau husnudzon tentang sakitmu?

Hahaha, kalau penjelasan ini cukup sederhana sekali.

Gimana coba?

Ya bisa dilogika lah, dalam kondisi sakit aja bisa ngusahain proyek semaksimal mungkin (sampai direlain bedrest segala), apalagi kalau lagi sehat? Kan pastinya lebih terlatih untuk memaksimalkan kinerja dong ya? Logis ga?

Tuh, sudah terjawab semua ya FAQ untuk beberapa hari ke belakang. Semoga tulisan kali ini bermanfaat ya, dan jangan lupa stay terus di Kardio series lainnya. Sampai jumpa!!!

EPILOG
Oh iya, aku kasih bonus beberapa momen refreshing dan melarikan diri sejenak dari aktivitas lab di akhir pekan kemarin ya, di event bikinan PPI NCU nih, judulnya: Graduation Day Photoshoot Part II


"Maju maju cantik cantik~" gitu katanya, by the way panas guys...

Kamera(wo)man butuh dipayungin juga dong ya, 31 derajat cyin...

Duduk di atas segitiga kebalik (lambang National Central University) di bunderan main gate,
panas? jelas dong ya, bikin bokong panggang kok ceritanya...

Mau nahan panas, mau puasa, ga peduli, yang penting duduk, gaya bawa property

Eits, terakhir ada foto berdua sama mbak April nih, masih inget siapa dia?
Sempet diceritain di EPILOG Kardio 8 kok, hihihi...
Oke, sampai jumpa di Kardio selanjutnya!!!

Thursday, June 8, 2017

Kardio 10: Karena Kalau Bersih Semua Senang

PROLOG
Halooo, udah berapa hari nih nggak baca release terbaru dari serial Kardio? Hahaha, kangen ya? Kalau nggak, juga nggak papa. Oh iya, short post kali ini akan sedikit membahas pertanyaan salah satu pembaca, yang sengaja aku masukkan ke sesi khusus FAQ #1. Jadi buat para pembaca kalau mau request ingin membahas sesuatu selama berkaitan dengan Kisah Ramadhan di Negeri Orang, bisa comment, Direct Message, atau langsung ngomong aja kalau ketemu aku ya. InshaAllah kalau pas bisa dipenuhi akan berusaha dibuatkan posting khusus menjawab pertanyaannya. Dan karena yang nanya minta anonim, jadi kali ini FAQ-nya tanpa menyebutkan yang bertanya ya...

Yak, seperti biasanya di Kardio. Sebelum masuk ke sesi ulasannya, yuk kita simak dalil yang mendasari adanya ulasan kali ini!!! (sampaikanlah walau hanya satu ayat!)
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ - 74:4
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ - 74:5
"And purify your clothing, and avoid uncleanliness"
(QS. Al Muddatsir: 4-5)
إِنَّ اللَّهَ تَعَالى طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ | رواه التيرمدى : 2723
"Sesungguhnya Allah SWT. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu."
(HR. At-Tirmidzi: 2723)
Memang Allah SWT itu menyukai dan mencintai kebersihan, sampai-sampai secara jelas dan terang-terangan Dia menyuratkan firman tentang kebersihan dalam Al Muddatsir di bagian awal surat, sesaat setelah Rasulullah Muhammad SAW dipanggil sebagai "orang yang berselimut". Dan lagi, diperkuat dengan Hadits yang menjelaskan tentang Allah SWT dalam deskripsi singkat namun sudah cukup menggambarkan kemuliaan-Nya.

Kebersihan adalah hal paling sederhana yang membedakan antara kehidupan manusia yang teratur dan serampangan, kebersihan juga merupakan parameter paling mudah dalam mendeteksi seberapa besarnya kecintaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW. Bagaimana tidak, Allah SWT dan Rasul-Nya saja mencintai kebersihan, masa' iya kita-kita yang hanya umat akhir zaman tidak meneladaninya?

Nah, atas dasar itu semua juga tulisan ini mencoba menjawab FAQ yang pertama diberikan dari pembaca setia Kardio. Jadi pertanyaannya adalah

"Setelah buka puasa atau sahur bersama gitu biasanya ngapain sih? Selain ngaji dan sholat sunnah lho ya!"

