Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Wednesday, August 31, 2016

Suka Duka Agustus Menjelang Melang-lang

PROLOG
Hanya beberapa ratus menit lagi menjelang tanggal satu September, yang artinya kurang dari dua puluh empat jam lagi aku sudah berpindah tempat. Bergeser beberapa derajat ke arah lintang utara bumi, meski masih berada dalam satu waktu yang sama, dengan Sumbawa dan juga kota-kota di Indonesia yang menganut sistem WITA (GMT+8).

Akhir Juli 2016
Pernah kau bayangkan senganggur apa dirimu saat fase ini? Tak bisa dibayangkan, karena memang tak menganggur. Pasca pengurusan berkas yudisium yang harus dikumpulkan pada tanggal 29 Juli 2016, kau harus turun sendiri untuk melakukan lobbying langsung demi percepatan penerbitan ijazah dan juga transkrip nilai asli.

2 Agustus 2016
Yap, di tanggal ini timeline akun path milikmu merilis satu pathdaily unik tentang bagaimana kau menghabiskan sisa waktumu di negeri sendiri melalui perhitungan lima kali Jumat terhitung mundur. Sekaligus saat di mana kau mengumpulkan seluruh berkas baik medical check up, transkrip sementara, dan juga Notification Letter yang menyatakan kelulusan dan diterbitkan melalui legalitas tanda tangan bapak ketua JTMM. Eh ya, masih ingat betapa kebetulan dan terselamatkannya dirimu saat proses medical check up dan vaksin? Tanpa perlu diceritakan, sahabat baikmu yang satu ini memang tak dapat dipungkiri menjadi malaikat penyelamat tersendiri yang dikirim Allah SWT untukmu. Namanya Muhammad Yogie Latansa, lahir di tanah para pahlawan, Surabaya pada empat belas Juli 1994. Berbeda empat bulan denganmu, tapi ikatan persahabatan kalian, yang katanya "ini semua berawal dari pertemuan awal kita di aula asrama ITS dan kau meminjamkanku sepeda motor padahal kita baru saja berkenalan. Tak takutkah jika motormu masuk pegadaian?" ujarnya simpel. Tak kautanggapi, hanya tawa yang terdengar setelahnya.

11 Agustus 2016
Di sini lobbying-mu untuk melakukan percepatan ijazah dan transkrip asli masih gagal. Meski legalisisr berkas sementara dan juga visa sudah terurus dan terproses melalui jasa Taiwan Education Center, tapi tetap saja berkas asli masih menjadi ganjalan terbesar buatmu. Karena yang seharusnya di-submit pada akhir Juli, kau meminta kelonggaran hingga berkali-kali dan keputusan final OIA dari NCU adalah saat tanggal 5 September nanti wajib dibawa bagaimanapun caranya.
Hari ini yudisium Institut, yang kami pun tak perlu melakukan apapun, hanya perlu memastikan berkas persiapan kelulusan kami lengkap dan terhandle rapi.

19 Agustus 2016
Dukungan dan berondongan pertanyaan tentang proses lobbying-mu terlontar dari orang tua, Tira, dan juga beberapa teman seperjuangan yang juga membutuhkannya. Dukungan!!! Ini yang terpenting...
Beberapa kali keluar masuk ruangan Biro Akademik dan Perencanaan ITS membuat wajahku lumayan dihafal oleh beberapa orang di sana. Masuk pukul sembilan dan keluar pukul sepuluh, begitu terus setiap pagi. Dan proses lobbying masih buntu, hingga kau melakukan plan lainnya, OIA dari NCU lah yang kau hubungi untuk memundurkan deadline pengumpulan berkas asli. Ya, dan keputusan final dan tak bisa diganggu gugat lagi dari mereka adalah "akhir Oktober", no more arguments.

21 Agustus 2016
Jurus sepik-sepik berhadiah terus dilancarkan. Kau tak menyerah hingga menembus jantung dari Biro Akademik dan Perencanaan ITS. Pertemuanmu dengan bapak yang tanda tangan serta stempelnya selalu bertengger di setiap berkas legalisir transkrip membawa titik terang. Dengan negosiasi panjang dan melelahkan akhirnya kau bisa melakukan validasi berkas ijazah terlebih dahulu.

