Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Monday, October 27, 2014

Chemistry Cinta BROTHERHOOD

   Semakin sering kita bertemu, menjalin chemistry satu sama lain. H-2 minggu Nation Building kami masih bayi tanpa nama. Merajuk pada “bapak” untuk segera berkumpul menacari nama yang pas untuk kami. Kantor Djarum Kedungdoro pun menjadi saksi kisah “cinta” kami membentuk sebuah perasaan mendalam tentang angkatan ini. Mencuri waktu luang, kabur dari aktivitas kampus dan perkuliahan hanya untuk melihat wajah satu sama lain. Meski jarang full team, tetap saja hal itu asyik. Dari mulai perbincangan normal, berfoto normal, hingga mengurung seseorang di dalam kardus pun mewarnai kegilaan kami selama di kantor. Kembali tentang nama, ada berbagai macam nama dan kepanjangan dari akronimnya, ada berbagai macam cara untuk mengerucutkannya. Tapi hati kami tiba di salah satu akronim unik cetusan Redho, BROTHERHOOD. Dengan label “Beswan Djarum 30 Surabaya ther Yahood” kami menantang diri kami untuk membuktikan ke”yahood”an kami menjelang Nation Building. Dan seperti biasa, seperti komunitas-komunitas, forkom, dan perkumpulan sebelumnya, pembuatan logo menjadi tanggung jawab manusia “kurang kerjaan” dengan modal hobby editing averagenya, ya siapa lagi kalau bukan kamu? (ngomong di depan cermin). Tak kurang dari tiga hari dengan mempertimbangkan berbagai saran dan permintaan, serta request keluarga BROTHERHOOD, logo kami pun jadi. Sebenarnya jujur ide logo sama sekali tidak terlepas dari kehadiran media sosial baru yang saat ini sedang booming, Line. Juga produk sticker dari Fanta and the Genk dengan tulisan BROTHER.
   Menjadi BROTHERHOOD, membaur dalam seikat Beswan Djarum 30 Surabaya, siapa yang menyangka akan berada di sini? Sempat aku berpikir demikian, dalam riuh dan canda tawa yang berlangsung di kantor aku bersyukur dengan apa yang sekarang aku jalani. Menjadi bagian dari manusia-manusia pilihan dari serangkaian test. Yang aku yakin mereka “ahli” di bidang masing-masing dan menjadi pioneer di keprofesiannya masing-masing. Tapi satu keunikan yang tak dapat ditoleransi, meski pandai dan “terpilih”, kesan konyol dan “bodoh” selalu melekat dalam canda tawa kami. Unik memang, lebih unik dari imutnya wajahku (ups). H-5 hari Nation Building kami masih sempat untuk berkumpul untuk sekedar (sekali lagi, “sekedar”) bercanda tawa, menyanyikan selamat ulang tahun bagi salah satu keluarga kami yang sedang ulang tahun pada saat itu, juga membungkus dan menata souvenir untuk persembahan bagi Beswan Djarum Regional Surabaya yang akan berangkat bersama menuju Semarang untuk Nation Building.
   Sepertinya kalimat kutipan “Mangan ora mangan asal kumpul, dan kumpul ora kumpul asal mangan” tidak akan pernah cocok pada kami. Yang ada adalah “mangan yo kumpul, pas kumpul yo mangan, seng penting guyon”. Karena memang saat kami berkumpul untuk apapun selalu tak pernah jauh dari makanan, “kegilaan”, dan canda tawa. Bahagia itu sederhana, manjadi bagian dari Beswan Djarum angkatan 30 Distrik Surabaya, BROTHERHOOD. Hanya saja mungkin prosesnya yang tidak sederhana, Pfft...
(to be continued)

