Hadiah dari Momentum di Masa Transisi

     Ada sebuah anggapan yang menyatakan bahwa seseorang yang belum pernah gagal tak akan pernah bisa benar-benar merasakan keberhasilan yang telah diraihnya. Itulah yang saat ini sedang direnungkan oleh seseorang dengan jemari yang terus bergerak diatas tuts keyboard laptop mengetikkan kata-kata sebagai wujud introspeksi dirinya. Tergerak dengan sebuah anggapan itu, dia mulai mengingat kembali masa-masa sulitnya beberapa bulan yang lalu, yang baru benar-benar ia rasakan beberapa hari yang lalu. Ada banyak cerita yang tersimpan rapi di dalam benaknya. Mulai dari sebuah persepsi yang salah tentang apa yang ia jalani, hingga pertemuannya dengan beberapa orang yang mungkin ia anggap sepemikiran dengannya. Tanpa ia sadari, bahwa sebenarnya jalan mereka dan dirinya berbeda. Sangat jauh berbeda, tapi sudahlah, tak penting lagi membahas orang lain. Hanya ada aku dan pemikiranku di sini. Banyak pemikiranku yang pernah tertuang di sini, di blog ini. Samar-samar aku coba untuk mengingat catatan harianku. Kutemukan lagi pemikiranku yang dulu, saat posisiku masih menjadi seorang obyek labil yang haus akan penjelasan dan kebenaran. Dan itulah awal masalahku, aku ada di posisi yang sulit karena hal itu, karena tulisanku. Meski sekarang aku sadar, bahwa apa yang pernah kutulis dulu adalah sebuah pandangan awam dari sebuah proses transisi.

      Mungkin kalian akan menganggapku seseorang yang tak berprinsip, tapi saat itu kalian ucapkan langsung padaku, aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Karena apapun yang kalian ucapkan, telah jelas dan gamblang tersampaikan oleh pengertian yang diberikan oleh guru besarku. Seseorang yang dengan sabar memberikanku pengertian tentang apa itu proses transisi, di saat aku salah pun, beliau tetap sabar membimbingku untuk keluar dari masalahku. Seorang ayah yang baik memang.

   Tapi kembali lagi pada sebuah anggapan, memang anggapan itu tak akan pernah berhenti menjadi anggapan sebelum adanya penjelasan tentang kebenaran yang terjadi. Dan itulah yang kubutuhkan dulu, dan bisa aku dapatkan saat ini, sekali lagi yang kumaksud adalah "penjelasan". Aku pernah menjalani hal ini sebelumnya, hal yang sama persis seperti ini. Hanya mungkin bentuknya saja yang berbeda. Setelah aku berada di dalamnya, sebuah sistem kompleks yang sangat menarik untuk digali. Aku kesampingkan rasa maluku untuk berpikir ulang, sebuah keparalelan pemikiran tentang apa yang pernah aku rasakan dulu, jauh sebelum aku menjalani proses ini. Aku salah jika melakukan sebuah penilaian saat aku belum tahu apa yang ada dibalik sesuatu yang hanya tampak dari luar. Ya, itulah kesalahan terbesarku.

    Oleh karenanya akan kutebus dengan sebuah keingintahuan. Akan kugali lebih dalam lagi apa yang sebenarnya terjadi. Akan kutebus segala kesalahanku dengan sebuah keyakinan bahwa inilah saatnya. Saat dimana pembelajaran bukan hanya terjadi di awal. Karena inilah masa penuh pembelajaran yang sesungguhnya.

"Selamat datang di gelapnya HMMT, dan selamat berjuang untuk menemukan cahaya di dalamnya."

- M. A. Afrianto MT12 -

"Perjuangan ini tak akan pernah berakhir karena di balik setiap perjuangan,

selalu ada keberhasilan yang akan membawamu ke dalam sebuah perjuangan baru

sebagai tugas besar yang akan selalu menantimu."

- R.F.H.H. MT14 -