Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Tuesday, May 16, 2017

[REPOST BERITA] MAMET JUARAI AJANG INTERNASIONAL LEWAT IMPLAN TULANG

ITS kembali menuai prestasi. Kini, giliran mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi (Mamet) ITS yang berhasil menuai prestasi Internasional. Berjuang sejak Desember 2015 lalu, Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha akhirnya berhasil dinobatkan sebagai juara empat dalam Perstorp Focused Innovation Challenge berkat Spirofold hasil inovasinya.

Berhasil menyisihkan 337 peserta yang berasal dari 62 negara, Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang menjuarai kompetisi  Perstorp Focused Innovation Challenge. 

Walau gagal lolos ketiga besar dan berlaga di Malmo, Swedia, dirinya mengaku senang menempati posisi keempat. Pasalnya, Firdauzha atau yang akrab disapa Ozha ini mendapatkan penghargaan  Diploma for Achievement langsung dari Perstorp. "Merupakan suatu kebanggaan tersendiri mendapatkan penghargaan yang hanya untuk empat besar saja," pungkasnya.

Perstorp Focused Innovation Challenge merupakan sebuah kompetisi bergengsi di kancah internasional yang diselenggarakan oleh perusahaan kimia asal Swedia, Perstorp. Dalam kompetisi ini, setiap peserta ditantang untuk menginovasi produk polimer masa depan dengan menggunakan bahan dasar Polycaprolactone (PCL) bermerk dagang Capa(TM) Thermoplastics. Tahun ini giliran Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha yang ikut ambil bagian. 

Firdauzha atau yang akrab disapa Ozha ini menjelaskan bahwa Spirofold ciptaannya berbeda dengan Spirofold yang lain. Spirofold besutan mahasiswa angkatan 2012 ini merupakan suatu desain produk implan tulang polimer dengan desain spiral khusus. 

Nama Spirofold diambil dari Spiral Scaffold for Better Human Life, diperuntukkan bagi mereka yang mengalami keropos atau patah tulang. "Spirofold akan menjadi penopang bagi sel-sel tulang baru yang akan tumbuh," sahut mahasiswa asal Bojonegoro ini.

Berbeda dari scaffold konvensional, Spirofold buatannya didesain dengan bentuk spiral menyerupai sulur tumbuhan rambat. Hal ini memicu sel tulang nantinya akan tumbuh secara spiral yang secara tidak langsung akan memperkuat ikatannya sendiri. "Sedangkan scaffold yang ada saat ini masih berbentuk anyaman," ucapnya.

Mengenai material yang digunakan, Ozha menggunakan PCL, salah satu jenis polimer yang mampu terdegradasi secara alami (biodegradable). Ozha juga menjelaskan bahwa inovasi implan tulang ini pun dapat dibentuk ulang. Caranya, dengan dipanaskan pada suhu tertentu karena sifatnya yang termoplastik. "Untuk Capa membutuhkan suhu 60 derajat celcius," jelasnya yang akan melanjutkan studi di Taiwan.

Sifatnya yang biodegradable juga membuat Spirofold mampu meluruh di dalam tubuh. Hal ini juga menjadi kelebihan tersendiri. Pasalnya Spirofold mampu menjadi cetakan tumbuhnya tulang namun akan luruh dan hilang kemudian seiring dengan sel tulang yang tumbuh makin kuat. (arn/oti)

Hasil kliping dari WEB ITS ONLINE (edisi 15 Juni 2016)

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???