Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Saturday, September 10, 2016

Sholat Jumat Perdana dan Rencana Tak Terduga

PROLOG
Orang bilang pengalaman itu mahal harganya. Butuh banyak resource dan juga tenaga, baik resource dalam hal finansial maupun bantuan. Tapi manfaatnya? Hooo, jangan ditanya... Banyak!!!

    Apapun pengalaman berharganya pastikan kau ada di sana, satu hal itu yang mungkin melekat di benakku selain get lessons in everything that you do. Seperti rencana yang muncul di menjelang weekend minggu ini. Hanya berawal dari sholat Jumat bersama di sebuah masjid di daerah Long Gang (alamat lengkapnya: No. 216, Longdong Rd, Zhongli District, Taoyuan City, 320). Setiap hari Jumat komplotan Pemuda Sholeh (ini sebutanku sendiri sih) dari PPI National Central University melakukan perjalanan demi mencari ridho Illahi ke sana. Sholat Jumat di sini dimulai pukul 13.30 waktu setempat (GMT +8), sehingga kami harus berangkat menuju ke sana satu jam sebelumnya. Bertolak dari main gate NCU menggunakan bus nomor 132 kami semua menuju Zhongli Bus Taoyuan Station, setibanya di sana kami harus mengantri di line bus nomor 112 untuk menuju ke Long Gang Mosque.
    Ya, singkat cerita kami sudah berada di sana pada pukul 12.00. Dan tebak apa yang kulihat di sana? Masih sepi. Memang Islam termasuk minoritas di sini, makanya tak banyak yang beraktivitas di masjid meski Jumat adalah hari yang spesial bagi kami para lelaki muslim. Sembari menunggu Adzan berkumandang, kami melakukan berbagai aktivitas, ada yang ping pong (di depan masjid), ada yang membeli jajanan halal yang dijual di sekitar area masjid, dan ada juga yang sekedar duduk bersandar sambil merem-melek tak banyak kata (ngantuk mode: on).
    Setelahnya? Tak banyak yang dilakukan, sama saja seperti Jumatan pada umumnya, khotbah, lalu sholat, hanya saja khotbahnya dalam bahasa Mandarin. Kebayang dengerinnya gimana? Ya, kami hanya merespons jika ada ayat Al Qur'an yang dibaca atau Hadist Rasulullah SAW yang dibacakan (itu pun tak maksimal, karena memang juga masih berusaha terus belajar maknanya).

Penampakan bagian depan Masjid Long Gang yang berdiri sejak 1964 itu
Suasana sebelum Khotbah Jumat
     Oke, berlanjut...
   Setelah melaksanakan sholat Jumat kami keluar gedung masjid untuk mengantri mengambil konsumsi berupa kudapan ringan dan makn berat. Jadi di masjid di sini memiliki kebiasaan setiap sholat Jumat, ta'mir membagikan makanan gratis kepada pengunjung masjid baik yang ikut sholat maupun tidak, baik lelaki ataupun perempuan. Menu yang dibagikan ada semangkuk penuh mie kuah (ini lebih dari seporsi mie instant sebungkus) dengan sentuhan topping acar (rasanya sangat masam) dan juga teh susu (ada yang bilang teh tarik) dan juga roti bolu, serta kurma.
    Setelah makan kami (mahasiswa Indonesia) semua berpisah-pisah, ada yang ke pasar tradisional dekat masjid untuk membeli kebutuhan penyandang kehidupan. Atau ada yang langsung menyeberangi jalan dan menuju area parkiran dekat masjid, ke Warung Wati. Warung inilah yang juga menyelamatkan perut mahasiswa Indonesia chapter NCU dengan menyediakan jasa katering tiap Rabu (selain ada lagi katering Bu Hasanah tiap hari Senin). Di sana bisa ditemu mbak Wati bersama suaminya (orang Thailand katanya), yang otomatis muslim, dan menyediakan masakan halal dengan cita rasa Indonesia.

"Wah, aku kangen rek karo iki!" ujar pak Tri sembari mengambil kotak teh botol S*sro dari kulkas warung mbak Wati.

Percakapan-percakapan semacam:
"Mbak, aku bungkus ayam sama nasi ya."
"Aku lauk aja, rendang daging ya mbak."
"Saya ricebox campur (ini-itu, sambil menunjuk) ya, mbak."
yang terjadi di sana.
Bahagia rasanya menemukan oasis kehidupan ke-Indonesia-an di sini, terima kasih mbak Wati...

    Oke, setelahnya apa?
   Kita berjalan lagi kembali menuju depan masjid (pertigaan jalan menuju pasar). Menunggu bus datang untuk menuju ke tempat rutin yang akan disinggahi selanjutnya, RT Mart. RT Mart tak jauh berbeda seperti supermarket di Indonesia, kita bisa menemukan barang-barang dari mulai alat mandi, elektronik, alat tidur, bumbu masakan, makanan beku, dll. Satu pelajaran penting yang didapat saat mengunjungi RT Mart adalah, beli barang-barang urgent yang murah dan "dibutuhkan", jangan kalap! Dan lagi, berhati-hati dengan ingredient bertuliskan: 豬肉 (pinyin: Zhūròu) yang artinya pork, di mana ròu artinya daging. Oke, selalu awas!!! Meski masih ada "konsep bismillah".

    Bus ke arah terminal bus Zhongli melalui jalan yang berjajar toko-toko kelontong yang menjajakan makanan dan minuman instant. Salah satu andalan kami (para mahasiswa Indonesia, bahkan dari generasi sebelum 2003an) adalah RJ Mart. RJ Mart memiliki ciri kantong plastik berwarna kuning dan gratis (di RT Mart, satu kantong plastik berharga NT$ 3). Di sini kita dapat menemukan makanan-makanan Indonesia, seperti Ind*mie (NT$ 7), kecap *BC, sambal Ind*food, Energ*n, dll. Harganya tak terlalu jauh terpaut dengan Indonesia, ya karena memang pemiliknya adalah orang Filipina (yang menurut konsep cocoklogiku, pasti punya link dengan Indonesia sehingga bisa memangkas pembengkakan biaya).

    Hari itu hujan, kami (mahasiswa baru NCU) menggunakan payung untuk pertama kalinya.
"Kok payungmu unyu gitu ada gambarnya?" ujar seseorang.
"Gimana lagi, kitanya ga tahu, ditunjukin penjualnya yang anti badai coraknya gitu. Yaudah ambil, toh fungsinya sama..." ujarku singkat.
"Kontras aja sama brewoknya, mas."
Hiks, oke deh...

   Tiba di Zhongli Bus Station sembari menunggu bus, kami berbincang tentang banyak hal. Kebetulan di sana ada manusia yang merasa cocok (setidaknya di awal ini) untuk sharing dan (kadang) curhat. Ada bapak dari satu orang putra (berumur 1,5 tahun) asal Mataram yang sudah sejak SMA tinggal di Malang, lalu mas Maystya si alumni Universitas Brawijaya, dan tentu saja beberapa orang lain seperti pak ketua PPI periode ini, mas Yoga dan mas Wibhi sebagai pasangannya. Di moment chit chat inilah keluar satu statement tak terduga,
"Yaudah, yuk besok ke Taipei, sekalian jalan-jalan sebelum masuk kuliah besok Senin..."
Berpijak dari situlah rencana keesokan harinya dimulai. Tentunya dengan topik "khusus" off the record yang tak perlu disebutkan di sini.
Lalu?

Kami pulang dan kembali ke dorm masing-masing...

EPILOG
Ini masih awal...

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???