Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Saturday, May 31, 2014

Transportasi Indonesia? "Yuk, meluangkan waktu"

Prolog
   Pagi itu (Jumat, 30/5) kau bangun terlalu awal, ya sebelum adzan shubuh berkumandang. Karena memang bisa dibilang kau tidur lebih awal, pukul 23.00 WIB. Usai sholat shubuh, kau kembali melanjutkan aktivitas pasif yang telah kau lakukan pasca pukul sebelas malam kemarin. Karena memang seharusnya hari ini hari libur, akan tetapi kau mencoba meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu, hingga akhirnya...

   Ada yang berbeda saat kau mandi sekitar pukul tujuh lewat lima menit. Bukan perasaan takut terlambat seperti Jumat biasanya, karena kuliah yang kau jalani hari ini bukan kuliah wajib Ekonomi Teknik dari bapak Budi Agung Kurniawan, akan tetapi kuliah umum tentang Transportasi yang akan dibawakan oleh keynote speaker dari luar ITS. Kau mengendarai motormu dengan santai dan tak tergesa-gesa, karena kau sudah hapal sekali bahwa acara seperti ini tak akan tepat waktu sesuai jadwal yang tertera. Dan ternyata benar, kau tiba di sana pukul 07.20 WIB dan Graha Sepuluh Nopember ITS masih lengang. Kau duduk di barisan kawan-kawan dan adik-adik Material. Tak ada yang spesial, keynote speakernya hanya Wakil Menteri Perhubungan RI, bapak Bambang Susantono dan Direktur PT. Dirgantara Indonesia, bapak Ali Syahbana. Kuliah umum yang memang merupakan momentum pembukaan Young Engineers and Scientist Summit 2014 ini tak ingin kau lewatkan begitu saja. Karena banyak sekali ilmu yang seharusnya dapat kau ambil dan kau dalami dalam setiap kegiatan, maka kau keluarkan senjata-senjata pamungkasmu, notebook dan pulpen.
   Pak Bambang Susantono mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan kuliahnya tentang transportasi Indonesia secara umum. Tak usah ditanya pukul berapa mulainya, yang pasti tidak tepat waktu. Beliau mengawali penjelasannya mengenai buku karangannya tentang Transportasi Indonesia yang berjudul TRANSPORTVOLUTION dan buku lain yang kaupun tak ingat pasti apa judulnya, yang pasti diawali dengan kata "1001 Wajah Transportasi..."
   Mungkin pengenalan judul buku tersebut adalah prolognya, akan tetapi itulah yang membuatmu penasaran dengan apa isi buku itu. Oke, lupakan sejenak tentangmu dan keinginanmu akan buku itu.
Penjelasan awal adalah tentang Konektivitas yang menurut pak Bambang dapat dibagi menjadi tiga bagian. Dari yang tersempit mungkin dapat kau simpulkan sebagai berikut:
1. Konektivitas lokal (dalam suatu kota)
2. Konektivitas regional (antarkota dan pulau yang berdekatan)
3. Konektivitas nasional (antarpulau di Indonesia)
   Dan selanjutnya beliau juga menjelaskan tentang transportasi sebagai peran dalam pemerataan ekonomi dan pemerataan keadilan bagi masyarakat. Mengapa tidak? Dengan transportasi logistik dan sirkulasi jual beli berlangsung. Dengan transportasi jarak yang dulu mustahil untuk dicapai secara cepat, sekarang menjadi bukan lagi permasalahan.
   Permasalahan transportasi di Indonesia tidaklah sama dengan permasalahan transportasi di negara-negara continental yang mayoritas adalah daratan (contohnya Amerika, Australia, dan lainnya). Indonesia adalah negara kepulauan yang total luas daratannya (yang berupa pulau-pulau) adalah sekitar 1,9 juta km per square dan total luas wilayah lautnya adalah sekitar 5,8 juta km per square. Untuk itu perlu adanya integrasi dari setiap bidang transportasi untuk menjangkau sekitar 13466 pulau di Indonesia, baik melalui jalan darat (termasuk kereta api), jalan laut (nautical highway), maupun jalan udara. Akan tetapi sejauh ini nyatanya, di Indonesia baru tersedia sekitar 237 bandara di Indonesia yang rencananya akan menjadi sekitar 299 bandara di tahun 2020 nanti. Selanjutnya hanya ada 2392 pelabuhan di Indonesia, dengan jumlah kapal yang beroperasi hanyalah sekitar 267 buah dengan 62 diantaranya adalah kapal perintis. Dimana kapal perintis adalah kapal non komersial yang gunanya adalah untuk membuka akses-akses transportasi untuk daerah-daerah terpencil. Selanjutnya adalah kereta api, dimana fokusan dinas perhubungan saat ini adalah baru di sebagian besar pulau Jawa, sebagian kecil Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dan kedepannya akan ada pengembangan perkereta apian yang akan memiliki nama proyek trans Kalimantan, trans Sulawesi, dan trans Sumatera. Bukan tentang gengsi atau apa, karena memang hal itu yang menjadi kebutuhan masyarakat kedepannya.
   Selain itu pak Bambang juga menjelaskan tentang beberapa Global Mega Trends, diantaranya:
