Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Friday, March 23, 2018

Proud to see "Made in Indonesia"

PROLOG
Melabeli diri sebagai Indonesia bagi kita dalam hal banyaknya keberadaan pekerja migran di luar negeri sepertinya sudah tak asing lagi di telinga. Atau bahkan bisa jadi malah telah mengerak menjadi trademark. Nah, kali ini di tengah jeda progress laboratorium yang sedang mulai naik-naiknya, aku sengaja kepo-kepo beberapa hal terkait Indonesia yang lain dari pada labelling biasanya. Hal-hal apa tuh? Yuk disimak...

============================
Disclaimer:
1. Jangan berharap ulasannya banyak ya, karena kepo-keponya singkat tanpa (terlalu banyak) riset mendalam sebelum menulisnya, jadi modalnya cuma jalan-jalan ke Family Mart dan berselancar di dunia maya.
2. Tulisan ini dibuat atas inisiatif penulis sendiri menyebarkan kabar positif ke-INDONESIA-an, sama sekali bukan media promosi atau sebagai bentuk afiliasi dari pihak manapun. Meski pada akhirnya ada pihak yang diuntungkan, ya itu anggap saja sebagai amal jariyah bagi penulisnya. Selebihnya, terserah penyikapan para pembaca saja.
3. Dan lagi, jika tinggal di luar negeri kemudian dicap "tak memiliki nasionalisme", mari perluas lagi definisi nasionalismemu, karena mencintai INDONESIA dari luar sini juga sama istimewanya dengan mencintai INDONESIA saat berada di dalam batas teritorialnya.
============================

Nah, di kesempatan kali ini aku ingin merepost tulisan dari beranda LINE messenger (yang sepi peminat) sejak tahun lalu, ditambah upaya tambahan informasi hasil jalan-jalan di minimarket dalam kampus (National Central University, Taiwan). Tulisan kali ini berfokus pada bagaimana cara berbagi semangat positif ke-Indonesia-an melalui tulisan hasil kepo-kepo secara singkat dari sebuah perusahaan Indonesia yang sayapnya ternyata sudah lebar ke mana-mana.

Apa sih namanya? coba ditengok dulu lah gambarnya 😉

Kertas untuk keperluan menimbang bahan di laboratorium (source: kamera penulis)

Jadi tepatnya hari Senin (27/3/2017), yang jadi hari pilihanku untuk membuat adonan slurry—bahan setengah jadi dari campuran material-material untuk katoda baterai, bentuknya mirip lumpur, teksturnya antara cair atau lengket—eh btw jangan fokus ke slurry-nya ya, biar aku aja yang bingung ngurusin mereka untuk bahan thesis, kalian jangan! Tak akan kuat...

Seperti biasa, aku mengawali ritual pembuatan slurry dengan pasang sarung tangan, menyiapkan sendok untuk berbagai macam bubuk campurannya, tissue, dan juga kertas timbang. Tak ada yang spesial di awal, hanya sekilas melirik label yang ada di plastik kertas timbang, di sana terbaca PARISINDO PRATAMA. Ada sedikit sense of want to know more waktu itu, tapi "ah sudahlah, selesaikan dulu saja kerjaan ini," pikirku. Dan akhirnya, semua berakhir biasa, dan bahkan tentang urusan kertas timbang tadi sempat terlupa.

Karena memang aktivitas semester kedua (tahun lalu) kali ini tak lagi sesantai sebelumnya. Yang kukira hari-hariku pasca NCU ICD 2017 akan sepi dan hampa di lab-lab saja, ternyata tak demikian adanya, sebab ada 'mainan' baru bersama mahasiswa-mahasiswa super lainnya untuk berhimpun dalam organisasi nomor wahid bagi pelajar di Taiwan. Hingga tiba di hari ini, Kamis (30/03/2017), kembali kuutak-atik slurry untuk material lainnya, sebagai pembanding material sebelumnya.

"Lha, mau nulis tentang ini kemarin lupa..." gumamku setelah menyelesaikan pembuatan slurry tercinta.

Tulisan kali ini tak diambil (terlalu) serampangan, melainkan asli hasil kepo dari beberapa Company Profile (CP) perusahaan. Awalnya melihat imbuhan INDO membuatku penasaran.

"Ini yang buat perusahaan Indonesia?" gumamku.

Sampai pada akhirnya gugel pun jadi gerbang rujukan penelusuran sebelum tiba di web dan pdf CP masing-masing perusahaan terkait. Kira-kira begini bunyi kutipan dari CP tersebut:

CP 1:
PT. Parisindo Pratama has been in the paper industry for more than 24 years. As time went by, it has proven itself to be a trustworthy, competent and reliable company. The company was established in 1983, manufacturing specialty paper in Indonesia. In 1987, it embarked on a new journey on manufacturing commercial production of specialty paper. Since then, PT. Parisindo Pratama is only going from strength to strength.
(source: https://www.parisindopratama.com/about%20us.htm)

