Sebuah jiwa baru telah terlahir,
jiwa yang tersadar dari sebuah ketidaksadaran qalbu yang terlalu lama,
buta tentang sesuatu yang seharusnya tak terpikir untuk terlupakan,
sebuah penuntun kehidupan,
tersusun rapi dalam kata - kata paling indah,
paling sempurna...
Jiwa itu terlahir melalui sebuah tangisan suci,
dari seseorang dengan embrio kesadaran barunya,
yang sebenarnya dulu telah ia ciptakan...
Sebuah tangga menuju jalan Illahi,
dan telah ia lapukkan sendiri,
hingga tak kuasa untuk menahan dosa - dosa yang baru ia sadari hari ini...
bukan apa - apa, hanya saja...
perasaan malu tentang sesuatu hal itulah yang membuatnya tak ingin mencurahkan isi hati padanya lagi,
tak mau menyentuh fisik indahnya lagi,
dan tak kuasa untuk menentukan sesuatu yang berasal darinya...
tapi kali ini,
tetesan air mata suci itu lah yang mungkin membuatnya sadar,
tentang pentingnya penuntun hidup,
sebuah uraian akan kehidupan,
baik yang ada di alam fana' ini,
maupun di akhirat nanti...
dimulainya dari sebuah titik awal yang baru,
ia mundurkan langkahnya hampir 25 tingkat...
Untuk menebus kesalahannya saat meruntuhkan jalannya sendiri,
jalan yang telah ia arahkan pada sebuah tujuan akhir kehidupan,
kenikmatan surgawi nan hakiki,
yang telah ia mulai sejak dosa - dosanya masih menjadi tanggung jawab orang tuanya,
hingga saatnya tiba,
kali ini dia mencoba untuk kembali merasakan,
melakukan, apa yang tidak ia lakukan di masa setelah itu semua berakhir...
dengan penuh harapan,
dan sebuah keikhlasan,
di bulan penuh keridha'anNya inilah dia memulai kembali...
Sebuah perjalanan baru,
yang telah ditempuhnya,
dan ingin ia perbaiki kembali,
setapak yang sebelumnya telah rapi nan indah,
tak terkoyak setelahnya...
Sungguh sebuah kenikmatan besar,
jika petunjuk itu langsung diberikan olehNya...
Subhanallah!!!
No comments:
Post a Comment
Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...