Nah, kira-kira begitu isi kutipan pertanyaannya. Dan untuk memberikan visualisasi awal, yuk disimak video berikut ini!!!



Tuh, itu tuh, aktivitas yang pertama kami lakukan setelah berbuka puasa ataupun sahur bersama. Karena apa? Karena alat-alat makannya akan digunakan lagi di kegiatan selanjutnya, kan itu piring-piring dan wadahnya adalah aset NCU Muslim Club, yang juga merupakan titipan jamaah untuk dimanfaatkan bersama-sama. Dan lagi, selain mencuci piring dan wadah-wadah, kami juga secara sukarela dan bertanggung jawab melipat karpet yang digelar untuk buka puasa bersama dan juga sholat tarawih. Masih ingat kan seperti apa wujud parkiran sebelum digelar karpet? Kalau lupa, yuk diingat-ingat lagi di Kardio 4. Dan juga, kami sangat amat concern perkara sampah, sampai-sampai kami berusaha menghimbau para jamaah untuk tidak membiarkan sampahnya berserakan, menyediakan tempat sampah berupa timba yang besar dan juga trash bag berukuran XXL yang harapannya dapat menampung sisa-sisa barang sekali pakai yang kami gunakan saat berbuka puasa bersama maupun sahur, atau segala aktivitas lainnya.

Nah, begitulah kira-kira aktivitas kami setelah berbuka puasa dan sahur bersama. Sudah terpuaskan? Kalau belum, kapan-kapan ngobrol lagi aja yuk, hehehe...

EPILOG
Duh, ternyata istiqomah dalam menulis hal semacam ini tak mudah lho, apalagi dengan aktivitas dunia nyata yang tergolong "mulai padat" akibat adanya proyek-proyek baru titipan perusahaan kepada laboratorium tempatku bernaung. Yang terkadang proyek tersebut berupa proyek jangka panjang, atau juga jangka pendek: ya seperti yang sekarang ini sedang aku kerjakan.

Kalau kalian ingin tahu bagaimana aktivitasku hingga sedikit menggeser Kardio di posisi kesekian, mungkin beberapa ulasan dalam video (slide) berikut akan mampu mencerahkan. Di mana dalam video (tanpa suara) tersebut menggambarkan secara jelas proyek penelitian apa yang sedang aku kerjakan.


Sengaja tak kuungah ke youtube, dan hanya kusematkan dalam server blogger, karena memang video ini hanya spin off tak penting yang sedikit mendeskripsikan bagaimana kondisi pekerjaanku saat ini. Agar nantinya pembaca tak begitu kecewa dan su'udzon ketika Kardio lama update-nya.

Sekian dan terima kasih...
Sampai jumpa di Kardio selanjutnya!


Monday, June 5, 2017

Kardio 9: Mempersiapkan Logistik Hingga Akhir Ramadhan

PROLOG
Yap, bertemu lagi denganku dalam serial yang sama, KARDIO. Kali ini sudah memasuki Kardio yang ke-9, akan tetapi kesibukan seakan juga mulai beranak pinak menjelang Final Exam, apalagi proyek penelitian dari perusahaan datang lagi. Sepertinya setelah ini akan (sedikit) lebih jarang update lagi nih. Maafkan yaaa...

Oke, memasuki akhir dari 10 hari pertama Ramadhan, Kardio ingin membahas tentang berburu amunisi hingga menjelang Idul Fitri, terutama untuk persiapan buka bersama di Mushalla pusat tercinta. Tapi alangkah baiknya kita simak terlebih dahulu dalil berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al Hashr/59: 18)
Dalam ayat tersebut telah jelas disebutkan bahwa mempersiapkan hari esok (yang berkaitan dengan akhirat) adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Baik berupa segala ibadah wajib yang memang berdosa jika ditinggalkan seperti Sholat, Zakat, Puasa, dan sebagainya, ibadah-ibadah lain (yang berupa sunnah Rasulullah SAW) pun juga tak boleh ditinggalkan. Yang pada akhirnya dapat dimaknai pula bahwa dalam mempersiapkan kehidupan kita juga tak boleh serampangan, semua harus terencana dengan baik.