Singkat cerita, mekanisme pengeluaran ijazah asli dan transkrip ini membawa banyak pembelajaran baru untukmu. Pembelajaran tentang mekanisme bypass yang resmi tetapi "berpeluh", tentang kesabaran dan kegigihan dalam mengawal sesuatu yang memang harus diperjuangkan, serta tentang konsistensi dalam melakukan sesuatu untuk mencapai sesuatu yang lain, yang lebih besar lagi.

26 Agustus 2016
Visa keluar, masih bersama dengan sahabat terbaikmu yang setia mengawal dan menemani selama proses ini, bahkan sampai kau telah terbang nanti. Menyaksikan berpuluh-puluh manusia yang bertujuan meng-upgrade kemampuan diri mereka di tanah rantau, pikiranmu menerawang jauh, tentang hari esok, tentang masa depan...

29 Agustus 2016
Setelah menjalani proses yang paaa...njang, ijazah dan transkrip asli resmi keluar. Kartu Tanda Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember milikmu tak lagi kau pegang. Setelah pembubuhan stempel dekan di tanda tangan yang ada di pojok kanan bawah transkrip aslimu tersemat, kau resmi sarjana (meski tanpa prosesi pemindahan tali topi toga dari kiri ke kanan, ya kau tak akan mengalami suasana wisuda 114 ITS). Sedih? Iya. Terharu? Jelas.
Tapi apa mau dikata, ini masa depan yang sudah aku pilih.

31 Agustus 2016
Ini adalah hari terakhir dari bulan Agustus. Dan kau teringat bahwa di bulan ini kau sama sekali belum menuliskan apapun di dalam blog ini. Untuk itulah kauputuskan untuk mencoret-coret sedikit dindingnya. Ya, ini adalah masa-masa galaumu, masa-masa air matamu menetes sendiri tanpa alasan, terutama di sepertiga malam terakhir yang beberapa hari ini selalu kau temui. Makan tak terasa enak, tidur pun tak nyaman, seperti orang jatuh cinta. Ya, rasanya sama persis saat dirimu dimabuk asmara.
Melihat perjuangan dan dukungan orang tua, kakak, seluruh keluarga, sahabat-sahabat, dan juga dia, dalam memberikan segala kebaikan padamu, mendoakanmu, mengusahakan cita-citamu, membuatmu tak habis pikir, bahwa waktu berputar secepat ini. Perantauan empat tahun di kota pahlawan harus berakhir esok hari, dan memang wajib diakhiri.
Untuk apa? Demi sebuah langkah besar lainnya yang harus kau kejar, demi masa depan lain yang lima tahun lalu pun belum terpikir olehmu. Saat di mana kau membakar seluruh mimpimu untuk menjadi dokter, ya saat itu kau belum memikirkan tentang hari ini, tentang apa yang telah kau raih hingga detik ini.

Dan memang inilah takdir, Allah SWT tak pernah salah memilihkan takdirmu, Allah SWT tak pernah memberikan yang buruk bagi hambaNya. Ya, ini salah satu contohnya.
Kau,
seorang anak manusia yang dulu mengidamkan untuk masuk ke dunia medis melalui jalur kedokteran, hari ini berdiri tanpa ragu, tanpa gundah, bahwa jalan hidupnya telah berubah, menjadi seorang Engineer muda. Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, bergelut dalam bidang bahan dan logam (Material dan Metalurgi). Seorang calon M.Sc dari sebuah kampus ternama di negeri nun jauh di sana, sebelah barat laut Filipina, tenggara daratan China, tepat di perairan laut China Selatan.

Terbayangkan?
Sama sekali tidak, sebelumnya.
Tapi kali ini tergambar jelas akan seperti apa, dan jadi bagaimana.

EPILOG
Ah sudahlah, toh coretan kali ini hanya visualisasi air matamu yang kau tahan. Beberapa kali kau usap ingus yang keluar dari hidungmu saat kau menuliskannya. Jadi? Mari kita nikmati saja takdir-takdir lain dari-Nya.

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???