CP 2:
P.T. Warga Djaja adalah Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sudah berdiri sejak Tahun 1960, P.T. Warga Djaja merupakan Perusahaan yang cukup berpengalaman dan dapat dipercaya dalam bidang usaha yang berhubungan dengan Kertas, Tekstile dan Sticker. Pada awalnya kami berperan sebagai distributor kertas dan tekstil yang sebagian besar berasal dari Jepang. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, pada tahun 1970 kami ditunjuk menjadi distributor tunggal dari P.T. Century Textile untuk memasarkan produk-produk mereka di dalam negeri. Seiring dengan berjalannya waktu, kami menyadari bahwa kami tidak bisa terus bergantung produk import yang jumlah dan jenisnya terbatas. Kesimpulan itulah yang mendorong manajemen P.T. Warga Djaja untuk mengakuisisi pabrik kertas P.T. Parisindo Pratama yang terletak di Gunung Putri Bogor pada tahun 1987. Pabrik kertas ini dipilih karena kemampuannya untuk memproduksi berbagai macam kertas khusus seperti kertas Greaseproof, kertas Glassine dan juga kertas Concorde. Hasil produksi kertas dari P.T. Parisindo Pratama telah berhasil dipasarkan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri seperti Filipina , Malaysia , Singapura , Taiwan , Korea ,Vietnam, Pakistan , Australia , dllnya. Keberhasilan P.T. Parisindo Pratama ternyata menarik perhatian dari Lintec Corporation , produsen sticker terbesar dari Jepang yang saat itu sedang mencari partner lokal untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Akhirnya pada tahun 1994, P.T. Parisindo Pratama dan Lintec Corporation Japan mendirikan P.T Lintec Indonesia yang memproduksi Sticker. P.T. Warga Djaja sebagai pemegang saham P.T. Parisindo Pratama pun ditunjuk sebagai salah satu distributor utama untuk memasarkan produk-produk P.T. Lintec Indonesia di dalam negeri.
(source: http://www.wargadjaja.com/in/wargadjaja)

WOW!!!

Sudah jauh-jauh merantau kemari ternyata memang jodohnya tetap INDONESIA, dan ternyata rasa bangga menjadi bagian dari negera kepulauan ini memang nggak bisa dilunturkan dengan "sekenanya". Lumrah sih, memang sejak dua puluh tiga tahun lalu (tahun 2017) kan aku makan-minumnya juga dari tanah dan air INDONESIA.

Dan ini lagi nih bonusnya. Baru aja kejadian sore tadi (23/03/2018), tepatnya saat masuk ke deretan etalase baterai di Family Mart bersama kawan berkebangsaan India.

"Hi Ozha! Did you know? This product's made in Indonesia..." ujarnya sambil memegang sebuah baterai koin bermerek Energizer.

"Oh ya?" batinku. Sambil mengambil hape dan memotret baterai tersebut.

Baterai koin untuk jam tangan, dan alat-alat elektronik lainnya, bertuliskan made in Indonesia yang bertengger di etalase salah satu minimarket di Taiwan (source: kamera penulis, atas seizin kasir minimarket)
Akhirnya aku kembali menajamkan insting kepo untuk berselancar di dewa mesin pencari: gugel. Dan akhirnya kutemukan bahwa ternyata memang P.T. Energizer Indonesia telah mengekspor banyak sekali produk-produk baterai. Based on Bloomberg, ternyata perusahaan ini telah memulai debutnya sejak tahun 2000. Ada 9-20 produk baterai yang diekspor oleh perusahaan ini ke berbagai negara (setidaknya menurut web ini dan web ini).

WOW!!!

Bahkan tercatat ada sekitar 950an pengiriman produk baterai dari Indonesia ke USA dalam kurun waktu 8 bulan (Maret-November 2017), dengan sekali pengiriman sekitar 3037 kg produk baterai.*
*hasil kepo singkat selama berselancar di dunia maya

Tuh kan, kebayang dong betapa kerennya negara kita? Padahal baru dilihat dari dua produk aja (efek penulis males menggali lebih produk-produk lainnya aja sih -_-)

Jadi intinya, bagi para pesimistis yang sering nyinyirin negerinya sendiri dengan slogan-slogan nggak karuan semacam "kirain Indonesia cuma bisa bikin sandal jepit doang" atau nyinyiran-nyinyiran tak elok lainnya, think again, guys! Ini nih, produk kebutuhan laboratorium dan produk energy storage aja kita sampai bisa ekspor lho, kurang sangar apa lagi negeri kita?

Thus, adakah alasan bagi kita untuk tak bangga menjadi INDONESIA?

Apapun alasannya, bentuknya, caranya, dan pandangannya, jangan pernah pesimis dengan INDONESIA. Karena negeri sebesar INDONESIA dengan berbagai macam kabar positif yang dimilikinya, sangat tak indah jika kalian memberinya "bungkus" dengan label-label buruk hasil masturbasi pemikiran kalian sendiri. Yuk selalu berkabar positif tentang INDONESIA di manapun berada!!!

EPILOG
Banyak sekali hal-hal yang membuat kita bangga menjadi Indonesia, lalu kira-kira apa yang bisa membuat Indonesia bangga memiliki kita? Mari kita renungkan bersama...

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???