Wednesday, October 1, 2014

Welcome to PARA"beswan"DISE

   Hari itu aku sakit, sakit dan takut ketika satu mimpi tak bisa lagi kucoret seperti sebelumnya. Mimpi tentang menjadi penerima beasiswa tiap tahu selama kuliah, yang mulai aku harap dapatkan semenjak tahun kedua hingga seterusnya. Iya, aku berburu beasiswa, hanya beasiswa, dan tak lebih. Sedikit flashback, tahun keduaku diwarnai dengan gelontoran dana dari dikti berupa beasiswa PPA yang meski nominalnya tak seberapa, sudah berhasil membuatku senang dengan apa yang aku bisa raih. Tapi tahun ini (2014), aku gagal meraihnya. Gagal menjadi salah satu nama dalam jajaran penerima beasiswa itu. Sempat pesimis ketika ingin kembali “berburu”. Karena memang jujur dua tahun kebelakang ini aku selalu dialiri kemudahan-kemudahan selama mengusahakan sesuatu, entah memang Allah SWT sedang menganugerahkan kenikmatan yang tak putus padaku. Atau mungkin memang akan selalu seperti itu karena orang tua dan orang-orang tersayangku yang senantiasa tulus mendoakan untuk kelancaran jalan hidupku. Hingga kutemukan satu link yang membawaku pada sebuah “kegilaan”.
http://djarumbeasiswaplus.org/
   Saat itu mungkin hanya perasaan tanpa harap yang tersirat. Formulir online telah terisi, berkas-berkas pribadi telah siap. Ketua himpunan aku paksakan untuk segera menandatangani surat keterangan aktif berorganisasi karena memang waktu deadline hampir berakhir. Bukan hampir berakhir karena dari pihak Djarum, akan tetapi hampir berakhir karena aku ingin segera mempersiapkan untuk kesibukan lainnya di masa libur, dari mulai rapat kerja HMMT, hingga bedah buku forum NDI. Sama sekali tak ada firasat, sama sekali tak ada harapan tentang apapun di sini.
   Hingga saatnya tiba, serangkaian test dijalani. Psikotest, Forum Group Discussion, hingga wawancara. Dan semua itu dilakukan dalam rentang waktu dua hari. Dan tibalah saatnya aku pergi melancong ke Yogyakarta untuk gathering nasional Net Detective Indonesia (NDI). Tepat tanggal 31 Agustus 2014, saat raga ini masih berada di dalam perjalanan antara Yogyakarta - Surabaya. Sama sekali terlupa dengan pengumuman beasiswa ini, aku tak sengaja membuka salah satu media sosial dan mendapati pemberitahuan tentangnya. Rasa penasaran penuh harap pun berhasil membanjiri otak, membuka web, mengetikkan lima digit kode ASAFP, dan voila!!!
“Selamat anda lolos menjadi Beswan Djarum 2014/2015”
   Dan rasa senang, haru, dan segala macam rasa bercampur dengan rasa lelah perjalanan, membawaku ke dalam tidur nyenyak selama perjalanan. Berharap mendapatkan pengalaman berharga dari apa yang pengumumannya telah terlihat. Sehari, dua hari, seminggu, tak kunjung mendapatkan pengumuman tentang kejelasan instruksi pertemuan selanjutnya. Hingga malam itu pukul sepuluh, saat ada forum HMMT di UPMS lantai 2 aku menerima panggilan dari nomor tak dikenal. Tak biasanya aku mengangkat panggilan tak dikenal secapat itu, dan ternyata memang itu firasat. Telepon itu berasal dari pihak Djarum yang menginstruksikan tentang Welcome Party untuk Beswan Djarum (sebutan untuk penerima beasiswa Djarum) angkatan XXX (ke-30).
   Perkenalan malam itu berlangsung biasa, sangat amat biasa. Ala-ala mahasiswa baru dengan “keplek” nama besar yang mengalung di leher, almamater yang melekat di tubuh, dan tak saling kenal satu sama lain. Kami berkenalan, meski belum sepenuhnya full team, saat itu berlangsung flat tanpa ada kesan mendalam. Hingga tiba saatnya diskusi di luar kantor menjadi hal yang biasa dilakukan, memikirkan konsep kostum untuk WP, menyusun kata-kata dan koreografi untuk yel-yel dan perform, juga diskusi aktif tentang Community Empowerment yang harus dipresentasikan saat WP. Dan hari-H pun tiba, para eksekutif muda Beswan Djarum angkatan 30 Distrik Surabaya telah berkumpul dan berdiskusi di ruangan meeting lantai lima, kantor Djarum Kedungdoro, Surabaya. Pasca makan siang dan istirahat tiba saatnya pemilihan koordinator Distrik Surabaya, setelah melewati seleksi dari masing-masing universitas, calon-calon pun maju dan “berkampanye” layaknya calon presiden. Dan setelah proses musyawarah panjang antara kami yang tidak menjadi kandidat, akhirnya terpilihlah Bagus Salira Yuda sebagai “bapak” kami di sini.
   Pasca istirahat petang dan makan malam, pesta dimulai!!! Berbagai kostum hantu ala-ala Halloween, kostum mahabaratha, dan kostum unyu nan imut back to school mewarnai malam kami. Satu per satu kelompok mempertunjukkan performance mereka, ada yang bernyanyi, ada yang berdrama, dan ada yang menari-nari ala JKT48. Untuk pertama kalinya kami foto bersama, menjadi satu seikat Beswan Djarum Distrik Surabaya.
(to be continued)

Wanna support???