Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Thursday, July 17, 2014

Karena Kehilangan Arah Bukanlah Tersesat (1435 part 4)

Prolog
   Kau pernah berlari begitu jauh, bahkan telah menumbuhkan sayap dan siap terbang. Terbayang bagaimana tahap kesiapannya? Yes, almost 90%. But, Allah SWT said, "Not this one, dear." Dan kau terlempar jauh dari harapanmu di awal.

   Mungkin beberapa orang pernah merasakan kecewa? Kau bilang pasti, karena memang manusia memiliki paket kekecewaan tersendiri dalam hidupnya. Yang berada satu kotak bersama sebungkus kegagalan. Dan hal itu tak menjadi masalah. Menurut KBBI, gagal berarti tidak berhasil, dan tidak tercapai (maksudnya). Lalu apa? Tak apa, hanya ingin sedikit mengulas saja bahwa gagal pun tercatat di dalam kamus, baik yang berbahasa Indonesia maupun bahasa lainnya (silakan cari sendiri untuk terjemahan bahasa lainnya). Tapi gagal tak berarti apa-apa bagi orang yang mau terus berjuang dan bangkit dari jatuhnya. Gagal di dunia tak menjadikanmu rendah di mataNya, justru jika kau bisa selalu berusaha pascagagal, itu tandanya kau mengalami peningkatan level ujian yang Dia berikan. Terbayang kan jika kau mengalami beberapa kali gagal dan bangkit, lalu berhasil, lalu gagal lagi, dan selanjutnya berhasil lagi berulang-ulang, sudah berapa level ujianmu dariNya? Itu simplenya jika menghadapi kegagalan.
   Seperti yang tertuang dalam firmanNya:

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,"
dan
"sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
(QS. Al Insyrah:5-6)

telah begitu jelas menyatakan bahwa di dalam setiap kesulitan, selalu ada kemudahan. Dan saking pentingnya perasaan terjamin bahwa "setelah kesulitan akan selalu ada kemudahan" untuk manusia, Allah SWT pun menegaskanNya dua kali dalam surat Al Insyrah. Apa artinya? Bahwa manusia adalah makhluk yang harus selalu berjuang, sejak belum terbentuk hingga akhir hayatnya, dan sejak sperma masih harus berlomba menjangkau sel telur, hingga tanah makam telah memendam tubuhnya.
   Dan baru hari kemarin kau mendengar berbagai macam cerita, entah itu dari saluran telepon, sms, beranda facebook, timeline twitter, dan dimanapun yang bisa kau lihat dan dengar. Cerita itu ada yang mengungkapkan rasa bahagia, ada yang sedih, ada yang gembira dan puas, ada yang kecewa. Sungguh suatu hal yang biasa jika hari di mana hasil Seleksi Penerimaan Mahasiswa (ataupun juga Siswa) Baru diumumkan. Ada yang bahagia karena pilihan pertamanya tembus, ada yang pasrah dengan hasil apapun yang diperolehnya asalkan bisa melanjutkan studi, dan ada yang kecewa hingga bersumpah serapah karena sekali lagi, kegagalan.
   Apa sih yang salah sengan gagal? Dan apa yang salah dengan merestart cita-cita? Karena menurut Charles Xavier di dalam film X-Men: Days of the Future Past, "satu-satunya hal yang bisa terus menguatkan manusia dalam kelemahan, menyembuhkan sakit tanpa harus melawan, dan menghidupkan manusia dalam kehidupan yang sebenarnya adalah HARAPAN." Ya, dan itu memang benar. Kegagalan membuatmu tersungkur, tapi ingat juga kata Mario Teguh, "saat-saat kamu tersungkur adalah saat terbaikmu untuk bersujud," dan itu benar. Saat terbaik kamu mendekatkan diri dengan Allah SWT untuk menguatkan HARAPAN adalah di saat kamu gagal. Meskipun tanpa harus menutup kemungkinan bahwa di saat kau berhasil dan bahagia pun kau tak boleh lupa denganNya. Dengan gagal kau bisa me-reka ulang langkah-langkah apa yang membuatmu gagal, dengan gagal kau bisa memulai lagi kemungkinan jalan hidup yang selama ini kau kesampingkan, dan dengan gagal kau semakin bisa dewasa dan berpengalaman. Karena tak bisa dipungkiri,"Dalam melakukan suatu pilihan dan pertimbangan, otak pun perlu melakukan berbagai macam eksperimen," seperti yang tertulis di salah satu halaman buku Born to Believe (A. Newberg & M. Waldman, 2013), dan kegagalan adalah eksperimen terbaik yang bisa semakin membuat otak belajar. Yang secara tak langsung jika otak belajar, kaupun belajar dari kesalahan yang telah menyebabkanmu gagal.
   Di sisi lain, kegagalan itu sejatinya hanyalah istilah semu. Yang manusia ciptakan untuk melabeli diri mereka atau mungkin orang lain jika mereka tidak mampu melampaui target dan hipotesis yang telah mereka buat. Jadi kesimpulannya? Gagal itu bukan apa-apa, dan bahkan tak berarti apa-apa. Jika target pada rencana A tak berhasil masih ada 25 alfabet lagi kok yang bisa digunakan sebagai nama rencana yang akan dibuat. Kalau hipotesis yang dibuat tidak menjadi nyata saat percobaan telah berlangsung dan hasil telah didapat, anggap saja hipotesismu yang salah, bukan hasil akhirmu yang gagal. Ya, mungkin sesimple itulah kau bisa bicara tentang mengubah mindset positif tentang gagal. Tapi apakah mudah melakukan itu semua? Tergantung di posisi mana kau berada, dan tergantung pada kondisi apa kau ditempatkan. Semuanya relatif, tidak munafik jika kaupun sampai sekarang masih sulit untuk mengimplementasikannya, meskipun setidaknya sudah sering dan bahkan selalu mencoba. Tapi memang semudah itulah menganggap positif sebuah kegagalan.

