Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Monday, September 1, 2014

Orientasi Mahasiswa, bukan hanya Mahasiswa Baru

Prolog
Tulisan ini yang kau janjikan, setelah beberapa waktu lalu kau perhatikan apa yang terjadi. Masih dalam diam dan dalam pemikiran yang tak mencuat. Tapi kini, kau mencoba menyampaikan kata-kata yang mungkin bagi beberapa orang adalah tak bermakna.

   Melihat banyak sekali tunas-tunas bangsa yang tumbuh liar di pekarangan rumah ini. Rumah yang telah berusia enam puluh sembilan tahun. Tempat manusia-manusia tak sama dengan berbagai macam keunikan dan keberagamannya. Sebuah bangsa yang sempat menjadi jajahan bangsa asing. Spanyol, Portugis, Belanda, Jepang, dan mungkin masih banyak lagi. Tapi kau ragu dengan kata sempat, karena mungkin saat ini hegemoni terhadap rumah ini masih tetap terjaga, meski labelnya telah merdeka. Ah, cukuplah berkata-kata tinggi dan tak menyentuh daratan. Memperbincangkan tentang sejarah dan perjuangan bangsa ini tanpa diikuti sebuah tindakan tak pernah ada gunanya. Semuanya SAMPAH!!!
   Kembali fokus pada tunas-tunas bangsa yang dicabut akarnya, dipindahkan ke sebuah penangkaran. Dirawat dan dibiakkan pemikirannya melalui taman-taman indah miniatur rumah ini. Miniatur itu kau sebut Universitas, dan tunas-tunas itu melabeli diri mereka Mahasiswa. Seonggok tubuh bernyawa, berhati, dan berlogika yang berusaha mencari sesuap pengetahuan dan seteguk ilmu. Sering kau membandingkan tunas-tunas yang ditangkar di dalam taman yang kau huni saat ini berbeda dengan taman yang lain. Taman yang kau huni sangat dinamis, penuh pemikiran-pemikiran liar yang mampu menelurkan organisasi mahasiswa yang aktif dan bahkan bisa dibilang sangat dominan. Kehidupan organisasi menjadi sesendok vitamin yang harus ditenggak setiap hari, demi mengisi waktu luang mahasiswanya.
   Kau berbicara tentang orientasi sekarang. Buka orientasi salah satu golongan, kelompok, maupun salah satu bagian sudut tertentu dari taman ini. Tapi orientasi komunal, orientasi luas yang belum tertanam kuat di dalam hati setiap tunas penghuni taman. Mungkin beberapa orang ada yang bertanya mengapa kau membuka tulisan SAMPAHmu ini dengan retorika tentang negara. Tak banyak, sebenarnya yang ingin kau sampaikan adalah secuil nasionalisme yang masih sering terlupa di taman ini. Taman yang sering dielu-elukan sebagai taman mahasiswa teknik yang didirikan dengan keringat negeri sendiri. Melalui celah pikir dr. Angka Nitisastro, yang berujung pada dinamika kampus yang begitu menggeliat. Taman ini leading di bidang prestasi, meski prestasi itu masih berskala parsial. Taman ini keren di ilmu manajerial, karena memang poros pergerakan LKMM Indonesia berawal dari sini. Taman ini sempurna dengan segala miniatur model permasalahan internalnya, saking intensnya mengurus internal, sampai-sampai tunas-tunas di taman ini lupa dengan eksternal yang mulai bergerak menjauhinya. Taman ini mulai tertinggal, taman ini mulai terbelakang, JIKA TIDAK SEGERA MENGUBAH ORIENTASI.
   Sedikit perbandingan mencolok tentang orientasi, gambar-gambar ini mungkin dapat menjadi sebuah contoh betapa sempitnya perspektif tunas-tunas di taman ini. Termasuk dirimu juga mungkin.

OKK UI 2014
OSKM ITB 2014
PPSMB PALAPA UGM 2014
GERIGI ITS 2014
Ada yang tahu apa bedanya? Atau ada yang paham apa hal yang mencolok dari empat contoh pesta euforia penyambutan mahasiswa baru di empat kampus tersebut?
   Kau pun hanya sempat berpikir mungkin hanya pemikiranmu saja yang berlebihan. Tapi tolong, biarkan seorang tunas yang juga berada di taman ini mengeluarkan buah pikirnya. Meski tak sepenuhnya benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Sekali lagi kau hanya mencoba berpikir dan menganalisis dengan caramu sendiri. Dari tiga kampus sebelumnya membawa nama besar rumah yang dihuninya, membesarkan simbol dari rumah yang ditempati oleh sepetak taman yang mereka huni. Membanggakan dirinya menjadi sebuah atribut dari entitas negeri ini, Indonesia. Menonjolkan simbol-simbol gagah negeri ini, mengeluarkan seluruh kemampuan tunas-tunasnya untuk senantiasa memegang teguh kebanggaan. Kebanggaan akan besarnya negeri ini, gagahnya burung garuda, dan menonjolkan nilai berani serta sucinya sang Merah Putih. Semua tentang orientasi, bukan orientasi sempit yang hanya membawa nama parsial dari jurusan, fakultas, dan bahkan kampusnya. Tapi orientasi yang lebih besar tentang negeri ini. Indonesia tak butuh manusia dengan komitmen lembek dan rapuh. Karena membela negeri ini  bukan perkara peluh, tapi darah para pejuang. Ah, sekali lagi kau berkata-kata besar. Sudahlah, ini mungkin hanya sekedar kritikan SAMPAH bagi segelintir orang. Tapi yang pasti kau hanya ingin mengingatkan, bukan mereka, bukan juga kalian, tapi terlebih mengingatkan diri sendiri dengan cambuk. Bahwa orientasi taman ini terlau sempit, dan masih terlalu ciut. Butuh pemikiran besar untuk menggeser pemikiran komunal yang tak hanya berkutat pada kebanggan akan taman yang dihuni, tetapi lupa dengan rumah yang ditinggali.

