Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Monday, February 25, 2013

Mungkin Aku Menulis tentangmu, kawan!

Langkahku telah sampai pada sebuah pangkal,
pangkal sebuah perjalanan panjang yang mungkin sebentar lagi berujung.
Awalnya aku merasa akan berjalan dan berakhir baik,
untuk perasaanku sajalah mungkin.
Bukan tentang siapapun dan bukan tentang apapun,
di sini aku menulis tentang diriku sendiri.
Sudah sebegitu jauhnya kah aku dengan-Mu, ya Allah?
Hingga seakan-akan aku tak lagi dapan menahannya sendirian,
sekali lagi menahannya SENDIRI.
Kuingat memang hal ini pernah kualami, beberapa tahun silam mungkin,
perasaan kecewa tentang persahabatan, tentang kepercayaan,
dan mungkin juga tentang pencarian jati diri.
Tentunya dalam masa yang tak sama seperti saat ini.
Ini adalah sebuah jenjang yang baru,
jenjang seorang insan di mana dia akan menjadi sesuatu yang beguna.
Seorang cendekia,
dengan pemikiran yang penuh dengan hal-hal baru yang mungkin jika tak dibatasi,
akan terluap dan tak terbendung.
Ya, ini kehidupan baruku, sebuah realita dan dinamika menjadi seorang CALON sarjana.
Di sini kutemukan semuanya, mulai teman, hingga sahabat, yang mungkin akan menjadi keluarga baru bagiku.
Tampak menyenangkan mungkin,
yah itu sebagian besarnya,
tapi dibalik itu semua sebuah kemunafikan pun kulihat disini,
pengkhianatan pun sering terjadi,
yang mungkin lebih menyakitkan lagi, sebuah doktrin dan pengaruh yang bisa dibilang sebuah KEBODOHAN BESAR bagi seorang teman,
kubilang dia teman, karena memang begitulah jalinan yang baru tercipta.
Begitu fluktuatif memang,
aku pun heran, sejak kapan bisa berubah.
Hanya hitungan HARI, entah memang karena BODOHnya dirimu, atau karena DOKTRIN BODOHnya yang terlalu kuat?
Sudah pernah kukatakan, bahwa lidah tak setajam pedang.
Tapi lidah mampu mengubah organ terdalam dari manusia,
perasaan dalam hati.
Kuanggap ini permainan lama yang akan kembali aku mainkan,
sejak mungkin beberapa tahun silam aku simpan dan aku taruh di dalam sedikit ruang di hati.
Hingga sedikit demi sedikit aku bisa melupakannya.
Dan sekali lagi karena DIRIMU, aku ingat tentang sebuah permainan itu.
Sebuah permainan dengan pertaruhan kepercayaan di dalam persahabatan,
yang tergadai hanya dengan seonggok kemunafikan.
Entah kau baca atau tidak, aku tak peduli.
Yang pasti, karena sebuah keBODOHan kecilmu,
dapat dipastikan, sahabatmu akan menjauh,
selamat tinggal kawan,
karena "Kaca yang retak, tak akan pernah bisa kembali memantulkan bayangan secara utuh."

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???