Hal itulah yang menjadi landasan dari ulasan kali ini, karena dalam merencanakan kegiatan Ramadhan yang baik dan terstruktur, kita wajib mempersiapkan amunisi dengan matang. Sehingga NCU Muslim Club pun juga tak tanggung-tanggung dalam mempersiapkannya.

Memang bagaimana sih visualisasi persiapan matang yang dimaksud?

Nah, salah satu caranya adalah dengan belanja kebutuhan hingga akhir Ramadhan, yuk disimak dulu videonya:


Tuh kan, banyak sekali barang-barang yang kami siapkan. Ada barang habis pakai yang dipersiapkan khusus untuk pekan ini saja, ada juga barang-barang lain yang sengaja kami beli untuk kebutuhan hingga akhir Ramadhan 1438 H. Perjalanan kami saat itu dimulai dari supermarket serba ada: RT-Mart, toko yang menyediakan kebutuhan barang-barang dari Indonesia: INDEX, hingga ke toko serba NT$39, Daiso. Meski tetap saja di tengah belanja ada saja distract moment-nya, ini bukan karena khilaf atau apa sih, karena memang inginnya kami sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, alhasil begitulah suasananya. Sampai-sampai kami tiba di Mushalla dalam kondisi gerimis yang berada di ujung awan, siap meluncur dengan sigap memeluk tanah.

Udara hari itu yang memang mendung-mendung galau tak menyurutkan semangat kami untuk mempersiapkan amunisi untuk Ramadhan kali ini. Demi melihat senyum jamaah, dan tawa ceria mereka saat berbuka puasa. Semoga apa yang kami lakukan nantinya dihitung sebagai amal ibadah pemberat timbangan menuju jannah.

EPILOG
Sampai jumpa di Kardio selanjutnya...

Sunday, June 4, 2017

Kardio 8: Tak Peduli Hujan, Silaturrahim Wajib Di"budhal"kan

PROLOG
Halo-halo hai, pembaca nyadar nggak kalau Kardio skip satu hari? Hihihi, sesuai yang aku pernah tulis di Kardio awal kemarin, bahwa memang niatnya ingin rutin setiap hari produce tulisan Kisah Ramadhan di Negeri Orang, tapi apa daya ternyata kesibukan lah yang membuat jemari ini tak mampu menyentuh keybord selama lebih dari 24 jam. Termasuk kesibukan yang satu ini, jadi doakan saja KARDIO bisa terus release secara intens (meski tak setiap hari) selama Ramadhan 1438 Hijriyah ini ya, agar manfaatnya (jika ada) tidak terputus begitu saja.

Kesibukan  apa tuuuuh?
Yuk diawali dulu dengan kutipan ayat berikut,
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ - 47:22

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ - 47:23
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka."
(QS. Muhammad/47: 22-23)
Tuh, peringatannya sangat keras di Al Qur'an, bahwa memutuskan hubungan kekeluargaan (silaturrahim) adalah termasuk sesuatu yang dilaknat Allah SWT. Selaras kan dengan penutup Kardio 7 yang lalu tentang habluminannas? Jadi ulasan hari ini adalah lanjutan dari ulasan sebelumnya, bahkan bukti konkretnya. "Pentingnya hubungan manusia dengan manusia membuat kita disebut sebagai makhluk sosial", dari sejak jaman mendengarkan keterangan guru Sosiologi di kelas X SMA hingga saat ini, kalimat itu lah yang terngiang-ngiang di kepala. Bagaimana tidak, setiap hari kita selalu dipertemukan dengan manusia-manusia lain di sekitar kita, baik keluarga, teman, calon keluarga, dan sebagainya.

Nah, lalu apa hubungannya kekeluargaan dengan ulasan kali ini?