1. Perubahan Ekonomi Global yang mana akan terjadi lagi pengulangan sejarah bahwa Asia akan kembali menjadi pusat ekonomi dunia. Tentunya hal tersebut akan memicu kebutuhan transportasi yang juga meningkat.
2. Global warming juga turut memberikan jalan bagi perkembangan transportasi, utamanya bagian armada maritim. Karena dengan mencairnya es di kutub utara, maka jalur laut juga semakin terbuka lebar.
3. Adanya peningkatan pertumbuhan penduduk yang tinggi juga menyebabkan adanya peningkatan dalam permintaan serta kebutuhan transportasi yang harus semakin baik. Di sini dapat disimpulkan juga untuk mengurangi kemacetan akibat transportasi pribadi, maka perlu adanya revitalisasi di dalam sistem kendaraan umum. Dengan cara:
  a. Pengurangan atau penyempitan jalur kendaraan bermotor (bukan malah menambah seperti yang terjadi saat ini), dan melebarkan jalur pejalan kaki maupun pengendara sepeda angin.
  b. Sehingga interaksi sosial juga akan semakin meningkat.
4. Perubahan kebudayaan dan gaya hidup juga mendorong perubahan-perubahan dan inovasi di bidang transportasi. Seperti halnya dunia IT yang semakin berkembang, maka terciptalah berbagai macam perangkat yang dapat digunakan untuk tracking system sebagai alat kemudahan di sistem transportasi masa depan.
   Dan mungkin hanya demikian penjelasan yang dapat kau catat dan kau serap dari keynote speaker pertama ini. Selanjutnya majulah seorang Direktur PT. Dirgantara Indonesia (DI), bapak Ali Syahbana. Yang sebelum memulai pemaparannya mengenai pesawat terbang, beliau mengklaim diri bahwa PT. DI adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mampu merancang dan membuat pesawat terbang. Memang benar perusahaan peninggalan bapak Dirgantara kita, bapak Habibie, ini telah membuktikan eksistensinya dengan produksi pesawat N250nya dulu dan sempat menggegerkan seantero rakyat Indonesia. Sampai pada akhirnya di krisis moneter perusahaan ini sempat hampir collapse dan harus berjuang mati-matian untuk berdiri tanpa bantuan dana pemerintah. Hingga akhirnya sekarang bisa berdiri lagi dengan memiliki produk unggulan berupa pesawat terbang (saat ini sedang merancang pesawat penumpang khusus N219) dan helikopter. Produk-produk tersebut dipasarkan di dalam negeri dan ada beberapa yang diekspor. Pak Ali memaparkan bahwa di dalam pembuatan pesawat terbang tak ubahnya dengan bekerja dalam sebuah tim, dituntut harus solid, mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang demi mendapatkan produk yang tak biasa. Dan pemaparan beliau ditutup dengan sebuah pernyataan unik menurutmu, "Scientist adalah orang-orang pencetus teori, dan engineers adalah orang-orang pemimpi yang menggabungkan teori dengan khayalan serta diwujudkan dalam suatu produk unggulan, apapun itu."
   Kuliah umum pun berakhir, akan tetapi pertanyaan tentang bidang yag sedang kau tekuni di jurusan ini membuat dirimu penasaram dan menanyakan tentang pesawat terbang dengan sudut pandang yang lain, yaitu hulu. Hulu yang dimaksud di sini adalah sebuah proses pembuatan pesawat terbang. Dimana yang kau tanyakan adalah tentang langkah strategis seperti apa yang dilakukan PT. Dirgantara Indonesia dalam melakukan pengembangan di bidang kedirgantaraan tetapi juga sekaligus berkorelasi dengan bidang pertambangan Indonesia (mungkin jika diperjelas adalah dengan adanya UU Minerba saat ini). Jujur jawaban yang ingin kau terima adalah bagaimana bapak Ali membahas pesawat terbang dimulai dari bahan baku, baik dari segi pembelian produk bahan bakunya (entah itu produk dalam negeri atau produk impor). Akan tetapi hal itu sama sekali tidak dijawab dengan gamblang oleh beliau. Dan hingga akhir sesi pun kau masih penasaran dan berharap mendapatkan email resmi dari bapak Ali Syahbana dan pak Bambang Susantono untuk menggali lebih dalam apa yang belum sempat terungkapkan dalam pertanyaan maupun untuk menanyakan kembali apa yang belum terjawab.

Epilog
   Sekali lagi rasa penasaran tentang "ilmu" itu muncul. Persis seperti saat dirimu mencoba untuk menuruti kata hati agar tidak menyukai pelatihan, akan tetapi rasa penasaran membawamu dari mulai LKMM pra TD X hingga sekarang kau menjadi alumni LKMM TM XIII dan PJTL VI. Karena sebuah pembelajaran itu muncul ketika kau merasa tak tahu. Dan ketidaktahuan itu muncul ketika kau mempelajari "lebih" tentang sesuatu, lebih mengerti tentang hal itu, dan karena kehausanmu tentang ilmu pengetahuan membuatmu merasa semakin belum mengetahui apa-apa.

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???