Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Monday, August 28, 2017

SVE17 1.1: Spin Off tentang Saudara tak Sedarah

PROLOG
Belum bisa move on dari pekan pertama nih ternyata, seri selanjutnya dari SVE17 masih berkutat pada sebuah spin off yang akan menceritakan tentang sebuah hubungan. Bukan hubungan yang seperti biasanya kalian kira, melainkan ikatan kekeluargaan yang mungkin bagi "sebagian orang" tak ada beda dengan pertemanan biasa.

Oh iya, itu kan bagi "mereka", mungkin akan berbeda denganku dalam hal pemaknaannya.

Perkenalkan, dua orang ini adalah my true ally selama empat tahun masa S1. Si 2712100070 (kiri) dan si 2712100050 (kanan) yang akan aku beberkan beberapa cerita tentang mereka di post kali ini.
Perjalananku dimulai sejak hari Selasa di pekan pertama setibaku di Indonesia. Surabaya, bertemu kawan-kawan lama, juga dosen yang sekarang menjadi kolega. Ah, sungguh nostalgia berirama indah dengan berbagai nada merdu yang cocok bagi para pecandu melankolia.

Berteman segelas teh hangat dan sebatang rokok yang ia selipkan di antara
telunjuk dan jari tengahnya, kami menikmati atmosfer silaturrahim
di rumah pertama yang akan selalu aku tuju ketika berkunjung ke Malang
Namanya Muhammad Yogie Latansa, pemilik NRP genap yang berselisih 30 orang denganku saat kuliah dulu. Dilihat dari urutan NRP-nya pun dapat dipastikan kami sama-sama diterima di jurusan Teknik Material dan Metalurgi (sekarang Departemen Teknik Material) FTI-ITS melalui jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tulis tahun 2012. Entah sejak kapan kami saling mengenal, yang pasti jelas diawali dari satu tempat bersejarah bagi angkatan kami: food court Pakuwon City.

Masih ingat dengan tempat ini? Lima tahun lalu tempat ini jadi tempat gathering pertamanya calon generasi MATRICE ke-14. Di mana foto ini ku-capture sesaat setelah Frizka privately gave a good news about hari lamarannya yang berlangsung beberapa pekan lalu. @ Area Food Court Pakuwon City menjelang maghrib.
Itulah tempatnya, how nostalgic it is!!! Setidaknya bagi angkatan MT14.

Dan setelah beberapa bulan menghuni gedung perkuliahan yang sama, entah bagaimana mekanismenya Yogie dan aku seringkali hangout bareng. Saling akrab dengan sebutan "ndul" sejak maba, saling bayarin makan tanpa minta tukar, nitip beli jajanan tanpa embel-embel bayar, request antar ke Gr*media/Tog*mas/dll untuk hunting buku bareng tanpa sungkan, saling memberikan oleh-oleh tanpa diminta setibanya kami dari pergi ke luar kota, dan bahkan saling menemani di masa-masa transisi pendaftaran menuju jenjang selanjutnya (S2) pun telah kami lewati bersama. LIMA TAHUN, tak kurang dari enam puluh bulan kami telah menjalani relationship semacam ini. Didukung dengan penelusuran dan investigasi lebih lanjut bahwa ternyata orang tua kami (papaku dan ayah Yogie) mendiami gedung SMK yang sama hanya berbeda beberapa bulan dalam hal jenjang. Cocok, match like no other!

"Makan Zha, dihabiskan aja yang ada nggak papa! Nanti tante masak lagi"
"Itu lho ada bakso, di-pending dulu aja ngobrolnya, sana ambil mangkok!"
"Mau kopi apa teh, Zha? Mumpung dingin-dingin gini..."
"Duh, Ozha udah kesandung berapa kali aja disitu (penghubung antara ruang TV dan dapur rumah Yogie), kayanya perlu dikasih penanda tuh, Yah!"
"Ozha, Yogie, kalau keluar nanti pulangnya nitip perlengkapan punya dek Oca ya!"
"Kamu mandi duluan aja sana, Zha! Yang lain masih susah dibangunin ini lho..."
"Udah sholat kan ini tadi? Kalau belum sholat dulu sebelum tidur, jangan begadang, kamu capek!"