Oh iya, daripada berlama-lama, yuk disaksikan dulu cuplikan video berikut:


Gimana? Udah mulai bisa menebak ke mana arah ulasan kali ini?
Jadi gini sih, kemarin itu kebetulan ada berbagai macam acara yang bentrok dalam satu hari. Rencana awal yang jauh-jauh hari diatur olehku dan juga pak L. Tri Wijaya (ketua umum PPI Taiwan) adalah kami menghadiri pelantikan ketua PPI Hsinchu. Akan tetapi ternyat H-beberapa hari dari kemarin, datanglan undangan khusus dari PPI CYCU (di Zhongli juga ini, kampus tetangga berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari puncak bukit NCU), untuk menghadiri pelantikan ketua PPI kampusnya dan juga menghadiri ifthar bersama yang diadakan oleh mahasiswa Muslim CYCU. Dan karena agenda ke Hsinchu harus tetap berjalan juga, sehingga agenda ke CYCU dititipkan ke aku sebagai representatif dari PPI Taiwan yang diundang.

Hujan lebat sejak pagi, membuat aku, pak Anif (gubernur FORMMIT Utada), pak Yuke (vice head of Internal Affairs dari NCU Muslim Club, sekaligus ustadz andalan NCU yang diundang untuk mengisi di tausyiah saat ifthar di CYCU), beserta beberapa kawan-kawan lain yang ikut serta di acara tersebut, harus berbekal payung dan menggulung celana saat menunggu bus di halte main gate. Hampir 50 menit kami menunggu bus, setelah ditolak olah bus pertama yang melintasi halte, karena penuh dengan wisudawan dan mahasiswa yang pulang kampung. Maklum lah, seharian memang ada perayaan graduation day di kampusku, yang bertepatan juga dengan ritual mahasiswa saat weekend, di manapun berada.

Gambaran acaranya sudah jelas kan ya di video? Ya begitulah perjuangan kami dalam menjangkau sebuah tali silaturrahim. Meski menembus hujan, dan dengan usaha-usaha yang tak biasa, inshaAllah akan selalu kami kejar. Demi sebuah ikatan persaudaraan antar umat Islam, dan juga antar mahasiswa Indonesia di perantauan, yang jauh dari sanak saudara. Jika bukan kita yang berusaha merekatkan, lalu akan hidup dengan siapa kita di masa depan? Wong usaha semacam ini lho juga investasi link untuk keberlanjutan kehidupan kita di Indonesia nanti. Siapa tahu kan kawan kita yang duduk bersebelahan di bus, atau berdiri di antrian bus bersama kita kelak adalah rektor suatu kampus, atau juga pemilik perusahaan ternama dan tersohor. Belum lagi kalau ternyata di akhirat nanti mereka masuk ke dalam jannah dan tidak menemukan kita di sana (naudzubillah mindzalik), setidaknya mereka bisa memohonkan ampunan untuk kita, para sahabat yang pernah mengawalnya ke sebuah majelis ilmu untuk bisa diangkat bersama mereka, ke dalam surga-Nya.

Akhirul kalam, selamat menjalankan ibadah puasa menjelang berakhirnya 10 hari pertama!!!

bonus pict: (dari kiri) ketua PPI CYCU yang baru, ketua PPI NCU yang baru,
aku, dan former ketua PPI CYCU
EPILOG
Oh iya, tadi kesebut dikit ya tentang wisudaan. Jadi di hari kemarin itu ada satu acara lagi yang nggak kesebut yaitu foto-foto bersama para wisudawan NCU dari Indonesia. Tepatnya acara itu diadakan di G14 green room karena memang rencana awal di main gate tak feasible dilakukan. Dan jujur, di momentum seperti inilah aku "malas" hadir. Mengapa demikian? Karena sampai saat ini belum pernah merasakan memakai toga dan topi wisuda di saat hari wisuda (-ku sendiri), tahu apa sebabnya? Jika penasaran mungkin kalian bisa menuju ke sini. Akan tetapi ternyata agenda silaturrahim kali ini memaksaku bertemu dengan mas Hanas di G14, yang mau tak mau aku harus menepis ke"malas"anku sendiri, yang sebenarnya merupakan interpretasi dari "sedih dan sakit hati" yang kutimbulkan sendiri. Tapi apalah daya, egoisme harus dikalahkan demi 1) Menjaga silaturrahim dengan mas mbak wisudawan dan wisudawati untuk memberikan penghargaan di hari wisuda mereka, dengan hadir ke perayaannya; 2) Menemui mas Hanas dan mengajaknya berangkat menuju CYCU.

