Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Saturday, February 5, 2011

Reverse Order Mechanism into Rectoverso


Sebuah mobil mewah muncul dari kerumunan wartawan di sebuah tempat parkir di suatu perusahaan multinasional terkenal di Jakarta. Seorang eksekutif muda duduk di kursi belakang mobil, tampak sedang sibuk mengutak – atik laptop dengan gelisah. Tak seorangpun wartawan yang ia perhatikan ketika mobil melaju menyeruak kerumunan tadi. Mobil melaju kencang ketika tiba – tiba hujan turun dengan deras, Re melirik jam tangannya sudah menunjukkan pukul 19.45 dan dia geram dengan apa yang harus ia handle setelah ini, “Mungkin aku terbiasa untuk mengadapi kalian, mungkin aku terbiasa dengan apa yang aku pelajari untuk kupresentasikan di depan klienku, tapi…” jerit Re dalam hati.
Begitulah Re ketika ia harus kembali untuk melucuti jubah emas ketenaran yang ia kenakan setiap Re meninggalkan rumah di pagi hari. Kesendirian, itulah mahkota usang yang harus dan akan ia kenakan setiap hari ketika kunci rumahnya di kawasan real estate terbuka di petang hari, ataupun saat Re harus pulang larut malam. Tak ada seorang wanita di sana. Untuk pria setenar dan sesukses dirinya, tak ada satupun wanita yang membuatnya begitu tertarik ataupun minimal mencuri perhatiannya sedikit saja.
Fay (28 tahun), seorang pemuda tampan yang baru saja bebas dari kurungan jeruji besi dengan kasus yang mungkin seorang oknum polisi pun tak akan pernah mau membuka lagi catatan kasusnya, tentu saja karena mereka sudah kenyang menerima uang dari yang tertuduh dan tak terhukum. Yah, “Yang berlalu biarlah berlalu,” begitu kata Fay. Rena, seorang gadis cantik yang telah sabar menunggu Fay selama dia masih mendekam di penjara dan harus menunda pernikahan dengan terpaksa.
“Rena, maafkan aku…” bisik Fay perlahan. Tak terdengar jawaban dari seorang gadis yang telah meringkuk di pelukan Fay saat mereka pertama kali bertemu di depan pintu Lembaga Pemasyarakatan. Hanya isak tangis antara haru dan bahagia dari Rena.
Malam itu Re yang telah berhasil mengelabui mahkota usang yang sedang dipakainya, memeriksa setiap detail dokumen yang akan ia presentasikan di depan kliennya esok hari. Itu pikirannya, lain lagi dengan hatinya. Yang mungkin sedang meratapi apa yang harus ia tangisi di saat orang lain ingin mengalami apa yang Re alami saat ini, kesuksesan besar.
Tak berapa lama Re telah tenggelam di dalam layar monitor di laptopnya, mengetik beberapa kata yang ia tujukan untuk seseorang dari dalam account IMnya,
rehan28: Ect, aku ingin bertanya padamu, apakah di dalam sebuah kesuksesan, harus ada konsekuensi negatif yang mengikutinya??
            .
            .
Lama sekali tak ada jawaban, hingga akhirnya seseorang muncul dengan nama yang aneh,

ecto: hai Re, lama sekali kau tak mengetikkan satu hurufpun padaku?? Lalu, apa maksudmu bertanya seperti itu?
rehan29: maafkan aku Ect, tapi aku perlu jawaban darimu…
ecto: semua yang kau alami di dunia bukanlah konsekuensi atas apa yang baru saja kau alami, melainkan adalah apa yang telah tuhan rencanakan jauh sebelum kau dilahirkan di dunia.
rehan29: apa maksudmu ect?
Kembali tak ada jawaban, dan status berubah menjadi offline.
Fay dan Rena menikah dengan sederhana di kantor catatan sipil, kontras memang dengan kehidupannya di kota besar yang penuh dengan kemewahaan. Namun apalah daya, Fay hanyalah seorang mantan narapidana yang tak pernah melihat dunia luar hampir ± 2 tahun lamanya. Merindukan kehidupan normal dan merindukan keadilan yang tak akan pernah mungkin dapat dinikmatinya.
Tak ada yang berubah dengan kehidupan Fay dan Rena setelah menikah, hanya saja setelah hampir 3 tahun, mereka memiliki seorang anak laki – laki yang menjadi penyempurna dari kebahagiaan mereka. Meskipun mereka hanya tinggal di sebuah rumah susun yang mungkin pembuatnya pun tak akan mau tinggal di sana. Tapi mereka tetap bias merasakan kehangatan di dalam keluarga.
Fay, tak lagi berstatus sebagai mantan narapidana, setelah 3 tahun usia pernikahannya, ia telah berstatus sebagai seorang cleaning service di sebuah perusahaan multinasional. Hanya perusahaan tempat ia bekerja yang ‘keren’ menurut sebagian orang, tapi apa yang dikerjakan Fay tetaplah menjadi pekerja rendah. Tak lebih baik daripada ‘mantan narapidana’. Tapi justru itulah yang meembuatnya bersyukur dengan kebahagiaan yang diperolehnya dalam kesederhanaan.
Malam itu, tepat 3 tahun lamanya sejak akhir percakapan via IMnya dengan ecto , Re tidak banyak mengalami perubahan. Ia masih berada di puncak kesuksesan. Terkadang hantinya menjerit, “Aku ingin menjadi Re pengusaha sukses, bukan Re si pengusaha kaya” keluhnya. Semakin Re sukses dengan karirnya, semakin hampa hatinya. Memang, semenjak tiga tahun lalu tak pernah muncul lagi di layar IMnya. Tapi lain halnya untuk malam itu…