Semua kalimat dalam tanda kutip itu terlontar begitu saja dari mamanya Yogie setiap kali aku berkunjung ke rumahnya. Memang sangat terasa tak ada lagi sekat antara kawan dari anaknya atau anaknya sendiri ketika menginstruksikan sesuatu. Yang sekali lagi, entah sejak kapan hubungan semacam ini terjalin, kami tak paham tepatnya.

"Ozh, Eka lho ngene..."
"Lha, nek aku karo Tira biasane koyok ngene lho, Yog..."
"Kon pernah nggak khawatir karo pacarmu sampe koyok ngene?
"Menurutku sih wajar Yog, cewek kan butuh blablablabla...."

Curhat tentang pasangan masing-masing? Bahkan sejak masih bersama dengan pasangan yang sebelumnya (baca: setan *eh mantan maksudnya), kami pun saling mengetahui cerita masing-masing. Dari mulai cerita polesan, pencitraan, dan layak masuk instagram sampai behind the scene-nya pun kami tak ada tedeng aling-aling dalam berbagi kisah satu sama lain.

Ah, sudah begitu banyak cerita dan sampah-sampah yang saling kita tumpahkan. Dan bahkan tak jarang juga tanpa dikode, tanpa dikomando, dan tak ada yang janjian sama sekali, rasa rindu di antara kami muncul bersamaan. Literally BERSAMAAN, buktinya seringkali kami menerima sms satu sama lain dalam waktu yang bersamaan padahal lagi liburan kuliah (saat dulu masih populernya sms, sebelum BBM yang mengawali smartphone chat merajalela). Lalu apa isinya?

Tak begitu penting sih, paling juga: "Hei ndul, yaopo kabarmu?" atau semacamnya.

Susah memang untuk dideskripsikan sedekat apa kami, tapi setidaknya gambaran-gambaran peristiwa di atas sudah cukup menginterpretasikan kawan macam apa yang kutemui pertama kali di pekan pertama ini.

Partner in crime? Yes, after Yogie, she's my true ally in my whole bachelor's life
Nimas Faradyta, cewek yang sejak maba paham banget sama kisah kasih dan kisruh dari si #KotakAjaib, sampai-sampai di inner circle-nya yang lain dia mendapatkan label sebagai "Sahabat Kotak". Hahahaha, sampai ketawa sendiri ketika kudengar ceritanya bagaimana mendapatkan label semacam itu. Tak hanya kisah-kisah biasa yang kami bagikan, bahkan cerita kontroversial masing-masing yang belum layak publish pun kami sudah saling tahu duluan.

Dulu di angkatan kami sempat mendapatkan labelling cinlok terselubung, yang jelas-jelas kami paham aturannya: kami sudah punya pasangan masing-masing. Dan partner in crime shall be partner in crime, sampai akhir, sampai kami telah memilih jalan hidup masing-masing tepat di bulan ini: AGUSTUS 2017. Nimas yang akan segera menikah di 10 September nanti, dan juga aku yang telah mendeklarasikan keseriusan dengan seseorang asal Depok yang pada seri SVE17 kali ini juga akan sedikit aku ceritakan (mungkin).

Lalu, seperti Yogie tadi, pertanyaannya sama: hubungan seperti apa yang terjalin di antara kalian?

