Berawal dari sebuah gagasan mulia yang
digawangi oleh Ikatan Mahasiswa Bojonegoro di Jogja (IMAGO) untuk berbuat lebih
sebagai kontribusi nyata bagi kabupaten Bojonegoro. IMAGO yang berhasil
menghimpun mahasiswa-mahasiswa Bojonegoro dari berbagai perguruan tinggi di
berbagai kota di luar Bojonegoro, membentuk Forum Organisasi Mahasiswa Daerah
(Forum Ormada) se-Bojonegoro. Selanjutnya setelah melakukan beberapa kali rapat
untuk melakukan koordinasi dari berbagai macam Organisasi Mahasiswa Daerah
(Ormada), mahasiswa-mahasiswa tersebut berhasil menginisiasi sebuah acara yang
bernama Bakti dan Kontribusi Ormada (BAKORDA). Acara BAKORDA ini terdiri dari
enam Ormada yang tergabung di dalam kepanitiaan, diantaranya yaitu Ikatan
Mahasiswa Bojonegoro di Jogja (IMAGO), Forum Bocah Bojonegoro ITS (FORBBITS),
Mahasiswa Bojonegoro ndek Semarang
(MABES), Brawijaya Students from Bojonegoro (BSB), Himpunan Mahasiswa
Bojonegoro (HIMABO) dari Universitas Negeri Malang, dan Airlangga Bojonegoro
Community (ABC). Dari ke enam Ormada tersebut sebenarnya ada satu lagi yang
berpartisipasi, akan tetapi tidak berhasil mengirimkan delegasinya karena ada
kesibukan lain, yaitu dari Forum Keluarga Mahasiswa Bojonegoro Universitas
Negeri Surabaya (FKMB Unesa). Sasaran dari kegiatan BAKORDA yang berlangsung
pada tanggal 23 – 26 Juli 2013 tersebut adalah desa Kawengan, kecamatan
Kedewan, kabupaten Bojonegoro. Di sana dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya
yaitu pelatihan pembuatan pupuk organik, pembagian takjil gratis, bersih-bersih
desa, latihan minat baca untuk siswa SDN Kawengan, mengaji bersama, dan
kompetisi voli antar RT se-desa Kawengan.
Acara pada tanggal 23 Juli 2013 diawali
dengan pembukaan acara BAKORDA yang dipimpin langsung oleh kepala desa
Kawengan, bapak Sapto Pujiono. Lalu acara berlanjut pada pelatihan teori
pembuatan pupuk organik oleh tim Bergerak dan Membangun (BM) yang digawangi
oleh bapak Iwan, alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Lalu di hari ke dua (24 Juli 2013) kegiatan berlanjut pada acara latihan minat
baca untuk siswa-siswi SDN Kawengan, sekedar membagi ilmu dan kebahagiaan, di
sana panitia BAKORDA memberikan wawasan kepada siswa-siswi SDN Kawengan tentang
pentingnya budaya membaca buku. Juga membagikan buku bacaan, alat tulis, serta
makanan kecil sebagai hadiah. Pihak guru dan kepala sekolah sangat mendukung
dengan adanya kegiatan tersebut. Di sore hari ada acara mengaji bersama di TPQ
di desa tersebut, lalu dilanjutkan dengan pembagian takjil gratis bagi
anak-anak dan juga warga desa Kawengan. Di malam harinya, ba’da sholat Tarawih
di masjid, diadakan pelatihan lanjutan pembuatan pupuk organik di lapangan sepak
bola desa Kawengan. Pelatihan lanjutan ini berupa praktek langsung pembuatan
pupuk organik berbahan dasar kotoran ternak, seperti sapi dan unggas. Akan
tetapi karena terkendala hujan yang mengguyur desa Kawengan di malam itu,
pelatihan diakhiri sampai pada pencampuran bahan baku pupuk organik. Lalu di
pagi hari (25 Juli 2013) kegiatan berlanjut untuk bersih-bersih desa yang
dilakukan dalam bentuk pengumpulan sampah yang berserakan di jalan desa, juga
lapangan voli dan sepak bola di desa Kawengan. Dan ketika dirasa sudah bersih,
panitia melanjutkan kegiatan untuk menjemur campuran bahan baku pupuk yang
masih tertunda pengolahannya. Sambil mempersiapkan untuk kompetisi voli antar
RT se-desa Kawengan yang akan dilaksanakan malam harinya. Dengan dukungan dari
P.T. Pertamina, kompetisi voli tersebut mendapatkan bantuan 3 buah bola voli
dan pemasangan lampu penerangan di sudut-sudut lapangan voli desa Kawengan.
Kompetisi voli berlangsung meriah meskipun hadiah yang disediakan oleh panitia
BAKORDA tidak seberapa, tetapi euforia
kompetisi tersebut terasa sangat meriah. Terbukti dengan diadakannya tambahan
pertandingan persahabatan antara tim voli campuran dari desa Kawengan dengan
tim voli dari desa Wonocolo. Dan hingga pertandingan usai kegiatan tidak
berhenti begitu saja, berlanjut dengan acara karaoke bersama panitia dan warga
desa yang masih bersedia untuk berpartisipasi.
Di hari terakhir dari
serangkaian kegiatan Bakti dan Kontribusi Ormada se-Bojonegoro, ditutup dengan
penuntasan pengolahan pupuk organik yang ditandai dengan penggilingan bahan
baku pupuk yang sudah kering agar manjadi halus dan siap pakai. Terdapat kurang
lebih sepuluh karung pupuk yang mampu dihasilkan dari kegiatan tersebut, dan
pupuk-pupuk tersebut disumbangkan kepada warga desa Kawengan melalui kepala
desa. Bukan nilai prestisius yang dicari, hanya sebuah upaya untuk saling bahu
membahu antar Organisasi Mahasiswa Daerah se-Bojonegoro untuk bisa bermanfaat
dan menunjukkan kontribusi nyata bagi masyarakat Bojonegoro. Semangat Berkontribusi!!!
Edited and published on Jawa Pos - Radar Bojonegoro (July 30th, 2013) page 43
great artikel deh ..!! jempol.
ReplyDeleteijin share di Grup fb Imago ya...
Monggo mbak, share aja :)
Delete