rehan29: status: online from 20.57 PM
ecto: status: online from 20.59 PM

Re bukan hanya bahagia, seakan ia telah menemukan kembali belahan jiwanya yang hilang sejak sekian lama.
ecto: hai rehan, sudahkah kau renungkan jawaban yang kukirimkan padamu tepat di malam ini di 3 tahun yang lalu?
rehan29: tentu saja aku belum melupakannya, apa maksudmu??
ecto: aku tak pernah menjelaskan apa arti jawabanku sebelumnya, tapi aku akan selalu memberikan perspektif baru yang akan memberikan gambaran sehingga orang lain bisa mengerti.
rehan29:  apa itu?
ecto: Jika kau adalah sebuah koin, dan kau menjadi salah satu sisinya, apa yang kau perbuat jika sisi yang kau tempati sebenarnya bukanlah sisi yang menghadap ke atas?
rehan29: hmm, tentu saja aku akan mencoba untuk berpindah ke sisi yang lain.
ecto: hanya fisikmu yang kau pindah? Terlalu egois…
Sekali lagi pembicaraan via IM itu pun terputus, dan Re masih terpaku memikirkan apa yang sebenarnya ia harus perbuat agar kehidupannya berubah. Bukan hanya mengejar karir tapi juga mengejar arti dari kehidupan yang hakiki. Kebahagiaan.
Seorang pria sedang berjalan di dekat ruangan rapat, dan tak lama setelah itu Re keluar untuk menghampirinya. “Pak Fay, tolong setelah ini rapikan ruangan rapat.” Dan pria itu menjawab,”Baik pak!”
Tak lama setelah kembali ke ruangan kerjanya, Re melihat beberapa kata yang tertulis di percakapan IMnya.
ecto: kesuksesan ‘hidup’mu sudah berada di depan mata. Kejarlah, jangan sampai kau membuatnya sia – sia.
Belum sempat Re membalasnya, tiba – tiba sang pengirim telah memutuskan sambungan IMnya.

#################

Dan tiba – tiba mata dari seorang anak yang bernama Rehan Putra terbelalak dengan kata – kata yang muncul di layar computer di rumahnya.
RECTOVERSO, aku adalah kamu dan kau adalah aku. Aku bukan siapa – siapa tanpamu, dan hanya aku yang menentukan hidupmu. Begitu juga kau yang menentukan hidupmu. Kau bukan siapa – siapa tanpa aku. Bagitupun aku,
Jadi, selamat datang di dunia penuh pemikiran panjang dari manusia, karena hidup bukan hanya bisa kita nikmati dalam satu perspektif kehidupan. Kau harus berpikir dalam dua sisi kehidupanmu. Dari sisi dirimu sendiri yang merupakan seorang manusia yang diciptakan untuk menjalani hidup ini. Dan dari sisi dirimu yang lain sebagai seorang pengatur jalannya kehidupan. Bukan bermaksud sebagai menganggap diri sendiri sebagai tuhan. Melainkan hanya mencoba untuk berpikir lebih realistis. Bahwa kita tidak hanya diciptakan untuk berpikir secara parsial. Melainkan harus berpikir secara rasional. Kepakaan kita akan kehidupan diuji. Reverse order Mechanism, itulah yang sedang kita saksikan dan akan segera kita lakukan. Dualisme berpikir yang cerdas, jenius dan tak memihak. Karena kita manusia bukan hanya diciptakan sebagai pelaku, melainkan juga sebagai pengatur.
Dan dualisme pikiran yang akan kita lakukan akan menghasilkan pemikiran ganda yang mungkin akan membentuk sebuah kepribadian ganda yang sulit untuk bersatu tetapi saling melengkapi. Itulah RECTOVERSO…

1 comment:

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???