Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Wednesday, August 23, 2017

SVE17 1.0: Dua Tawaran, Sambutan, dan Silaturrahim

Akhirnya setelah sekian bulan aku meninggalkannya, aku kembali lagi.
Meski hanya sejenak aku menikmatinya: keindahan langit senja di Indonesia, dari atas langit Kalimantan.
PROLOG
Wah, sepertinya memang udah bukan hitungan hari lagi writer mencampakkan blog  unyu  yang baru aja bertransformasi color-theme ini ya? Sebulan penuh guys, kerasa nggak? Kalau aku sih, udah agak gatel-gatel gitu efek lama nggak ketik-ketik manja di tuts keyboard dan berbagi cerita. Jadi kali ini series-nya agak sok-sok misterius pakai singkatan dan juga versi gitu. Tapi maksud dari SVE17 ini nggak semisterius kelihatannya kok, karena kode itu hanya kependekan dari Summer Vacation Edition 2017. Dan untuk versinya nggak perlu bingung-bingung diterjemahin juga ya, karena itu hanya menandakan hitungan pekan. Jadi kalau ada kode 1 di digit sebelum titik itu artinya, cerita kali ini terjadi di pekan pertama. Dan angka di belakang titik itu maksudnya space yang disediakan kalau-kalau ternyata terpikirkan cerita lainnya (baca: spin off series) yang juga mungkin terjadi di pekan yang sama. Yaaa gitu deh...
Jadi, kalian siap untuk membaca kelanjutan langkah kaki sang #KotakAjaib?

Dan cerita tentang Going Merry dan Thousand Sunny pun berlanjut di posting kali ini. Bukan lagi menjadi narasi cerita, akan tetapi menjadi impact dari mengapa aku harus "pulang" dan rela meninggalkan rumah di Bojonegoro menuju Surabaya meski baru tiga hari lalu (saat itu) merasakan atmosfer hangatnya perhatian orang tua.

Jadi waktu itu hari Selasa (25/07), aku memutuskan untuk memacu motor kesayangan sejak SMA membelah jalanan Bojonegoro, Lamongan, Gresik, dan Surabaya demi sebuah aktivitas (yang mungkin bagi beberapa orang dianggap nggap penting dan "apa banget") bernama silaturrahim ke jurusan (sekarang namanya departemen) tercinta, Teknik Material dan Metalurgi (sekarang namanya Teknik Material) ITS. Tujuan utama dari silaturrahim kali ini adalah tindak lanjut dari percakapan-percakapan dan kode-kode pertemuan dari bapak dosen pembimbing utama Tugas Akhirku yang tak lain dan tak bukan adalah Kepala Departemen Teknik Material (DTM) FTI-ITS periode berjalan. Mungkin beliau sudah kangen dengan anak didik bandelnya yang sering ndableg kalau diberi wejangan tentang risetnya saat S1. Hihihi, yang meski hitungannya berupa ke-ndableg-an, hal-hal itulah yang juga mengantarkanku untuk berhasil menancapkan tonggak riset material paduan Magnesium untuk biomaterial ortopedi di DTM. Terbukti untuk riset-riset selanjutnya tak sedikit adik-adik yang melanjutkan topik risetku.

Oke, flashback-nya lebih baik dicukupkan saja sebelum terkesan membosankan. Jadi tepat pukul 10.00 pagi aku telah tiba di kosan Suto Guswanda untuk meletakkan barang-barang bawaanku, karena memang selama beberapa hari ke depan rencananya aku menginap di kosannya. Setelah sebelumnya mengobati rasa rindu pada bangunan paling sejuk di seantero ITS: Masjid Manarul Ilmi, dengan sejenak bersujud di aula utamanya dan duduk di sandaran berbahan keras paling ergonomis di ITS: pilar masjid Manarul Ilmi.

Tak menyianyiakan waktu, segera setelah itu aku memacu motor menuju gedung departemen TM. Gedung yang lima tahun lalu sempat menjadi gedung paling angker selama menjadi mahasiswa baru, yang tanpa perlu diceritakan detail sepertinya kawan-kawan yang senasib seperjuangan denganku akan paham dengan sendirinya.

Di sana aku disambut baik sekali layaknya kawan lama, saudara, serta sahabat oleh civitas akademik DTM. Baik dari mas Basuki sang penjaga gerbang keluar masuk motor dan sepeda di jurusan (aku sebutnya gini aja ya, biar bisa bernostalgia dengan penamaannya), pak Anto sang penjaga furnace lab. Metalurgi, pak Moko sang pranata serba bisa, juga bapak-bapak lainnya. Tak lupa juga adik-adik angkatan 2013 yang masih berjuang dengan yudisium mereka (pekan itu), mereka semua menyambutku dengan hangat dan baik. Hingga tibalah saat di mana aku harus masuk ke ruangan sakral: area ruang dosen. Bagaimana bisa sakral? Iya lah, kita (mahasiswa) hanya bisa masuk ke sana jika mengurus berkas beasiswa, menyerahkan borang FRS dan ekivalensi, menemui dosen wali, lobbying untuk pengurusan praktikum adik-adik (saat menjadi asisten lab), bahkan sidang Tugas Akhir, serta urusan-urusan resmi lainnya. Ah, how nostalgic memories it is...

Di sana aku sekali lagi disambut dengan satu pertanyaan sejuta (umat) dosen, "Lho, Ozha lagi pulang? Gimana risetnya? Lancar kan ya?"