Epilog
   Kau bukan manusia sempurna yang bisa dengan mudah menyalahkan orang lain, tapi setidaknya kau sedikit peka dan tak ingin tinggal diam. Meski hanya melalui sebuah tulisan SAMPAH yang nantinya mungkin tak diperhatikan, kau mengkritik dirimu sendiri, bahwa pemikiran sempit ini BODOH, karena tunas-tunas yang berada di taman ini bukan "katak dalam tempurung". Mari luaskan mereka, dengan terlebih dahulu meluaskan pemikiranmu, pemikiran kalian, dan pemikiran semua tunas yang menghuni taman ini, yang masih sering lalai dengan rumahnya.


*Foto dicomot begitu saja dari berbagai sumber yang ada di http://google.com (maaf jika belum izin terlebih dahulu, tapi percayalah tulisan ini sama sekali tidak dikomersilkan)

Maybe, This is a Real Life

Prolog
   Mungkin ini yang disebut sebuah keseimbangan, ketidaktimpangan, juga adil. Ada suka ada duka, ada sedih ada gembira. Dan hari ini kau hadapi semuanya.

   Kabar itu hadir, menjamu pikiranmu yang tak karuan. Rapat dan diskusi sana sini mengisi hari-hari akhir liburanmu. Formulir Rencana Studi untuk semester ini sudah selesai kau isi, dan bahkan disetujui dosen wali. Lalu apa lagi? Pikiranmu masih berkecamuk dengan kabar yang menyatakan saudara perempuan tertua ayahmu dirawat inap di Rumah Sakit karena sakitnya yang telah menahun. Sejenak ada sebersit rasa bahagia ketika kabar selanjutnya menyuratkan bahwa beliau keluar dari Rumah Sakit dan pulih dengan cepat.
Lalu...
Penampang Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta
   Sabtu di pekan terakhir masa liburanmu, Agustus 2014. Saat kau sudah berada di kota pelajar, berkumpul, bersenda gurai, bercanda, dan bercengkrama bahagia bersama tak kurang dari dua puluh keluarga Net Detective Indonesia. Di sebuah pantai yang bisa dibilang "mungkin" jarang terjamah. Sebut saja pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dan villa Sembodro menjadi destinasi bernaung. Temperatur di sana unik, lembap, sejuk, atau bahkan mendekati dingin. Mungkin efek letak pantai yang dekat dengan perbukitan. Berbeda dengan pantai pada umumnya, kau sama sekali terhindar dari keringat yang bercucuran.
   Bandung, Jakarta, Bekasi, Kendari, Surabaya, Tasikmalaya, Bojonegoro, Madiun, Blitar, Semarang, dan Yogyakarta sendiri, member dari berbagai daerah berkumpul. Demi sebuah moment yang kalian sebut Gathering Nasional. Yang tahun ini adalah GathNas yang ke-2. Bangun pagi, menikmati panorama indah pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berkenalan dengan banyak orang, dari Okky yang ternyata cukup pendiam tapi enak diajak ngobrol, Samuel yang cenderung simple tapi terstruktur, Deandry (aka Ode) yang unik, Nurdin yang gondrong dan kayaknya paling tua, Billy yang rame dan rasis, Bahrul yang cenderung diem tapi actionnya jempol, Daras sang manajer keuangan dan asisten dari Bahrul, Diah yang pendiem, Lila dan Agus yang nempel terus kayak perangko, Herlambang yang medok Semarangnya kental banget, Fahmi (aka bear) yang nggak kalah uniknya, Heni sang "Sambel Chef", terus ada juga Kevin, Irvan, Audimas, Rijal, Daniel, Fauzi aka F.R. (ini bener nggak ya?) dan kalo ada yang kurang nanti bisa komen mungkin. Kau menikmati hari-harimu di sana dengan lebih banyak berinteraksi dan mengenal serta menganalisis lebih jauh keluarga "unik"mu di NDI. Karena kebetulan kalian diberikan kesempatan untuk mengenal satu sama lain dengan musnahnya seluruh sinyal operator selular kecuali Telk*msel. Bermain mini game ala-ala master logika, bermain hitungan angka, bermain pola kartu, mencoba memecahkan kasus-kasus kode dan trivia, itu semua terangkum dalam Treasure Hunt. Meski timmu hanya menduduki sebagai peringkat ke-3 dari tiga tim, itu tak jadi masalah. Yang menjadi