Di sana sama sekali aku tak ingin berfoto, niat awalku sudah bulat, karena memang sisi egois ini masih terbawa. Tapi ternyata ada satu orang cewek imut (asik asik, abis ini ada yang ge-er) yang menghampiriku, dan dengan tiba-tiba mengarahkan front camera ke arah wajah kita berdua. Hmm, sekali lagi egoisme harus kalah dengan sesuatu yang lebih penting. Akhirnya, satu foto ini ter-capture:

Hasil selfie sama mbak supervisor katering yang setia banget bimbing successor-nya,
mbak April ini udah baik imut lagi, tapi sayang udah taken guys...
Hahaha, nyambung dari captionnya ya, jadi buat para pembaca yang masih single jangan mengharap ya, mbak imut ini udah punya calon. Anyway, aku seneng lah meski cuma satu dan (diawali) dengan terpaksa, setidaknya ada foto wisudaan tahun 2017 mas mbak PPI NCU yang bisa dikenangan selama jadi mahasiswa di sini. FYI aja sih ya, mbak April ini termasuk salah satu pembaca setia Kardio dan seri-seri lain dari coretan-coretanku lho, baik yang tersemat di blog ini maupun media lain. Terima kasih mbak April :)

Finally, for the last speech SELAMAT WISUDA mas mbak semua!!!

Friday, June 2, 2017

Kardio 7: Binatang Aja Disayang, Apalagi Kamu*?

*"kamu" di sini variabel bebas lho ya, boleh diisi dengan apapun sebagai substitusi.

PROLOG
Nggak terasa udah masuk satu minggu aja nih kita berpuasa. Dan itu tandanya ini udah masuk seri Kardio yang ke-7. Gimana nih para pembaca? Ada saran/tanggapan/kritik/request tentang apa yang ingin diulas dalam Kisah Ramadhan di Negeri Orang selanjutnya? Bisa banget kok komen-komen di bawah posting atau di media sosial penulisnya. Hihihi...

Oke, di Kardio yang ke-7 ini serinya bukan tentang aktivitas-aktivitas atau dokumentasi kegiatan nih, sedikit beda sih, dan mungkin bisa dibilang oleh sebagian orang "agak nyleneh". Tapi tak apalah, semoga tetap ada manfaatnya ya. Yuk disimak dulu ayat berikut:

وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُم ۚ مَّا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
(Q.S. Al An'am/6: 38)
Nah terinspirasi dari apa yang disuratkan di dalam ayat ini, kali ini aku ingin mengulas tentang kondisi alam yang ada di sekitar kampus National Central University, Taiwan. Yang entah mengapa di bulan-bulan sebelumnya tak begitu nampak pemandangan unik dan asik semacam ini (selama aku berada di sini), akan tetapi ketika memasuki musim semi, yang bertepatan dengan Ramadhan 1438 Hijriyah kali ini, potret unik semacam ini semakin sering dijumpai. Emang apa sih yang dimaksud? Daripada penasaran, yuk kita saksikan kelucuan makhluk-makhluk Allah SWT ini...


Hihihi, gimana? Lucu kan? Ada bebek, angsa, burung (kalau di daerahku) Kuntul, dan juga satu lagi, tupai, si pemeran utama di video kali ini. Dengan seorang anak kecil tembem dan ibunya yang menjadi pemeran pendukung. Di sekitar kampusku (atau lebih tepatnya di dalam kampus) memang surga bagi berbagai macam jenis burung, anjing, dan juga kucing, lebih dari 2 jenis hewan-hewan tersebut tampak berlalu lalang dan terbang melintang kesana-kemari di area kampus. Bahkan untuk burung, kurasa ada banyak sekali jenisnya di sini, yah tak jauh berbeda dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan nuansa konservasi burung-nya lah (sampai peringatan dilarang menembak burung terpasang di setiap sudutnya).