Dan hanya jawaban yang selalu sama dan default yang keluar dari mulutku, "Iya pak/bu, Alhamdulillah Lancar, makanya ini bisa liburan dan pulang." (if you know what I mean)

Hanya saja satu jawaban lain yang kukeluarkan jika beliau-beliau mulai menanyakan satu hal: "Kamu kapan lulusnya? Kembali kan nanti?"

"InshaAllah tahun depan untuk Master-nya pak/bu, mohon doanya. Kalau pertanyaan kedua itu mungkin akan (bisa) saya jawab pas saya selesai menemui pak Agung Purniawan nanti. Pak Agung wonten, pak/bu?" begitu jawabku.

Yang akan disusul dengan senyuman termanis beliau-beliau sambil berkata, "Ya sudah, semoga lancar ya di sana dan cepat kembali. Pak Agung ada di ruangan kok, dan lagi nggak sibuk. Segera ditemui saja!"

Singkat cerita pak Agung dan juga bu Diah Susanti menerimaku dengan ramah di ruangan beliau berdua (ruang Kepala dan Sekretaris DTM). Saat itu kami semua mengobrol ngalor ngidul dan berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang sempat mengganjal di pikiran masing-masing. Berjam-jam tanpa sekat, kami berbincang bukan lagi dalam kondisi dosen-mahasiswa, akan tetapi lebih ke partner dan kolega. Tak hanya berbincang, bahkan seharian itu aku di-provide layaknya tamu oleh bapak ibu dosen. Mengapa kubilang tamu? Karena selain ditraktir makan, aku juga diajak berkeliling ITS bersama beberapa dosen dalam satu mobil.

Lalu topik pembicaraan seperti apa yang terjalin di sana?

Jelas, tak jauh-jauh dari nostalgia masa kuliah: saat di mana sekat dosen dan mahasiswa masih melekat di titel kami masing-masing, kondisi DTM dan ITS sekarang, keputusanku untuk lanjut PhD atau kerja di Taiwan dulu, tawaran kembali, serta saran-saran ke depan untukku dan rencana pembangunan/pengembangan DTM ITS.

Ah, sungguh sangat luar biasa. Pengalaman pekan pertama ini jelas sekali sangat berharga. Karena dengannya aku telah berhasil mendapatkan koneksi kuat (strong bond) dengan beliau-beliau para dosen yang selama delapan semester membimbingku dan memberikan banyak wawasan saat di jenjang S1. Bahkan tak hanya itu, aku mendapatkan labelling baru dari beliau-beliau selain "mahasiswa DTM yang telah lulus": yaitu partner aset.

Entah apa maksudnya, yang pasti intinya di momentum itu aku sangat menikmati update hubungan semacam itu, dosen-mahasiswa menjadi partner-kolega.

Lalu apa hubungannya dengan judul yang tersemat?

Oh, maksudnya di redaksional Dua Tawaran dan Sambutan? Sepertinya itu tak harus dijelaskan terlalu detail lah ya, yang pasti tawaran-tawaran itu dilontarkan oleh profesorku serta general manager dari perusahaan yang proyeknya sedang kukerjakan beberapa waktu lalu sebelum aku pulang ke Indonesia. Dan untuk sambutan, kukira jika kalian membaca dengan cermat di posting kali ini sejak awal pasti paham apa yang kumaksud.

Yah, nggak seru nih mainnya kode-kode...

Hahaha, tenang aja lah, suatu saat kodenya juga akan terpecahkan. Dan untuk mengobati rasa "ke-nggak seru-an" pembaca, berikut ini aku sematkan juga beberapa dokumentasi lain tentang silaturrahim yang terjadi di SVE17 1.0 kok, check this out!!!

Masih ingat siapa mereka? Beberapa hal tentang kami pernah kutuliskan secara gamblang pada satu posting yang nggak kalah bapering tentang REFORMASI. Tapi di foto ini beda, kami perwakilan tiga generasi pemandu LKMM TM ITS yang dipertemukan melalui hitsnya masalah-masalah yang terjadi di KM ITS pada masanya masing-masing.
Here we are: Berarti x Reformasi x Ekspresi
Foto sebelumnya belum ada Hamida, dan di sini dianya baru datang dan sudah ada beberapa dari kami yang pulang.
Ini sesi lain lagi dari silaturrahim pekan ini: with MT14 warkopers!!!
Bonus dari foto di atas: dua orang kawan yang memutuskan untuk melanjutkan studi Master mereka di kampus tecinta ITS, yang sebelum foto ini di-capture telah menjalani prosesi lari-lari dan ngantri untuk daftar ulang.
Welcome to the new world bro!!!
(Kiri: Kukuh Ardiansani Kurniawan, 2712100013; Kanan: M. Yogie Latansa, 2712100070)
Eh, ternyata ada kesempatan ketemu juga sama beberapa orang cewek-cewek hits-nya Divergent lhooo...
Selain itu juga ketemuan sama mas Azis (aka Brutuz) MT04, yang selain silaturrahim kami juga ngomongin proyek sosial berupa crowdfunding punya Ikatan Alumni Material ITS. Penasaran apa proyeknya? Cek foto abis ini ya...
Yuk donasi yuk!!!
EPILOG
Pekan pertama berakhir manis, karena labelnya memang silaturrahim. Lalu bagaimana dengan pekan kedua? Yuk kita nantikan kelanjutannya!!!

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???