"Zha, nitip FRS-an ya! Kamu ambil kelas apapun aku ikut. Aku percaya lah sama pilihanmu."
"Nims, aku telat masuk kelas nih, bawain tasku dari sekre HMMT ke kelas dulu dong!"
"Staf-stafmu ke mana hei? Kok lama nggak kelihatan rapat? Bagi tugas yuk!"
"Kamu semester pertama yang cerewet ya, aku ntar gantian yang semester selanjutnya, biar staf-staf nggak bosen diomelin sama satu orang aja."
"Eh Zha, masa' iya kamu dikira blablablabla sama mereka lho!"
"Kemarin pas aku lewat ada yang ngomongin kamu kaya gini coba..."
"Mau dibawain apa nih? Aku lagi keluar lho!"
"Yuk anter ke toko buku! Ada yang mau aku cari nih..."
"Nih, buat kamu. Aku sengaja nggak bilang kalau nyari buku ini buat kukasih ke kamu sejak awal."
"Gimana persiapannya? 'mas'mu udah kelar kerjaan luar pulaunya?
"Tira udah kamu hubungin belum, Zha?"

Dan masih banyak lagi percakapan-percakapan kami yang ketika di-reveal semuanya akan menghantui hidup kalian (para pembaca) selamanya, karena memang terlalu banyak hal-hal kontroversialnya. Dan lagi, nantinya menjadi tak private lagi di antara kami.

Hmm, setidaknya seperti itulah gambaran hubungan macam apa yang sedang kami jalani sampai saat ini. Serupa dengan Yogie tadi: hal semacam ini telah berlangsung selama LIMA TAHUN.

Dan kata orang, kalau persahabatan itu sudah berlangsung lebih dari 7 tahun, akan langgeng dan will be endless. Dan, langkah kita (Yogie, Nimas, dan aku) tinggal membuktikannya dua tahun lagi menjalani Long Distance Friendship semacam ini, sebelum pada akhirnya akan jadi endless.

Udah, cuma dua aja nih yang dijelasin?

Oh iya, ada lagi sih satu. Kalau yang ini mungkin bisa dibilang kita nggak deket-deket buanget yang ke mana-mana nempel kaya perangko gitu. Tapi setidaknya cukup lah untuk dideskripsikan sebagai kawan lama yang cukup dekat. Dan tanpa sengaja kami bertemu (masih dalam suasana SVE17 dengan tema silaturrahim) di pekan pertama ini.

Kalau yang ini udah pernah aku deskripsikan di akun instagram sih
Namanya Fadhila Avionela, dia ini salah satu saksi hidup yang sempat mengetahui seberapa "semampai"-nya aku waktu SMP. Dia juga sempat jadi partner organisasi selama aku jadi ketua OSIS SMP Negeri 1 Bojonegoro dengan tinggi di bawah rata-rata (waktu itu lebih tinggi dia). Dulu potongannya mulai rambut pendek ala-ala Dora sampai agak panjangan, terus memutuskan pakai kerudung sejak SMA.

"Ozhaaaaa, keluar dong!!!"

setidaknya itu kalimat yang pernah terlontar dari dia pas main ke rumahku bareng Janice pas SMP untuk pertama kalinya. Dan mengapa itu yang kutulis di sini? Karena kalimat itulah yang diingat mamaku sampai sekarang.

Sejak dulu sama saja, kalau udah ketemu obrolannya ngalor ngidul sampai lupa waktu. Bahkan saat di foto ini pun kami baru saja menyelesaikan perhelatan akbar ghibah ngobrol selama 5 jam nonstop. Entah yang tentang nostalgia masa SMP-SMA lah, tentang setan mantan lah, kehidupan masa kuliahnya, juga tentang next step yang sedang akan ia jalani. Disadari atau tidak memang secara tak langsung kami sering kontak-kontakan meski kondisinya aku sedang di Taiwan dan dia di Indonesia, entah via chat Line maupun DM instagram. Anyway, selamat untuk jenjang karir pekerjaan barumu ya! Semoga lekas menemukan pengganti dari si buluk dan pendek (ini aku mengutip kata-katamu juga lho ya, jadi jangan dikomplain, wkwkwk).

EPILOG
Cukup ya untuk spin off kali ini, doakan saja penulis ada mood tambahan untuk melanjutkan cerita dari series SVE17 sebelum pekan ini berakhir. Karena ternyata sepulang liburan riset harus dan wajib sudah berjalan dengan akselerasi maksimal. Sekian, dan selamat beraktivitas!!!

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???