Tak heran, kampusku (NCU) yang rindang dan banyak sekali pepohonon, juga berada di puncak bukit menjadi surga tersendiri bagi hewan-hewan nan lucu dan menggemaskan. Dan jujur, primadona kelucuan maksimum masih dipegang oleh tupai (bagiku). Gerak lincah dengan ekor mengembang khasnya menjadi daya tarik tersendiri untuk didokumentasikan. Meski di Indonesia pun banyak, akan tetapi sangat jarang aku bisa melihat dan mendekatinya hingga sedekat ini (ngomongin isi video). Dan jujur, pembuatan video ini juga merupakan salah satu usaha untuk mengaji isi Al Qur'an (niatnya), dengan cara apa? Jawabannya simple, buktinya video tersebut ada karena terinspirasi oleh ayat dalam surat Al An'am ayat 38. Bahwa mereka (para hewan) tersebut juga makhluk Allah SWT yang (tak kita ketahui pastinya seperti apa) memiliki caranya sendiri dalam bertasbih dan memuji keagungan Allah SWT. Dan dalam video tersebut, aku ingin menunjukkan tentang keharusan untuk berbuat baik kepada seluruh makhluk, tak terkecuali hewan. Meski kadang aku juga ada khilaf-khilafnya sih, tapi setidaknya lewat ulasan ini aku mencoba mengingatkan diri sendiri (otokritik) dan juga mengingatkan para pembaca.

Masa' iya hewan selucu itu kita sakitin kan? Lebih baik kita sayang-sayang dan kita kasih makan. Apalagi kalau sama manusia yang punya perasaan, jangan sampai saling menyakiti ya! Yuk, sama-sama memperbaiki habluminannas demi menyokong habluminAllah kita semua...

Bonus gambar: NCU main gate menjelang Maghrib 
EPILOG
Selamat menjalani ramadhan pekan kedua!!!
Oh iya, ada yang terlupa, ternyata aktivitas kita (penghuni BM dormitory) yang sempat diulas di Kardio 3 bertengger juga di koran Jawa Pos edisi Jumat, 2 Juni 2017 lho. Ingin tahu bagaimana penampakannya? Nih spoiler-nya:

click to enlarge, or just buy the newspaper to read more
Sampai jumpa di Kardio selanjutnya!!!

Thursday, June 1, 2017

Kardio 6: Unstoppable Activity in Ramadhan

PROLOG
Yuhuuu, udah satu Juni aja nih ya, yang artinya udah masuk hari ke-6 Ramadhan. Alhamdulillah, target awal Ramadhan udah hampir terkejar beberapa, baik riset yang sekarang "kepalanya udah dua", maupun aktivitas lainnya. Dan kali ini Kardio 6 akan mengulas tentang aktivitas selama Ramadhan. Seperti apa sih? Ada bedanya kah sama yang dilakukan selama jadi mahasiswa ITS dulu? Udah, daripada bingung, yuk disegerakan scroll-nya...

Beraktivitas dalam keseharian, tak jauh dari sebuah kata yang dapat didefinisikan dengan berjuta makna: BEKERJA. Secara eksplisit kerja dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan sesuatu (KBBI), yang maknanya dapat berupa "mencari nafkah" maupun menghasilkan sesuatu untuk "mencari rezeki". Bagi kita-kita yang mahasiswa (baik master maupun doktoral) di perantauan nun juh dari Indonesia, bekerja dapat diartikan sebagai kegiatan riset, menulis paper/jurnal/dsb, serta belajar untuk mempersiapkan ujian. Nah, di tulisan kali ini "aktivitas" ada kaitannya dengan dua hal, yaitu bekerja dan juga belajar (menuntut ilmu).

