Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Tuesday, July 15, 2014

Mencintai sang Maha Cinta dengan Mencintaimu dalam Diam (1435 part 2)

Prolog
   Tak butuh hanya sekedar kata-kata untuk mencintai, ada banyak yang harus dilakukan. Kau harus mengucapkan dua kalimat syahadat, kau harus sholat, zakat, puasa, dan bahkan haji. Itu semua jika kau lakukan dengan sungguh-sungguh, akan menjadi bukti konkret bahwa kau mencintaiNya.

   Malam itu kau sengaja tak tidur cepat, memikirkan apa-apa yang menjadi segala gundah dalam hatimu. Pikirmu jauh menerawang, sekilas kau terpikir dengan Program Kreativitas Mahasiswamu yang belum banyak tersentuh akibat kau terlalu menomor satukan akademikmu, praktikummu, dan segala kesibukan kuliahmu. Ya, jelas kau nomor satukan itu semua karena memang itulah amanah yang orang tuamu titipkan di pundakmu. Tapi beralih dari pemikiran itu kau kembali memikirkan dia, seseorang yang saat saat ini menjadikan makanmu semakin lahap dan tidurmu semakin nyenyak. Terkadang sedikit merasa lucu dengan kata-kata yang kau tulis untuk menggambarkan sesuatu tentang perasaan. Tapi memang selalu begitulah caramu menggambarkannya.
   Kau memikirkan masa depan, jauh sekali kedepan. Saat dimana bayangan yang sama tentang hidup bahagiamu pernah kau bayangkan bersama wanita yang dulu pernah mengisi hari-harimu. Kau menggelengkan kepala tanda bahwa kau tak mau memikirkannya terlalu jauh. Ya, dia mungkin berhasil membuatmu tersihir dengan "rasa nyaman"mu dengannya saat ini, tapi tak ingatkah dirimu tentang apa yang kau tulis baru-baru ini? Menaruh hati pada sang Maha Pembolak-balik Hati adalah hal terbaik yang bisa kau lakukan jika memang berurusan dengan hal pelik yang bernama cinta, yang sumbernya tentu saja adalah makhluk terindah bernama wanita.
   Wanita hanyalah bagian dari hidup setiap lelaki, dia membawa satu tulang rusukmu yang hilang. Wanita menjadi bagian dari dirimu yang memang hilang saat ini, yang hingga saatnya nanti siap untuk menyatu denganmu dan mengisi kekosongan dan kehampaan yang memang kau rasakan saat ini. Belum tentu jika wanita yang dekat padamu saat ini adalah tulang rusukmu. Belum tentu juga apa yang menjadi sumber "kenyamanan"mu saat ini akan menjadi sumber kasih sayang dan menjadi wanita yang mampu memberikan belai lembut kasih sayang pada anak-anakmu kelak. Mungkin  tulisan ini intinya masih sama dengan apa yang kau tulis baru-baru ini, hanya saja sudut pandangnya saja yang berbeda.
   Jika kau terus berpikir gundah tentang siapapun yang akan menemanimu hingga akhir hidup kelak, sepertinya itu tak akan pernah ada gunanya. Karena di dalam ayat Allah SWT pun telah tegas menyatakan bahwa:

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah"
(QS. Adz Dzariyaat:49)

jadi tak ada alasan lagi untukmu terlalu mencintai, ataupun terlalu sibuk memikirkan "nyaman"mu dengan dia. Dia hanyalah makhluk yang mungkin hanya Allah SWT kirimkan untukmu saat ini, bagaimana dengan nanti? Dan mungkin juga memang dia adalah jodohmu kelak, siapa yang tahu? Banyak jalan dariNya untuk mempertemukan dua hati.

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir"
(QS. Ar-Ruum:21)

   Pernah melihat ayat tersebut? Ya, kau sering membacanya pada undangan-undangan pernikahan. Memang benar dan tepat jika ayat itu ditujukan pada dua sejoli yang sedang kasmaran, dan secara lahiriah dan batiniah siap untuk menghalalkan hubungan mereka di bawah ijab qabul atas namaNya untuk membina bahtera rumah tangga. Lalu apa hubungannya ayat tersebut denganmu? Atau dengan single-single yang lain? Itu merupakan sebuah ketetapan Allah SWT untuk para manusia yang mau dan mampu berpikir lebih tentang hidup. Rasa tenteram, atau yang saat ini kau rasakan dengan terjemahan rasa "nyaman"mu dengan dia adalah memang kodrat yang diberikan oleh Allah SWT untuk manusia. Untuk itulah kau pernah bilang bahwa merugilah bagi orang-orang yang tak mau dan tak mampu merasakan cinta dalam hatinya. Karena cinta itu nikmat dan karunia terindah yang Allah SWT berikan untuk makhluk-makhluknya di bumi ini. Termasuk "rasa kasih dan sayang" yang dimaksud dalam ayat itu pun merujuk pada sebuah nikmat rasa cinta yang Allah SWT karuniakan untukmu, untuk memiliki rasa sayang kepadanya. Tapi apakah harus rasa sayang ini berujung pada hubungan temporer yang biasa disebut pacaran? Yang dulu pun sempat kau lakukan, dan burujung pada setumpuk kekecewaan dan sempat menyesal pernah merasakan cinta.
   Itulah mengapa kau memilih jalan lain sekarang. Tanpa harus memiliki "status" pacar yang tak abadi, lalu membina hubungan tak halal yang fana' dan tak bertahan lama, kau memilih untuk mencintainya dalam diam. Ya, kau memang telah mengutarakan rasamu padanya, hanya sebatas mengutarakan. Dan tanpa menuntut untuk menjadi apapun, apalagi bagian dari hari-harinya "untuk saat ini". Ujung rasa "nyaman" dan sayang ini biarlah Allah SWT yang menentukan harus bermuara kemana. Karena memang banyak jalan dariNya untuk mempertemukan dua hati.
   Yang bisa kau lakukan hanyalah mengakuinya bahwa kau merasa "nyaman" dengannya, tetap menjaga silaturrahmi, dan terus berdoa, "jika memang dia yang terbaik bagimu jadikanlah dia jodohmu, dan jika tidak berikanlah yang lebih baik dari dirinya." Cukup hanya itu, cinta itu indah dalam diam, mencintai yang Maha Cinta itu jauh lebih indah daripada hanya sekedar mencintai makhluknya, dan menaruh hati pada sang Maha Pembolak-balik Hati itu akan sangat indah karena kau tak akan pernah tahu kejutan apa yang Allah SWT siapkan untuk dirimu, pendamping hidupmu kelak, dan hadiah untuk akhiratmu untuk kesabaran dan ke"diam"an cintamu padaNya untuk meraih"nya" dalam ridhaNya.

Epilog
   Demikian juga dengan mencintainya dalam diam untuk meraih ridhaNya, kaupun harus mendiamkan dirimu saat kau mengungkapkan rasa sayangmu padaNya. Layaknya tangan kiri yang tak perlu tahu ketika tangan kanan memberi, beribadahlah dan ungkapkanlah rasa sayang dan cintamu padaNya tanpa harus orang lain tahu dan menganggapmu telah riya' di matanya.

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???