incaran adalah mengenal lebih dekat keluarga NDImu dan sejenak melupakan dunia nyatamu. Dan malam harinya, seperti layaknya keluarga besar yang sedang berkumpul, kalian mengadakan sebuah acara rembug bareng (yang jika diartikan bisa menjadi obrol bareng). Perkenalan masing-masing individu yang hadir di sana membawa pada sebuah obrolan seru tentang peringatan satu dasawarsa NDI yang jatuh dua tahun lagi di 2016. Untuk itulah GathNas ini diadakan, demi menggalang euforia perayaan satu dasawarsa, GathNas pertama diadakan di sekitar Jawa Barat, kali ini di sekitar Jawa Tengah yang bertempat di Yogyakarta, dan harapannya sebelum peringatan satu dasawarsa NDI itu, seluruh pulau Jawa telah terjamah. Dan tibalah tahun depan giliran sekitar Jawa Timur, yang inshaAllah akan dihandle oleh member Surabaya dan sekitarnya. Setiap harapan telah didengar, setiap doa untuk GathNas selanjutnya telah di"amin"i, saatnya menutup tirai lelah.
   Hingga hari Minggu pun tiba, tanggal terakhir di bulan Agustus 2014. Saat di mana sesi foto-foto bersama peserta GathNas kali ini. Saat di mana kalian saling mengucapkan salam perpisahan, karena pertemuan dua malam telah berakhir. Sekitar pukul sembilan pagi kalian naik bus menuju kota Yogyakarta, tepatnya ke stasiun Lempuyangan yag menjadi destinasimu dan member Surabaya lainnya untuk pulang. Ah, betapa sempurnanya hari-hari itu...
   Dan kesempurnaan itu tak berakhir di situ saja, saat dirimu telah mendapatkan kembali sinyal smartphone ada sebuah kabar yang seharusnya kau caritahu tapi kau lupakan. Sebuah pengumuman hasil dari impian dan proses seleksi yang lumayan panjang yang telah kau lewati. Tanpa pikir panjang kau segera menginput no peserta seleksimu, menyentuh tombol enter di Xperia keyboard, dan voila!!! RencanaNya untukmu adalah yang terindah dan terbaik.
Hasil Seleksi Djarum Beasiswa Plus 2014/2015
   Tapi ceritamu tak berakhir di sana, pesan-pesan yang masuk di handphonemu setelah sinyal tertangkap tak hanya membuatmu terbelalak. Saudara perempuan tertua ayahmu yang beberapa hari lalu telah dinyatakan keluar dari Rumah Sakit, hari itu kembali koma dan masuk ke ruang UGD. Dan tak hanya itu, saudara ipar laki-laki dari ibumu harus menjalani operasi lambung juga di saat yang bersamaan. Seketika kau merasa sedih, seolah kesenangan dan kebahagiaan yang kau dapatkan tertutupi dengan kabar-kabar yang membuat hatimu tak lagi mampu merasakan kesenangan. Entah apa yang harus kau lakukan pun kau bimbang. Di sisi lain kau senang dengan segala yang telah kau raih dan kau dapatkan, akan tetapi di sisi lain sedihmu juga tak mampu kau tutupi. Sepanjang perjalanan kereta kau hanya terdiam, berpikir haruskah aku pulang dan menjenguk mereka, atau sepertinya cukup hanya berdoa dari perantauan. Ya, mungkin hanya itu yang mampu kau lakukan untuk saat ini.
   Entah kenapa hari ini mengajarkan banyak hal pada dirimu. Bahwa senang itu tak selalu mutlak dirayakan, dan sedih itu tak perlu selalu berujung pada sebuah ratapan. Dunia ini memberikan keseimbangan, ada kanan ada kiri, ada yin ada yang, ada dosa ada pahala, ada siang ada malam, ada tangis ada tawa, dan banyak lagi. Mungkin ini sebuah sisi lain dari pendewasaan, sebuah penyikapan. Dua kesenangan dan kebahagiaan yang diimbangi dengan dua kabar tak menyenangkan. Subhanallah... Engkau memang sang Maha Pembolak-balik Hati.

Epilog
Timbangan ini tak berat sebelah kok, toh jika ada timpang tak seharusnya hal itu dibiarkan. Karena akan selalu terasa ada yang kurang dan tak sempurna. Meski sempurna itu sendiri adalah sebuah ketimpangan. Akan selalu ada retak dan cacat untuk bisa beanr-benar melihat dan menyikapi kesempurnaan ciptaanNya dengan bijaksana.

Wanna support???