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ 
“Bekerjalah kamu, tentu Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah. Kemudian diberikannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. At-Taubah (9): 105
مَنْ سَلَكَ طَرِيْـقًـا يَبْـتَغِي فِيْهِ عِلْمًا سَهَّـلَ اللهُ لَهُ طَرِيْـقًـا إِلَى الْجَنَّـةِ، وَإِنَّ الْمَـلاَئِـكَةَ لَتَضَعُ أَجْـنِحَـتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَـسْـتَغْـفِـرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَـا وَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الْحِـيْتَـانُ فِي الْمَـاءِ
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam air.”Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3641), Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no. 223), Ahmad (V/196), Ad-Darimi (I/98), Ibnu Hibban (88 – Al-Ihsan dan 80 – Al-Mawarid), Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (I/275-276, no. 129), Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil ‘Ilmi (I/174 ,no. 173), dan Ath-Thahawi dalam Musykilul Atsar (I/429), dari Abud Darda’ radhiyallahu’anhu

Bahkan dalam Al-Qur'an pun secara terang-terangan Allah SWT menganjurkan kita semua untuk bekerja dan mencari rezeki yang bersumber dari-Nya. Juga Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam, memberikan sabda yang jelas tentang para pencari ilmu (yang dalam ulasan kali ini scoop-nya jelas bisa diartikan sebagai bekerja), bahwa para pencari ilmu adalah pengemban misi untuk meningkatkan derajat ketaqwaan kepada Allah SWT, yang malaikat pun akan turut membentangkan sayap untuk mempermudah jalan bagi mereka. Wah, istimewa sekali ya posisi para pekerja keras dan pencari ilmu di hadapan Allah SWT? Jadi baper kan kalau gini, begitu sayangnya Allah SWT sama kita semua, meski kadang kita masih nggak pikir panjang dalam berbuat dosa. (T_T)

Oke, kira-kira kalau di negara lain itu apakah aktivitasnya sama aja kaya di Indonesia waktu Ramadhan gini? Nah, inilah beberapa menit (agak lama dari Kardio biasanya sih) rangkumannya...


Dimulai dari sahur sih sebenernya, terus nunggu Shubuh sambil beraktivitas lain, entah mengaji maupun baca-baca jurnal, atau justru scroll-scroll timeline media sosial. Kalau ditanya tentang sama/nggak dengan aktivitas di tanah air, jawabannya relatif sama, hanya saja mungkin godaannya lebih banyak di sini. Entah lingkungannya yang menyuguhkan paha-paha bertebaran di mana-mana, maupun panasnya cuaca yang tak jauh beda dengan panasnya kota Surabaya (maklum, deket-deket summer). Tapi sedikit banyak di sini aku bisa menceritakan sedikit wawasan tentang puasa meski secara tak langsung (ngode gitu ceritanya) kepada kawan-kawan non Muslim yang bertanya, terutama yang dari negara lain.

"Hi, did you already have lunch?" tanya kawan Vietnamese yang kursinya tepat di belakangku (di ruang kerja).
"No, I'm fasting. Because this month is fasting month for Muslim," jawabku
"Oh, I've heard before. The name's... what?" ujarnya lagi.
"Ramadhan, our holy month. In this month, we're fasting everyday until 29 or 30 days, starting from 3.30 am until 6.40 pm. And today is our 6th day."
"Ya, I see, but at least you can drink, right?" jawabnya.
"No, we've cleaning our intestine and digestion in a whole day without eating and drinking," ujarku menjelaskan.
"Oh, I think that's hard. But, I also even read about that, ok happy fasting!"

Ah, sudah mulai menjelang panjang nih tulisannya, untuk itu ada baiknya diakhiri saja yuk! Daripada nanti bosan membacanya.

EPILOG
Oh iya, ini kan 1 Juni, bertepatan dengan hari kelahiran Pancasila, untuk itu (di video juga udah sih) aku mengucapkan selamat hari lahir Pancasila! Kita sebagai (orang) Indonesia harus tetap berjuang di manapun kita berada. Dalam hal menjunjung tinggi "Ketuhanan yang Maha Esa", ikut menjadi penggerak dalam mengimplementasikan "Kemanusiaan yang adil dan beradab", mengukuhkan "Persatuan Indonesia", serta tetap membumikan "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" dalam setiap pengambilan keputusan apapun, juga mengupayakan adanya "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" baik yang ada di tanah air ataupun yang menjadi diaspora di luar negeri, apapun posisinya.


Wanna support???