Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Tuesday, May 16, 2017

[REPOST BERITA] Tak Menyangka Raih Juara, Kompetitornya 62 Negara

MAHASISWA asal Bojonegoro lagi-lagi mengukir prestasi. Rahmandhika Firdauza Hary Hernandha meraih penghargaan internasional. Dia harus berkompetisi dengan perwakilan 62 negara.

Seorang pemuda duduk di sofa warna coklat. Di hadapannya terdapat sebuah meja terbuat dari kayu. Dia sedang membuka laptop di atas meja tersebut.  Sementara di sampingnya terdapat lemari kaca yang berisi tumpukan buku. Dia adalah Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha. Pemuda yang tinggal di Perumahan Pacul Permai, Bojonegoro itu baru saja terpilih empat besar Perstorp Focused Innovation Challenge 2016. Rasa bangga masih terpancar di wajahnya. Terlebih, ketika diminta menceritakan prestasi di tingkat internasional tersebut.

Ozha, sapaan akrabnya, awalnya tidak pernah menyangka bisa meraih prestasi tersebut. Meski nomor empat, tapi prestasi itu paling membanggakan yang diraihnya hingga sejauh ini. Apalagi, kompetisi yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan multinasional asal Swedia itu diikuti 337 peserta dari 62 negara.

"Ketika melihat jumlah pesertanya melalui website perusahan (Perstorp), saya sudah tidak yakin. Ternyata terpilih juara empat," katanya ketika ditemui di rumahnya.

Mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu awalnya mengikuti lomba setelah mendapat informasi dari internet pada Desember 2015. Awalnya dia sekadar coba-coba. Karena, setiap tahun lomba yang diadakan perusahan polimer (plastik) itu peminatnya sangat banyak. Pesertanya tersebar dari berbagai negara.

Kompetisi tersebut mewajibkan pesertanya membuat konsep inovasi masa depan dengan pemanfaatan produk polimer milik Perstorp. Menggunakan material capa™ thermoplastics, yang merupakan jenis polycaprolactone (PCL).

"Peserta diharuskan membuat konsep sekaligus desain pemanfaatan yang mengacu pada tiga kategori utama. Yaitu digitalization and connectivity, people, dan planet," ujarnya.

Anak kedua dari pasangan Anwar Hariyono dengan Heru Susilowati itu akhirnya memilih kategori people. Dengan membuat Spiral Scaffold for Better Human Life atau disingkat menjadi Spirofold. Yakni, sebuah produk implan berupa scaffold atau struktur sementara yang digunakan menyangga tulang manusia yang keropos atau patah. Dia terinspirasi dari sejumlah tetangganya yang mengalami patah tulang.

Model desainnya berbentuk spiral. Berbeda dengan scaffold selama ini, biasanya hanya berbentuk anyaman-anyaman.

"Desain spiral itu menyerupai sulur tumbuhan rambat yang melingkar-lingkar sehingga memicu sel tulang nantinya akan tumbuh secara spiral juga dan memperkuat ikatannya sendiri," jelasnya.

Selain itu, kelebihan desain buatannya adalah biodegradable. Bisa terurai dan diperbarui, meski berbahan dari polimer (plastik). Serta, bisa larut dalam tubuh berdasarkan menurut penelitian yang sudah ada. Sehingga, desain spiral ini menguntungkan.

"Karena Spirofold akan menjadi cetakan bentuk spiral dari sel yang tumbuh. Dan seiring berjalannya waktu akan luruh dan hilang, sedangkan sel tulang akan tumbuh kuat," terangnya.

Desainnya tersebut dikirim melalui online. Seperti peserta lainnya dari berbagai negara. Tidak disangka, desain buatannya itu terpilih sepuluh besar. Sedangkan empat peserta yang dianggap baik diminta presentasi kepada dewan juri melalui Skype untuk merebutkan peringkat tiga. Salah satunya desain milik pemuda kelahiran Bojonegoro, 9 Maret 1994. Namun, langkahnya harus terhenti pada babak final tersebut. Sehingga, berada di peringkat nomor empat. Sedangkan tiga peserta terbaik diundang ke perusahan polimer (plastik) tersebut. Meski perjalanannya harus terhenti, namun dia berhasil mengharumkan nama Indonesia. Terutama tanah kelahiranya Kota Ledre.

"Paling membanggakan lagi, rencananya desain saya akan dikembangkan perusahaan tersebut," pungkas mahasiswa yang pernah terpilih menjadi peringkat enam lomba jurnalis yang diselenggarakan Universitas Diponegoro (Undip) 2013 tingkat Asia-Tenggara tersebut. (haf/nas)

______________________________
Hasil kliping dari WEB JAWA POS - RADAR BOJONEGORO (edisi 15 Juni 2016)

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???