Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Tuesday, March 11, 2014

Minggu, Sembilan Maret 2014

Dua hari berlalu,
yang jika dihitung dalam hitungan masehi tanggal sembilan Maret 2014 adalah hari lahirku yang ke dua puluh tahun.
Ada yang bertanya, "Mengapa kau masih menggunakan hitungan tanggal masehi?" Dan aku menjawabnya dengan mudah, "meski aku ingat tanggal kelahiranku dalam hitungan masehi, tapi aku tak melupakan 27 Ramadhan yang merupakan tanggal terciptanya aku di dunia dalam hitungan Hijriyah."
Dan cukup sudah berbasa-basi. Aku menulis kali ini bisa dibilang mungkin hanya sekedar curhat atau mengalirkan air dari selang yang sudah lama tak dipakai, dan mengeluarkan pengotor yang ada di sana sebelum tulisan-tulisan terbaik terproyeksi ke layar laptop (analogi dari mas Farendy Arlius).
Dua tahun lalu aku sama sekali tak membayangkan akan seperti apa tahun-tahunku di jurusan ini, Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS, yang notabene adalah pilihan alternatif pertama "part dua"ku di SNMPTN tulis tahun 2012 setelah Fakultas Kedokteran. Hingga aku jalani tahun-tahun termanis bersama keluarga JTMM angkatan 2012. Beranjak ke tahun selanjutnya, aku mulai paham keberadaanku di sini. Mulai bisa memetakan diriku sendiri harus seperti apa aku menjalani hidup di sini. Dan tiba di sembilan Maret 2013, untuk kali pertama aku ada di perantauan saat hari kelahiranku tiba. Sedikit merasa berbeda memang, jauh dari orang tua, jauh dari "adek" yang sebelumnya memberikan perhatian lebih untuk hari itu. Tapi semuanya berjalan biasa saja, karena di usiaku yang berkurang 19 tahun aku merasa sudah tak perlu lagi meratapi siapa yang harus ingat dan ada untuk sekedar merayakan hari kelahiran.
Delapan Maret 2014, program kerja departemen Media dan Informasi, Himpunan Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi (HMMT) FTI-ITS yang menyita hariku. Tak hanya itu, monitoring dan evaluasi Program Kreativitas Mahasiswa dari Kementerian Riset dan Teknologi BEM ITS juga sedikit membagi waktuku. Tak lupa acara Upgrading Pemandu FTI yang sejak beberapa bulan lalu aku konsep bersama kawan-kawan partner di Badan Koordinasi Pemandu FTI-ITS menjadi agenda hari itu yang tak bisa aku lewatkan. Nampak sibuk ya? Aku rasa tidak, masih banyak orang sibuk yang lebih dari sekedar melakukan hal-hal bermanfaat skala kampus. Hingga malam harinya yang entah mungkin aku sudah merasa kelelahan atau seperti apa, aku tertidur di dalam ruang MT102 HMMT FTI-ITS. Hingga pagi harinya pun aku yang memang sudah ingat tentang hari ini tetap tak ada sense khusus untuk merayakannya. Karena apa? Aku pikir hari ini biasa saja, hanya hari dimana seorang anak manusia bernama Rahmandhika Firdauzha Hary Hernandha terlahir ke dunia ini, tentu saja dalam hitungan masehi. Aku tetap menjalani hari ini dengan biasa, tak ada yang aku istimewakan. Karena memang sejak pagi hanya ucapan-ucapan dan doa-doa yang mengantarku untuk sedikit merasa spesial, dan merasakan bahagia di hari kelahiran. Meski "adek" yang mungkin sedikit melupakan hari ini baru muncul di timeline facebook di malam harinya.
PJTD VII HMMT FTI-ITS pun usai, aku tak menyangka sama sekali partner-partner terbaikku di MEDFO tahun ini benar-benar menyiapkan kejutan untukku. Yang pada awalnya aku kira mereka juga tak ingat, karena sejak pagi tak ada satu pun yang menyinggung tentang hari ini. Tapi hal dua puluh tahun ini luar biasa, prosesi berkurangnya umurku yang ke dua puluh tahun aku lewatkan bersama orang-orang luar biasa, keluarga MEDFOku, yang menerima setiap orang yang ada di dalamnya sebagai apa adanya mereka. Aku bahagia ada bersama kalian, dua puluh tahunku terasa berarti.
Terima kasih semuanya, Papa, Mama, Kakak, dan semua keluarga yang telah mengingat hari kemarin, MEDFO, kawan-kawan FORBBITS, keluarga ATLAS, dan MERPATI, yang membagi doanya untukku di hari kemarin.
Tak ada kata yang lebih indah selain rasa syukur, dan harapan semoga doa-doa baik kalian terkabul dan akan terjawab oleh takdir Allah SWT.

"Karena di usia yang ke dua puluh tahun bukan saatnya lagi hanya menjadi momen untuk merayakan euforia hari kelahiran. Di sinilah saatnya kita merenung, di titik balik pendewasaan yang sebenarnya, waktu untuk mempertanggung jawabkan segala yang telah diucapkan, dan menjalankan komitmen yang telah dideklarasikan."
Terima kasih semuanya...

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???