   "Hanya karena seseorang tersandung dan kehilangan arah, bukan berarti dia tersesat selamanya."

   Menurutmu, kata-kata itu bermakna sangat dalam. Yang sekali lagi kau mengutipnya dari percakapan di dalam film X-Men: Days of the Future Past. Hanya karena Arah Takdir sang Jarum tak Selalu ke dalam Vena,bukan berarti kau gagal sepenuhnya. Dan hanya karena kau tersandung di pilihan pertamamu dulu lalu kehilangan arah untuk menjadi seorang awak medis, bukan berarti kau "tersesat" di dalam dunia Materials and Metallurgical Engineering. Karena dengan "tersesat"mu inilah kau menemukan hal baru, hal yang sebenarnya kau cari tetapi tak sempat terpikirkan dan terhipotesiskan sebelumnya. Memang seharusnya inilah duniamu, yang jika dilihat lebih jauh lagi, dari mulai fundamen Fisik dan Kimia telah familiar kau temui dan cintai. Ya, mungkin itulah sedikit gambaran tentang implementasi menyikapi kegagalan. Yang kau kira saat kau menjadi awak medis masa depanmu akan "sangat amat" terjamin, ternyata saat kau "tersesat" di sini dan wawasanmu terbuka dengan betapa luasnya ranah bidangmu ini, kau merasa "sangat amat" beruntung telah "tersesat" di sini.
   Tanpa sedikitpun berniat sombong, tinggi hati, ataupun juga "sok" menggurui, tulisan ini kau persembahkan untuk seluruh calon mahasiswa (atau juga siswa) yang sedang bingung dan gundah mencari masa depannya. Bahwa "Allah terkadang tidak memberikan apa yang kalian INGINkan, melainkan selalu memberikan apa yang kalian BUTUHkan." Can you analyze about the difference betweet WANT and NEED? Maka, jawaban dari pertanyaan itulah yang akan menuntunmu untuk senantiasa positif thinking padaNya, dengan nasib yang sedang kau jalani, dan itulah cara satu-satunya untuk mendamaikan perjalanan hidupmu.

Epilog
   Meski Allah SWT "melemparkan"mu jauh dari harapan dan hipotesis awalmu, setidaknya kau masih bisa tetap menjalani hidupmu saat ini. Kau tetap bisa berkiprah di duniamu yang sekarang. Bahkan mungkin bisa berbuat "lebih banyak" daripada yang kau bayangkan. Itulah nasib, dan itulah kekuatan takdirNya, karena dengan "Kun Faya Kun", yang ingin Dia jadikan maka jadilah.

2 comments:

  1. Berarti apakah bisa dikatakan bahwa setelah datangnya kegagalan untuk bangkit atau tidak itu sebuah pilihan dan bukan takdir?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepenuhnya untuk bangkit atau tidak itu pilihan. Bukankah "yang bisa mengubah nasib suatu kaum adalah kaum itu sendiri"?

      Delete

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???