Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Friday, December 16, 2011

Virgo's Story in that Night

Sepasang mata indah tampak sedang memandangi seorang anak laki - laki yang bersandar seorang diri di atas balkon di sudut sekolah.

"Hey, Go! Ngapain sih?" sapa salah seorang temannya yang keluar dari daalam kelas. Hening masih terasa, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Virgo. Sesaat Arfo menunggu jawaban, tapi karena Virgo tetap tak bergeming, ia sadar bahwa kawannya sedang tak ingin diganggu. Ponsel di saku Virgo bergetar memecah lamunannya pagi itu. Dia membaca nama yang tampak di layar ponselnya, "Ai". dan nama itulah yang membuatnya tersenyum untuk pertama kalinya pagi itu.

Tak sengaja Virgo melirik jam tangannya yang telah menunjukkan pukul 08:00 dan dia sama sekali tak menyadaari bahwa di sampingnya telah duduk beberapa orang teman yang matanya semua tertuju ke tengah lapangan basket. Di mana pertandingan classmeeting sekolah sedang berlangsung. Pertandingan itu tak sedikitpun menariknya untuk keluar dari pikirannya sendiri. "Aku lihat Virgo dari sini.", sebuah sms yang membuatnya untuk membetulkan kacamata dan memfokuskan pandangan ke arah sebuah ruang kelas yang letaknya dua deret tepat di depan ruang guru. Di sana ada seorang gadis berkerudung yang telah cukup lama duduk dan memperhatikan Virgo. Dan Virgo telah menemukan siapa pengirim sms yang membuatnya tersenyum pagi itu. Iza, yang tak lain adalah adik kelas Virgo yang beberapa hari lalu telah berhasil membuat Virgo berani untuk kembali berkomitmen dan mencoba untuk berani mengenal seorang gadis lebih dari sekedar teman dan sahabat lagi, setelah hampir setahun ini dia fokus untuk tidak memberikan kepercayaan hatinya pada siapapun. Pagi ini virgo bermaksud untuk mengajak Iza pergi bersama ke sebuah acara di sekolahnya nanti malam. Semacam acara perayaan hari kemerdekaan.

Mata Virgo kembali melirik ke arah jam tangannya, tepat pukul 11:30 di sudah membulatkan tekad untuk menghampiri Iza ke kelasnya. Tak lama kemudiaan kakinya telah berhasil membawanya untuk berdiri di depan kelas Iza.
"Ai," sapa Virgo pelan
"Ya, kak?" jawab Iza
"Nanti malam aku jemput mau nggak?"
"Hmm, aku sama temenku. Gimana dong?" jawab Iza ragu
Sempat kecewa, tapi Virgo menyadari posisi Iza yang terlanjur berjanji dengan temannya, "Yaudah, tapi waktu acara nanti kita barengan ya, Ai?" lanjut Virgo. Dengan nada menggoda Iza menjawab, "Bareng? Maksudnya?" dan sebelum Virgo sempat menjawab lagi Iza tersenyum dan berbisik ke telinga Virgo, "Iya iya, aku tahu maksudmu, kak!"
Dan Virgo pun membalas dengan senyuman sambil berlalu kembali ke kelasnya untuk mengambil tas. Sebelum pulang Virgo menyempatkan untuk mengirim sms pada Iza, "Sampai ketemu nanti malam ya, Ai! :* "

Sore harinya saat mendirikan stand untuk acara nanti malam, Virgo sengaja datang bersama Arfo untuk membantu teman - teman yang lain. Arfo, sahabat Virgo yang sering menjadikan dirinya sebagai diary berjalan bagi Virgo. Dengan setia mendengarkan cerita - cerita dari kawan sebangkunya itu. Tapi akhir-akhir ini Arfo lebih sering tak mendengar sepatah katapun dari Virgo saat Arfo menanyakan tentang keadaan kehidupan Virgo. Dan Virgo sadar akan hal itu, tapi perasaannya saat itu sedang tak ingin ia ungkapkan dengan siapapun.

Kaos kuning lengan panjang yang melekat di tubuh Virgo telah menjadi resapan keringatnya malam itu saat dia bernyanyi bersama, melompat - lompat bersama, dan bercanda bersama di stand kelasnya. Saat tawanya membuncah bersama teman - temannya itulah ponselnya bergetar, "Katanya mau bareng?". Dan Virgo pun terbelalak saat membaca sms itu. Lalu dia pun segera menuju ke stand kelas Iza.
"Kok bajunya basah?" tanya Iza menggoda
"Iya, maaf habis loncat - loncat di stand."

Tanpa panjang lebar lagi, Virgo segera menggenggam tangan Iza dan membawanya berkeliling ke stand - stand kelas yang lain. Inilah kesempatan Virgo untuk memperkenalkan Iza ke teman - temannya setelah beberapa hari sebelumnya Virgo sering diam merahasiakan tentang Iza dan perasaan hatinya. Bukan hanya perasaan senang yang ia rasakan bersama teman - temannya lah yang membuatnya tertawa malam itu, tetapi juga karena keberadaan gadis yang menggenggam erat tangannya malam itu, yang membuatnya tersenyum bahagia. Hanya harapan "Kisah ini jangan pernah berakhir." yang tersirat dari senyum bahagianya malam itu. Tepat pukul 23:30, kisah Virgo malam itu berujung dengan ucapan salam setelah ia mengantar Iza sampai ke rumahnya. Dan lambaian tangan Iza denagn sebuah pesan "hati - hati, kak!" yang terucap dari bibirnya telah membuat Virgo terkesan akan keindahan kisahnya malam itu.

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???